14.markas.

156 10 4
                                    

Markas Alaska.. sebenarnya ini bukan seperti markas karna sangat bersih serta luas juga ini rumah yang memang di desain. Kesan dark dengan dekorasi pistol dan sebagainya..ini pistol asli hanya saja tidak ada pelurunya.

Ana yang sedang ditatap oleh beberapa anak Alaska Karena dirinya lah gadis pertama yang masuk kedalam markas Alaska ini. Mereka hanya menyambut Ana dengan senyuman dan teriakan-teriakan mengejek Rakha karna sudah tidak Jodi (jomblo abadi).

Rakha sedang duduk dengan tangan berada di pinggang Ana membuat keduanya dekat. Ana sangat tidak ingin berada disini sungguh, bukan takut tapi karna dirinya malu di tatap oleh mereka semua apalagi dirinya harus mengobati luka Rakha dengan tangan Rakha yang memeluk pinggangnya membuat mereka berdua berhadap-hadapan.

"Obatin cepet." Perintah Rakha memajukan badannya membuat Ana langsung membuka p3k itu.

"Anjirr pak ketu udah ga jodi." Ucap salah satu anggota Alaska langsung membuat markas heboh akan teriakan-teriakan untuk Rakha dan Ana.

"Anggep angin lewat aja." Ana hanya mengangguk paham dan dengan sengaja menekan luka di bibir Rakha.

"Akhhh..ajg!" Teriak Rakha kaget saat Ana dengan Sengaja menekan lukanya.

"Hehe becanda doang kok.." bermaksud meminta maaf karna dirinya takut jika Rakha marah.

Rakha menatap tajam Ana dan langsung menariknya keluar markas membuat anggota Alaska terdiam dengan mata melirik kesana kesini. Sungguh mereka takut jika Rakha melukai Ana karna sudah berani dengan Rakha.

"Eh anjirr..itu gimana Woi?" Panik Rangga salah satu anggota Alaska yang paling heboh.

"Ikutin aja ayok." Usul Ragil langsung disetujui mereka semua. Tapi hanya beberapa saja yang ikut, mereka tidak ingin berurusan dengan Rakha.

"Lo sengaja?" Tanya Rakha santai namun menyeramkan bagi Ana.

"Iyaaa.." balas Ana dengan nada ia panjangkan.

Bukannya marah Rakha malah memeluk Ana dengan erat sampai-sampai membuat Ana hampir saja jatuh jika Rakha tidak menjaganya. Satu sisi anak-anak Alaska yang melihat itu menutup mulut dengan mata melotot hampir keluar.

"Sebentar aja." Pinta Rakha memeluk Ana dan menghirup rakus aroma strawberry di rambut Ana.

"Lo kenapa si?" Tanya Ana membiarkan Rakha memeluknya.

"Lo cantik. Jangan cantik-cantik!" Tegas Rakha mengeratkan pelukannya hingga membuat Ana memukul-mukul punggungnya.

"Mati gw Cok..mati.." kata Ana membuat Rakha tertawa karna ucapannya.

"Gw sayang sama lo, Lo juga harus sayang sama gw."bisik Rakha pelan membuat anak-anak Alaska mendekat kearah mereka.

"Lo maksa si!!" Kesal Ana.

Melepas pelukannya dan menatap Ana. "You are mine!!" Ucap Rakha berbarengan dengan suara jatuh.

"Anjing sakit banget!" Teriak Ragil karna tubuhnya tertindih tubuh Rangga.

"Tangan gw...." Rintih Bian saat merasakan tangannya terinjak Egi.

"Ga sengaja sumpah." Ucap Egi seraya membantu Bian berdiri.

"Ngapain Lo semua!?" Tanya Rakha mendekat dengan tangan yang masi menggandeng Ana.

"A-nu bang..kita lagi nyari nyamuk tadi." Balas Rangga ngaco. Rangga adalah sepupu Rakha, sifatnya 11/12 seperti Raden.

"Bacot Lo!" Menarik Ana untuk pergi.

"Kemana?" Tanya Ana berusaha menyeimbangi langkah cepat Rakha.

"Pulang."

RAKHAMINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang