💚5❤

3.9K 296 43
                                    

"Ugh-"

Nanon terbangun dari tidurnya dan rasa kram langsung ia rasakan disekujur tubuhnya terutama dibagian punggung dan tangannya.

Ternyata dia tertidur di meja makan dan seiring pulihnya kesadaran Nanon, semua kejadian makan malam tadi segera berputar kembali dengan jelas dikepalanya.

Suara jam besar di ruangan itu berdentang tiga kali dengan sangat nyaring di saat malam begini segera menyadarkan Nanon ternyata hari masih menunjukkan pukul 03:00 dinihari.

Sebelum sempat berpikir Nanon akan melanjutkan tidurnya dimana setelah ini ia lebih memilih melangkahkan kakinya ke dapur yang tidak jauh dari tempatnya sekarang.

Sekedar untuk membasahi tenggorokannya yang terasa serak karena habis menangis.

Nanon sedikit ragu untuk membuka pintu lemari pendingin yang ada di sudut ruangan karena cahaya yang hanya remang bias dari luar membuat nyalinya ciut dan membayangkan film horor yang sering ia tonton dulu saat masih kecil saat masih bersama keluarganya yang bahagia tentunya.

Nanon menggelengkan kepalanya dan melangkah kesana membuka lemari es tersebut dan mengambil sebotol air mineral dari sana.

Meminumnya dengan tenang sambil memejamkan mata sekedar mencoba menghilangkan penat yang menimpa dirinya.

"Hmpt-"

Belum sempat Nanon menutup kembali pintu kulkas tersebut, mulutnya sudah dibekap terlebih dahulu oleh seseorang.

Nanon mulai gemetar dan memejamkan matanya tidak berani menerka kira kira setan apakah yang sedang mengganggunya.

Sampai dia merasa tubuhnya ditarik dan sudah dipojokkan ke tembok sudut dapur tersebut, barulah Nanon memberanikan diri membuka matanya saat merasakan deru napas memburu tepat di depan wajahnya.

"Hmpt-"

Suara teriakan tertahan terdengar lagi dari mulut Nanon yang masih di bungkam oleh si pelaku.

Hanya mata yang membulat yang bisa Nanon tunjukkan sebagai respon atas siapa orang yang tengah membekap dan memenjarakannya di antara tubuhnya dan tembok sekarang.

"Sst- jangan berisik"

Nanon merinding saat bisikan itu sengaja dibuat seseduktive mungkin ditelinganya.

Tubuhnya sudah gemetar dan merasakan tubuhnya membeku ditambah udara malam yang memang dingin saat itu.

Perlahan bekapan dimulutnya terlepas.

Nanon mencoba menetralkan napasnyan yang memburu sambil menundukkan kepalanya tidak berani lagi menatap orang dihadapannya.

"Ohm?"

Dia sudah sadar kalau yang dihadapannya bukan hantu atau sejenisnya.

Walaupun pencahayaan yang sangat minim Nanon sadar kalau orang ini adalah orang yang sangat ia takuti _saudara tirinya sendiri_.

"Kau harus bertanggung jawab sayang"

Ohm menggerakkan jemarinya menelusuri pipi sampai ke dagu, lalu ke leher dan turun hingga ke kaos Nanon yang sudah dia sobek semalam.

"Kau berusaha menggodaku hm? Sexy bitch"
Bisiknya dengan nada berat tepat di wajah Nanon

Nanon baru menyadari tercium aroma alkohol yang sangat kentara dari mulut pria kekar ini, dan betapa terkejutnya Nanon yang menyadari kalau ternyata Ohm hanya memakai handuk yang melilit dipinggangnya dan rambutnya masih sedikit basah.

'Apakah dia baru mandi?'

Nanon mengabaikan rasa takutnya, mengingat jam berapa sekarang membuatnya heran kalau mungkin Ohm mandi jam segini bukankah itu terlalu awal?

◆Out Of Control◆ [OhmNanon🔞|BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang