[2] Obat Perangsang

1.8K 126 14
                                    

Jisung pun merebahkan badannya di kasur King Size milik chenle itu.

BRUK!~

Chenle naik ke badan besar milik jisung!
______________

Jisung kaget. dia menetralkan detak jantung nya, telinganya memerah, mencoba untuk tidak tertarik kepada situasi.

"C-chenle? lo ngapain?"

"Tolong gue jieee, panas banget sshh" ucap chenle sembari melihatkan wajah merahnya itu.

Jisung memegang dahi chenle dan mengusap keringat di dahi chenle, dia berusaha tidak tertarik pada suasana, dari awal dia sudah sedikit curiga dengan minuman yang sedikit berbau "obat" itu, dan dia mengurungkan niatnya untuk meminum minuman yang dibuatkan Mae Haechan.

Jisung masih bingung, mereka berdua masih tetap di posisi yang aneh itu.

"Chenle, please don't make me feel horny" Jisung berusaha mengangkat tubuh chenle dan memindahkannya ke bagian kasur yang lain.

Jisung memindahkan tubuh chenle ke bagian kasur yang lain dan jisung bangun dari tidurnya, dia mengambil remot ac, dan meninggikan volume ac itu. dia juga mengambil alat kipas milik dirinya dan dia gunakan untuk mengipasi chenle yang kepanasan itu.

"Bikin ribet ae lo le, btw lo cantik bange-" jisung menggeleng dan menyingkirkan pikiran aneh itu.

dia mengangkat tubuh chenle dan membuka beberapa kancing bajunya, JANGAN NETHINK YA ANJIR.

Jisung mengipasi dada chenle, dia beberapa kali mengurungkan niatnya untuk melakukan itu terhadap teman barunya, pasti dia akan di benci.

Ya Tuhan, semoga iman gua kuat, bantu biar ga lakuin aneh" batin jisung.

"le, gue keluar sebentar, mau bilang ke mae dulu ya?" ucap jisung sembari mengusak rambut chenle yang lucu.

GRAP!

Chenle menarik tangannya, dan menggelengkan wajahnya, dia menatap jisung dengan wajah yang merah karena pengaruh obat perangsang, wajahnya terlihat sangat menggoda. Muka kemerahan, wajah yang sayu seperti meminta sesuatu yang intim, ya kalian tau lah.

"jangan pergi jisung, please help me"

"I can't, Please understand me Lee Chenle. maafkan aku karena tidak bisa membantumu" ucap jisung sembari memegang tangannya, mata jisung terlihat serius, dan tatapannya sungguh dalam.

"Tapi kumohon jangan pergi.." rengek chenle.

"Baiklah aku tidak akan pergi, tapi jangan nakal ya?" ucap jisung sembari terkekeh dan menoel hidung chenle.

"Yes daddy!" ucap chenle tanpa ada rasa penyesalan atau rasa bersalah.

"Hey hey hey, dasar bayi!"

Jisung mengira bahwa efek dari obat tersebut perlahan lahan menghilang, maka karena itu dia melanjutkan pekerjaan kelompok mereka tanpa chenle ya you know it.

🐬🐬🐬

Beberapa Jam Kemudian, Jisung telah menyelesaikan tugas kelompok mereka.

Jisung melihat chenle telah tertidur pulas di kasurnya, dia pun duduk di kasur, di samping chenle dan mengelus perlahan rambut chenle.

"Aigo, kenapa lo lucu banget sih? dari awal ketemu lo, gua ngerasa deg degan, dan di awal kita ketemu kita bahkan udah kerja kelompok bareng walaupun akhirnya kaya gini, but gua berharap kita bisa temenan baik ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aigo, kenapa lo lucu banget sih? dari awal ketemu lo, gua ngerasa deg degan, dan di awal kita ketemu kita bahkan udah kerja kelompok bareng walaupun akhirnya kaya gini, but gua berharap kita bisa temenan baik ya?"

Jisung terkekeh dengan ucapannya, menurut dia itu terlalu cheesy.

Chenle pun terbangun.

"Umh? sung? kenapa gue bisa tidur di kasur gini? udah jam berapa si?"

Jisung merasakan jika pengaruh obat itu telah hilang, mungkin kasar obatnya rendah jadi mudah hilang.

"Perlu gue ceritain?" tanya jisung.

"Haish gausa bikin gue kepo deh! gue kenapa bisa kaya gin- ASTAGA!"

"HAH KENAPA?" panik jisung

"B-baju g-gue...." ucap chenle gagap

"KENAPA UDAH KEBUKA SETENGAH GINI JISUNGGGGG, LO APAIN GUEE ASTAGA" teriak chenle

"He he he, bukan salah gua tau! tadi Mak lo kasih minuman, lo minum, abis itu reaksi lo kaya habis di kasih obat perangsang gitu, gua takut woi."

"Ooh- HAH !?!?!!"

"Lo ga apa apain gue kan sung?"

"Ngga, untung iman gue plok keteplok kuatnya minta ampun"

Jisung heran karena chenle tidak menjawab pertanyaannya, dia menoleh ke chenle, matanya memerah

"Lo kenapa?"

Chenle memukul dada jisung, "GUE MALU HUEEEEEEE, MALU MALUIN BANGET GUE H-HIKS!

"Eh jangan nangis anjir!"

Jisung reflek mengangkat tubuh kecil chenle, dan menaruhnya di pangkuannya, dan dia memeluk tubuh chenle, "lo ga malu maluin, ya itukan gara gara obatnya bukan mau lo sendiri le."

Chenle membalas memeluk jisung, dia terisak di pelukan jisung. "h-hiks jisungieee, maafin gueeee!"

"Gapapa, tapi gua boleh pinjem kamar mandinya bentar ngga le?"

Chenle mengusap tangisannya dan berusaha menghentikan isakan berisiknya. "b-boleh......"

Jisung pun mengelus rambut chenle sebelum dia memasuki kamar mandi.

Chenle tidak tuli dan bodoh, dia merasakan celana jisung yang menggembung saat jisung memangkunya, dan dia juga mendengar suara suara indah dari jisung yang tengah berada di kamar mandi, menurut dia jisung laki laki yang benar benar baik, dia masih bisa menahan nafsu, beda dengan...

Ekhem, move on dulu, chenle jangan spoiler next chapter ye!

Jisung pun keluar dari kamar mandi, dia melihat chenle yang sedang memerhatikan pekerjaan kelompok mereka yang di buat oleh Jisung.

"Ngapain le?"

"Aku nambahin poin poin kecil aja buat proker nya ji biar tambah baguss"

Jisung mengambil hp nya, dia menekan aplikasi Kamera dan memotret chenle yang sedang mengerjakan poin poin kecil untuk proker mereka.

Jisung mengambil hp nya, dia menekan aplikasi Kamera dan memotret chenle yang sedang mengerjakan poin poin kecil untuk proker mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC YAAA!





Kerja Kelompok || Chenji ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang