Merangkul Ana dengan tangan mengelus lembut bahu Ana. Ntah sejak kapan mereka berdua menjadi bucin seperti ini seposesif ini dari satu ke yang lain. Mungkin sebab Silvi membuat keduanya kompak juga menjadi bucin, ntah ini musibah atau berkah.
Ana menatap jengkel Silvi yang sedari tadi tidak anteng dengan tangan menyentuh-nyentuh lengan Rakha dan mata mencuri-curi pandangan. "Lo anteng bisa ga!?"
"Apa?!" Tanya balik Silvi dengan nada tinggi.
"Anj-" terpotong saat Rakha sudah menempelkan jari telunjuknya tepat dibibir Ana dibalas sinis an oleh Silvi.
"cewe modus." Kata Silvi berusaha menyindir Ana.
"Lo diem bisa ga!?" Kesal Rakha dengan semua kalimat yang terlontar dari mulut Silvi.
"Rakha, maksut aku ga gitu." Lembut Silvi mengusap lengan kanan Rakha langsung di hempas kasar oleh Rakha.
"Enak ga makan omongan sendiri?" Tanya Ana langsung menarik Rakha pergi.
"Pulang!" Suruh Ana menarik Rakha cepat.
"Sabar sayang.." tenang Rakha dengan menambahkan kata 'sayang'.
"Sayang sayang pala lo peang!" Kesal Ana berhenti disamping mobil namun langsung kembali masuk saat melihat Silvi berlari kearah mereka.
"Kok kamu ninggalin aku si Rakha!" Ujar Silvi sok kesal dengan tangan bersedekah dada dan bibir ia maju kan tapi tidak ada yang menyahuti ucapannya.
"Ini kemana?" Tanya Ana pada Rakha.
"Katanya mau pulang?" Tanya balik Rakha.
"Nganter yang numpang dulu." Perintah Ana yang tak di dengar oleh Silvi.
"Turun Lo!" Suruh Rakha saat sudah berada di komplek rumah Silvi.
"Kok disini? Anter Sampek dalem dong Rakha. Gue capek kalo jalan.." pinta Silvi yang di balas decih an oleh Ana juga Rakha.
"Turun sendiri atau gue seret?" Ucap Rakha tak main-main.
"Iya iya!"
Menancap gas pergi dari kawasan komplek Silvi. Melirik Ana sekilas yang sedang diam sibuk memperhatikan ponselnya. "Sibuk banget." Sindir Rakha dengan dehem an kecil.
"Siapa? Gue?" Bingung Ana memastikan.
"Bukan. Tapi Silvi." Balas Rakha membuat Ana kesal. "Becanda. Ya lagian pertanyaan Lo aneh." Lanjut Rakha.
"Nyeyeye." Cibir Ana.
"Maaf sayang." Ucap Rakha membuat Ana menoleh kearahnya.
"Sayang sayang terus Lo anjirr!" Kesal Ana melempar tisu kecil ke Rakha.
"Gue sama Lo kan udah pacaran jadi gpp dong. Babe." Goda Rakha yang hanya dibalas sinis an Ana.
●●●●●●●●
"Ana pulang." Ucap Ana sedikit berteriak.
"Mbok, mama papa ga pulang lagi?" Tanya Ana memastikan.
"Mama kamu ada di atas, gatau dari tadi ga keluar. Papamu pergi blm pulang." Jelas mbok Titi yang dibalas anggukan kepala oleh Ana.
Tokk..Tokk..
"Ma. Ana masuk ya?" Izin Ana membuka pintu kamar dan berjalan masuk yang langsung melihat mamanya sedang tidur. Mendekat kearah mamanya dengan perlahan, tapi tunggu apa mamanya menangis? Sebab mata bengkak dan pipi yang basah dengan air mata.
"Maa.." membangunkan sang mama perlahan. Sarah yang membuka matanya perlahan kaget saat melihat Ana berada disampingnya dan reflek menghapus air mata yang masi tersisa dipipinya.
"Mama nangis?" Tanya Ana memastikan walaupun sebenarnya dirinya tau jika sang mama memang menangis.
"Tidak. Mama cuma ngantuk banget kok, lagian ngapain mama nangis heum?" Alasan Sarah mengelus lembut rambut panjang Ana.
"Aku kenal mama. Sudahlah jangan berbohong, kalo mama mau ngobrol atau cerita kekamar aku aja." Kata Ana langsung keluar dan menutup pintu kamas mamanya.
Merebahkan tubuhnya diatas kasur empuknya, melihat langit-langit dan memejamkan mata sejenak. Membuka mata perlahan dan berjalan untuk melihat malam yang indah di outdoor dari kamarnya. Menatap langit malam ini yang hanya ada beberapa bintang, dengan angin malam yang terus menerus menerpa kulitnya.
Flashback
Seorang gadis kecil yang baru saja pulang dari tempat bermain, Hari sudah sore bahkan menuju malam. Berlari kecil menuju mamanya yang sedang menonton televisi diruang tamu. Menceritakan asiknya dirinya tadi saat bermain bersama teman-temannya, dengan wajah ceria dan bahagia.
"Asik banget tau ma." Kata gadis kecil itu ceria.
"Main boleh tapi harus inget waktu. Oke sayang?" Nasihat mamanya.
Sarah menatap suaminya yang baru saja pulang dengan santainya menggendong Ana tanpa melihatnya. Ana kemudian duduk di sofa saat papanya menurunkannya dari gendongan.
"Baru pulang? Kemana kamu tidak ingat punya keluarga?" Tanya Sarah mengintimidasi.
"Saya baru saja pulang. Lebih baik kamu diam!" Suruh saga.
Mbok Titi yang mendengar Saga dan Sarah berbicara dengan nada tinggi di depan gadis kecil itu langsung membawa gadis kecil pergi ke kamarnya. Kamar gadis kecil ada di bawah karna sengaja takut-takut jika Ana takut jatuh. Setelah mengantar Ana kekamarnya mbok Titi kembali ke belakang agar lebih sopan.
"DARI MANA KAMU? SEJAK PAGI SUDAH PERGI TANPA IZIN DAN KABAR SAMA SEKALI!?" Murka Sarah.
"Sudahlah saya hanya pergi sebentar. Begitu saja kau permasalahkan." Santai saga yang akan berjalan pergi namun dicegah Sarah.
"Masi ingat keluarga atau tidak? Saya istrimu bukan hah? Mengapa sifatmu berubah?" Tanya Sarah bertele-tele.
"Sifat saya tidak pernah berubah! Jangan banyak tanya saya pusing!" Peringat Saga.
"CERAIKAN SAYA!" Ucap Sarah emosi.
"JAGA UCAPAN KAMU!!" Balas Saga dengan nada tinggi.
Plakk..bunyi yang didapat dari tamparan tangan Sarah tepat dipipi Saga.
"BERANI KAMU!? Lebih baik saya tidur di kantor!" Kata Saga keluar dari rumah dengan menutup pintu keras.
Gadis kecil yang ceria menjadi pendiam hanya karna mendengar nada tinggi dari kedua orangtuanya dan sebuah tamparan membuat hati kecil gadis itu terluka. Sebuah memori yang tidak seharusnya dikenang, namun teringat jelas dan terus berputar di otak.
"Anjing banget. Tapi gapapa." Katanya dengan bulir air mata yang jatuh membasahi pipinya.
**
Masalahnya Kwok ringan banget ya? Soalnya saya ga tega 😔 kan kasian gitu loh..
Btw ygy, jangan lupa vote sekalian follow akun gueh. Nanti gueh mau buat cerita baru lagi kalo cerita RAKHAMINE ini udah end.
Apa kabar? Semoga selalu baik, semangat menjalani hari-hari yang dipenuhi beban!! SEMANGAT!!
Byeee 💘🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKHAMINE
Teen Fiction⚠️ BANYAK KATA KATA KASAR DAN SEBAGAINYA. (ON GOING) *sudah diperbaiki dari awal. ** Musuh gue suka ke cewe gue? Bantai anj*ng! ** Kawasan perkelahian, toxic dsb gasuka bisa skip!! JANGAN HANYA DIBACA!! GUEH CAPE NULIS RATUSAN KATA TAPI GAADA YANG...