💚25❤

3.5K 232 30
                                    

"Ohm-"

Nanon menatap Ohm saat lelaki itu dengan tergesa membuka pintu dan langsung berlari ke arahnya

Nanon sedikit terhuyung karena tubuhnya yang baru saja ia bawa duduk bersandar dipeluk cukup erat oleh badan kekar lelaki ini

"Akhirnya kau kembali Nanon"

Ohm memeluknya semakin erat,
mengecup pucuk kepalanya lama dan memejamkan matanya.
betapa rindunya dia pada sosok ini.

Nanon membalas pelukan itu dengan tangannya yang masih terasa lemah

Nanon tersenyum menghirup aroma khas Ohm yang memenuhi indra penciumannya.

Nanon mengelus punggung tegapnya dan menumpukan dagunya di bahu Ohm.
Nanon pun sangat merindukannya.

"Kau tidak berniat membuatnya kembali tidak sadar kan?"

Ohm meregangkan pelukannya mendengar suara yang menginterupsinya.

Bahkan dirinya tidak menyadari kalau Jimmy dan seorang suster ada disana.

Saat Ohm mendengar Nanon sudah sadar, Ohm hanya ingin secepatnya memeluk sosok ini.
Sangat senang rasanya.

"Maaf, kau tak apa Nanon?"
Ohm melepas peluknya dan menatap khawatir pada Nanon
takut kalau pelukan eratnya barusan menyakiti Nanon

Nanon tersenyum dan mencoba menggenggam tangan Ohm yang memegang bahunya.

"Aku sudah disini sekarang"

Tatapan khawatir lelaki ini dan perlakuannya yang lembut membuat sesuatu di dada Nanon menghangat.

deheman dari lelaki berkacamata di sana kembali mengalihkan atensi keduanya

"Bagaimana keadaannya?"

Ohm bertanya dan membalas genggaman tangan yang lebih kecil.

"Kondisinya sudah stabil, hanya sedikit lemah karena seminggu badannya juga tidak bergerak, mungkin akan sedikit terasa kaku"

Jimmy menjelaskan dan kembali memeriksa Nanon

Lalu beralih pada selang infus ditangannya

"Sukurlah-"
Ohm tersenyum dan mengelus tangan Nanon yang ia genggam dengan tangan satunya
tatapan bahagia tidak bisa ia sembunyikan

"Pastikan Nanon makan teratur dan tidak boleh terlalu capek"

Nanon mengangguk diikuti Ohm

"Jangan terlalu banyak berpikir dulu ya"
Jimmy menyentuh pundak Nanon menekannya sedikit kemudian memberikan senyumnya.

"Tenang aku akan menjaganya, terimakasih banyak Jim"
Ohm beralih memandang Jimmy dan tersenyum tulus.

walaupun banyak umpatan ia berikan tapi Ohm juga sangat bersyukur memiliki teman yang menjadi dokter hebat sepertinya.

Setelahnya Jimmy permisi diikuti perawat tadi menyisakan dua orang dengan tangan yang masih bertaut disana.

Ohm membawa dirinya duduk disebelah ranjang Nanon

"Masih ada yang sakit?"
Ohm menatapnya lembut dan kini mengelus tengan Nanon yang ia genggam

"Harusnya aku yang bertanya begitu"

Nanon mengangkat tangannya yang bebas menyentuh perban kecil di kepala Ohm

"Ini hanya luka kecil, sebentar lagi juga dilepas"
Ohm membiarkan Nanon mengelus lukanya disana.

Ohm menatap wajahnya yang masih pucat, tapi tidak menghilangkan pesonanya di mata Ohm.
Ohm sedikit menerawang karena Nanon yang ia tunggu akhirnya sadar juga.

◆Out Of Control◆ [OhmNanon🔞|BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang