[25] Full Bucin!

742 61 10
                                    


- Kerja Kelompok -


Reja sudah sampai perumahannya, sedangkan Chenle dan Jisung...

"Kak gimana nih! Pak kang belum dateng dateng terus, mana ujannya tambah der- AAAAAAA!" Setelah mengoceh tiba tiba Chenle berteriak keras karena mendengar suara petir yang menggelegar di aula sekolah.

Hap!

Chenle refleks memeluk Jisung. Pipi Chenle memerah karena menyadari itu, Jisung hanya terkekeh melihat wajah Kekasihnya yang merona itu.

"Kak, Petirnya jahat!" Chenle mencebikkan bibirnya dan menunjuk kearah langit yang hitam dan hujan yang semakin besar.

"Iya sini sini, dasar bayi" Jisung menggendong Chenle, ia sangat senang jika menggendong Chenle, pasalnya Chenle sangat ringan untuknya.

(Jisung gendongnya dari belakang)

"Terus ini gimana? Kita naik bus aja?" Jisung melihat kendaraan yang lalu lalang di sekitaran sekolah.

"Huum, jangan telat nanti buna marah!" Jisung pun segera menurunkan Chenle dan membuka payung. Chenle pun segera naik kembali keatas punggung Jisung.

Chenle mengambil payung itu dan memayungi mereka berdua. Jisung pun pergi keluar gedung sekolah dan duduk di tempat pemberhentian bus.

"Lele duduk dulu, ini kakak ada punya chocopie buat kamu" Jisung mengambil chocopie itu dari dalam tasnya dan ia berikan kepada Chenle.

"Makasih kak! Mau ga?" Chenle menyodorkan chocopie yang sudah ia buka dari bungkusannya.

Jisung mengacak-acak surai rambut Chenle, "Kakak gamau"

Setelah mendengar itu Chenle pun seketika melahap chocopie itu, Namun hanya setengah yang tenggelam di dalam mulutnya. chocopie itu terlalu besar di mulut kecilnya. Jisung yang melihat itu tertawa pelan kemudian menggigit chocopie yang masih berada di luar mulut Chenle.

Blush.

Pipi Chenle memerah. Jisung bahkan mengigit lebih jauh lagi. Bahkan ia sampai melumat bibir plum milik Chenle. Bukan hanya pipi Chenle yang memerah, telinganya juga.

"E-eunghhh.." Lenguhan Chenle lolos keluar dari mulutnya karena Chenle melihat bus yang berhenti tepat di tempat pemberhentian itu.

"Kak ish!" Tegur Chenle sambil mengunyah sebagian chocopie itu sambil memasuki bus.

Jisung menempelkan blackcard miliknya di tempat scan kemudian ia mencari tempat duduk.

Jisung mengedarkan pandangannya lebih luas lagi, Namun yang ia bisa tangkap hanyalah satu tempat duduk yang tersisa di bus itu.

"Yaudah kakak pangku kamu aja," Chenle pun segera melekukkan bibirnya keatas dan tersenyum lebar mendengar itu, "YEY!"

Jisung pun memangku bayi besar itu for your information. High School Chenji ini diperkirakan jaraknya cukup jauh, karena Neo High School adalah SMA Favorit dan karena itu Jisung dan Chenle masuk melalui prestasi walaupun tempat tinggal mereka berdua cukup jauh.

"Kalau mau tidur, tidur aja" Ucap Jisung pelan sambil menyandarkan kepala Chenle di posisi yang benar. Jisung juga mengelus pelan rambut Chenle yang membuat Chenle semakin ingin terlelap dan menuju alam mimpi.

Jisung merasa dejavu. Ia melihat wajah Chenle yang tertidur, ia mengingat kala di saat Chenle tertidur di kamarnya. Dimana pada saat itu wajah Chenle sangat manis, dan tidak berubah. Wajahnya masih sama.

Kerja Kelompok || Chenji ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang