💚30❤🔞

6.6K 250 27
                                    

"NANON HENTIKAN!!"

Ohm membentaknya dan mengguncang bahunya

berharap Nanon segera tersadar dan berhenti

"Jelas kau lebih memilihnya dibandingkan tubuh ini"

Nanon berhenti dan menatap Ohm dengan matanya yang basah

"Nanon bukan begitu-"

"Kalau tidak kenapa kau tidak pernah lagi menyentuhku Ohm!"

Nanon berteriak

tangannya yang Ohm genggam ia tepis dengan kasar

"Nanon kau salah paham"

Ohm menahan emosinya dan mengusap pipi Nanon yang sudah basah oleh air matanya

"Pantas kau lebih betah dikantor sekarang, dan kau juga tidak mengizinkanku kesana kan"

Nanon terisak dan menghentikan usahanya memukul perutnya lagi

"Nanon- dengarkan aku dulu"

Ohm meraih tangan Nanon berharap lelaki manis itu tidak berpikir terlalu jauh

"Sudah jelas Ohm, aku saja yang kurang tahu diri"

"Nanon!"

Ohm membentaknya dan memaksa Nanon menatapnya

"Kau sudah bosan denganku Ohm, akui saja"

Nanon terisak dan mendorong bahu Ohm menjauh

air matanya ia biarkan jatuh semakin deras

"Aku memang kalah jauh, kamu tidak mungkin terangsang dengan tubuh- Akhh-"

Nanon meringis saat perkataannya terpotong oleh Ohm yang menyudutkan tubuhnya diantara cermin besar disana dan tubuh kekarnya

"Aku tidak mengizinkan siapapun merendahkanmu seperti ini, termasuk dirimu sendiri"

Ohm menatapnya tajam.

Tangan besarnya bergerak mengelus bahu mulus Nanon yang terekspos bebas

kemejanya yang menggantung di lengannya Ohm tarik dengan perlahan hingga terlepas dan Ohm membiarkannya tergeletak di lantai begitu saja

Nanon hanya memakai celana dalamnya sekarang dan menyandarkan punggungnya pada cermin di belakangnya.

Ohm membuat jarak sedikit diantara mereka menatap Nanon yang berantakan di hadapannya

sialnya malah terlihat begitu sexy dimatanya

"Kau seindah ini Nanon, kau tidak menyadarinya?"

Nanon menatap Ohm

tangisnya sudah behenti berganti dengan detak jantungnya yang memompa cepat mendapat perlakuan Ohm yang tiba tiba seperti ini

Mata lelaki dihadapannya ini masih menatapnya ganas, tapi amarahnya sudah mereda

Nanon mengamati penampilan Ohm yang hanya memakai jubah tidurnya yang dibiarkan terbuka mengekspos dada dan perut berototnya.

Dari aromanya Nanon bisa menebak Ohm baru mandi

"Tapi kau lebih memilihnya"

Nanon memejamkan matanya, apa yang baru ia lihat di kantor Ohm tadi tidak bisa ia redam begitu saja

"Tidak ada yang bisa mengalihkanku darimu Nanon, sungguh"

Ohm kembali mendekat, mengelus leher Nanon hingga dadanya

"Tapi kau menciumnya!"

Nanon sedikit berteriak, begitu marah rasanya saat mengingat bibir Ohm dicicipi orang lain seperti tadi

◆Out Of Control◆ [OhmNanon🔞|BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang