27.sorry.

94 3 0
                                    

Setelah kejadian tadi Rakha dan Ana langsung menuju Rumah Egi. Ketiganya kini terdiam di depan rumah Egi, tidak ada yang memulai pembicaraan. Rakha yang merasa bersalah telah memukul Egi dan menuduhnya, sedangkan Egi sendiri juga marah pada Rakha karna telah berfikir terlalu jauh.

"Apa? Lo udah tau kan semuanya?" Pancing Egi menatap sinis Rakha.

"Sorry, gue ga tau. Gue minta maaf udah mukul Lo dan nuduh macem-macem." Kata Rakha hanya di balas datar oleh Egi. "Sorry sekali lagi." Lesu Rakha tersenyum tipis melihat Egi hanya menatap datarnya.

"Ga!" Balas Egi membuat Ana sedikit kaget.

"Egi Lo ga bol-" ucap Ana terpotong saat melihat Egi mendekat dan langsung memeluk Rakha.

"Ga masalah maksudnya. Ahahaha." Guyon Egi di tatap tajam Ana.

"Egi! Lo buat gue jantungan!" Kesal Ana memukul Egi.

"Sorry." Kata Rakha lagi dibalas tawa Egi.

"Santai njing. Gue juga salah, nyuruh Ana rahasia in semuanya." Kata Egi lalu merangkul pundak Ana membuat Rakha menatap jengkel keduanya.

"Jealous bang?" Goda Egi merangkul kuat Ana.

"Bacot."

Lalu ketiganya berpelukan erat satu dengan yang lainnya. "Sayang kalian!" Ujar Ana membuat Rakha menatapnya.

"Gue juga?" Tanyanya.

"Iya, sebagai teman." Jail Ana dibalas tawa Egi tapi tidak untuk Rakha. "Becanda! Sebagai pacar dong." Lanjutnya kemudian dipeluk Rakha.

"Lo berdua kalo mau bucin cari tempat lain! Rumah gue bukan tempat pacaran!" Peringat Egi kesal melihat keduanya berpelukan.

"Sirik Lo?" Ejek Ana dengan muka menyebalkan.

"Diem deh Lo!" Kesal Egi mengalihkan kepalanya. Ceritanya lagi marah ygy.

"Gue traktir gmn? Tanda minta maaf gue." Ujar Rakha tiba-tiba langsung disambut baik Egi dan Ana.

"AYOK." Seru keduanya membuat Rakha tersenyum kecil.

"Ayo." Gandeng Rakha pada Ana yang diikuti Egi dari belakang. Kali ini Rakha memang membawa mobil, karna hari malam ia hanya tak mau Ana kedinginan.

"Belakang na." Ajak Egi di tatap tajam Rakha.

"Ga! Ana depan bareng gue. Dipikir gue supir apa harus didepan!" Tak terima Rakha menarik Ana.

"Nyeyeye banyak omong." Balas Egi masuk kedalam mobil.

●●●●●●●●

Penuh dengan candaan di kelas dengan Ragil yang heboh. Setelah Rakha datang dengan Ana membuat Ragil dan Bian diam membuat suasana kelas menjadi sunyi. Manik mata mereka yang melirik satu sama lain karna melihat Rakha dan Ana santai dan tersenyum pada mereka termasuk Egi.

Mereka belum tau tentang kemarin, Egi tidak ingin ada yang tau jika dirinya dan Ana dekat, ia pikir agar semuanya terbongkar begitu saja tanpa harus diberi tau.

"Tegang amat muka kalian." Kata Egi tertawa pelan. Ana dan Rakha menghadap kebelakang dimana ada teman-temannya dengan muka tegang.

"Kalian kenapa si? Kaya kanebo gitu." Ejek Ana berusaha membuat suasana asik.

"Kok kalian baikan? Ga berantem lagi?" Tanya Ragil tak percaya dan tampak lesu.

"Lo mau kita berantem?" Kesal Egi menampar Ragil pelan.

"Yahh gajadi dong rencana kita." Ucap Ragil pada bian dan Jeje membuat Rakha, Ana dan Egi bingung.

"Rencana?" Guman ketiganya bingung.

"Jadi ya." Menggebrak meja kuat lalu mendekatkan diri untuk bercerita. "Gue, Jeje sama Bian ngerencanain biar kalian baik kan dengan cara kita bertiga berantem ribut setelah itu kita ngelakuin drama biar kalian ga tega dan baikan." Jelas Ragil kemudian langsung terhuyung ke belakang karna dorongan dari Jeje dan Bian.

"Kenapa Lo jelas in ajg!" Tak terima Jeje mengapit leher Ragil.

"Bego banget si jadi orang!" Kesal Bian menarik hidung Ragil kencang hingga meninggal bekas merah.

"HUAAAA.....RAKHA TOLONGIN GUEEEE!"

**

Sorry kalo chapter akhir-akhir ini kurang menarik dan up nya lama. Aku sibuk sekolah guys..sorry. baru inget kalo blm up ☝🏻

Jangan lupa vote chapter ini dan yang lain jga yaaaaa

Ada pesan tentang cerita ini ga??

Pesan untuk sadar diri saat melihat crush punya cewe??

Wkwkqkqkkqkwkkwkwkwkaakaknam

Byeee 💘🌷

RAKHAMINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang