[24] Kesedihan

444 41 24
                                    


- Kerja Kelompok -



"Ssssstttt, Eja!" Chenle berbisik kearah Reja yang membangunkan lelaki manis itu dari lamunannya.

"Ah.. Ya? Kenapa?" Reja menatap kebelakang, kenapa kebelakang? Karena kalau Reja duduk dengan Chenle, bisa bisa Jisung akan memarahinya, pasti.

"Ngelamun terus? Mikirin cogan ya!?" Tebak Chenle yang membuatnya terkekeh mendengar itu.

"E-eumh... Ngga!" Reja menggelengkan kepalanya ribut. "M-mana ada gue mikirin cogan!" Reja menggaruk-garuk lehernya yang tidak gatal. Chenle melihat Reja dengan teliti yang membuat Reja salah tingkah.

"Ish... Ibu guru lagi terangkan, nanti dulu baru bicara!"

"Eum, Oke!" Chenle mengiyakan dan kemudian tidak menganggu Reja hingga pelajaran selesai.

Waktu Istirahat pun tiba.....

"Eja, ayo ke kantin bareng!" Chenle tersenyum kearah Reja kemudian ia melihat Jisung disana.

"Kakak ikut ya?" Jisung terkekeh sambil mengusak-usak rambutnya.

Chenle mengerucutkan bibirnya yang langsung membuat Jisung menyambar bibir plum itu.

"Ih tapi lele maunya sama eja berdua" Chenle menyedekapkan kedua tangan mulus miliknya.

Reja pun menghampiri mereka berdua, "Le masa kak jisung ga diajak?"

"Gamau, mau sama eja" Chenle pun berpindah dan merangkul Reja. Reja hanya tersenyum canggung.

"Maaf ya kak, dia maunya sama aku.. hehe" Reja melemparkan gerakan tangan peace kemudian Chenle pun menariknya ke kantin.

Sesampainya ke kantin dan makanan yang dipesan sudah datang...

"Yey mamam!" Chenle tersenyum dengan lebar ketika melihat berbagai macam jenis makan sudah tertata rapih di meja kantin itu.

"Eh mau tanya le, kenapa kalian berdua ga pacaran aja?" Tanya Reja sambil melihat kearah Jisung yang tengah bersama Sungchan.

Rupanya mereka sudah akur.

"Apa yaaaaa... Kita berdua gamau aja si, maunya nikah baru pacaran jadi temenan aja walaupun ada rasa" Chenle menjelaskan sambil memindahkan lauk-lauk ke piring berisi nasi hangat.

Tiba-tiba badan Reja terasa aneh, setelah mendengar itu perasaannya semakin memanas. Dia tidak tahu apa yang terjadi padanya.

"Makan dulu ayo, tenang. gue aja yang bayar kok" Chenle terkekeh kemudian dengan bertahap-tahap dia menyuapi mulutnya hingga nasi dan lauk tidak bersisa di piring itu.

Reja pun sama, ia sudah menghabiskan makanannya. Sekarang mereka berdua tengah menikmati smoothies strawberry yang dijual di kantin.

"Uhm, makasih ya le udah traktir! Kapan kapan gue bales deh" Reja tersenyum yang membuat Chenle terpana. Pasalnya senyuman Reja sangat manis dan imut.

Dirinya iri pada Reja. Pasalnya senyuman Reja memang sangat manis apalagi ada gingsul yang mendominasi senyuman lelaki manis itu.

"Ejaaaaa, tutor manis dong!" Chenle mencebikkan bibirnya yang membuat Reja terkekeh pelan.

"Gimana? Lo aja udah manis ngapain tambah manis lagi"

"Ya gimana, pengen kaya Eja, Eja lebih manis daripada lele"

"Heh mana bisa gitu. Gaada ya, Eja mah gara gara glow up. Kan lele udah dari sononya anak emas" Reja memicingkan mata sambil menatap Chenle.

"Ngapain pake iri iri kalau situ udah manis, cantik, lucu. Kalau overdosis manisnya nanti lama lama kawin lari sama kak Jisung loh!" Reja terkekeh dengan ucapannya.

Kerja Kelompok || Chenji ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang