💚23❤

3.3K 245 45
                                    

"BERHENTI BAJINGAANN!!"

setelah mendengar pecahan kaca yang begitu nyaring, Bright mengalihkan pokusnya dari Nanon menuju sumber suara tersebut.

Namun belum sempat dia berkedip tubuhnya sudah dihajar oleh sosok yang menarik tubuhnya dengan kasar hingga tersungkur.

Saat keseimbangannya tidak bisa ia kendalikan, Orang tersebut sudah menendang tubuhnya dari atas ranjang hingga kini keduanya beradu tinju di lantai.

"Ohm?"

Nanon menatap dua orang yang saling melempar pukulan di sebelah ranjang itu.

Matanya kembali memanas saat sadar sosok dengan balutan jaket hitam itu adalah Ohm.
Sosok yang sangat ia harapkan kehadirannya dari tadi.

"Beraninya kau menyentuhnya bajingan!!"

Ohm terus menghajar Bright yang masih dalam mode kagetnya
Tinjunya yang terkepal erat menghantam wajah Bright berkali kali.
Tanpa memberi jeda si lawan untuk membalas sekedar menyeka darah yang mulai memenuhi sudut bibirnya.

BUGH!

BUGH!

Ohm beralih memukul telak perut Bright yang sesekali mencoba ditangkis oleh si pemilik.
Namun diluar batas kemampuannya.
Seolah tidak ada celah melawan kekuatan Ohm membuatnya kewalahan.
Tatapannya sangat tajam dan aura gelap jelas menyelimuti lelaki ini membuat Bright sedikit bergidik.

Dirasa Bright sudah tidak lagi menghalau serangannya, Ohm menarik tubuhnya untuk ia hempaskan ke dinding disana.

Melihat Bright yang tersungkur memegang perutnya sambil mengerang disana.

Jelas dia tidak siap dengan kedatangan Ohm yang tiba-tiba.

Membuatnya tidak sempat membaca gerakan Ohm dan mendapat serangan beruntun dari lelaki yang siap membunuhnya hanya dengan tatapannya saja.

Sial- pukulannya sangat kuat, Bright mengakui itu.

Ohm mengabaikannya yang masih terbatuk dan meludahkan darah disana.

Ohm berbalik dan mendekat ke ranjang menatap sendu lelaki yang menangis disana dan menatapnya penuh harap.

"Nanon-"
Napasnya tercekat melihat keadaan Nanon.

sudut bibirnya yang lebam dan ada darah disana.
Pipinya yang sedikit bengkak dan kemejanya yang tidak terkancing menampilkan tubuh bagian atasnya yang penuh dengan tanda merah keunguan.

"Ohm- hiks"
Nanon menangis disana menunggu Ohm melepas ikatannya

Perih memenuhi dada Ohm melihat pergelangan tangan Nanon yang lecet sampai membuat memar melingkar disana.

"Maaf- aku terlambat"

Ohm menyamakan posisi mereka,
setelahnya Ohm langsung menarik Nanon ke dalam pelukannya
Melepas rindu yang begitu menyesakkan dadanya.

Nanon membalasanya tidak kalah erat
membiarkan tangisnya pecah disana.

"Tidak Ohm- terimakasih sudah datang"
Nanon semakin mengeratkan pelukannya disana merasa bersyukur Ohm datang untuknya.

Setelah beberapa saat berpelukan akhirnya yang lebih tinggi melonggarkan pelukan mereka dan
menatap pujaan hatinya yang begitu berantakan.

Ohm menangkup pipi Nanon di kedua telapak tangannya.
Pandangan mereka bertemu dengan Nanon yang membiarkan airmatanya lolos.

Ohm menghapus jejak cairan bening dari matanya yang sembab itu sebelum mengelus dan sedikit merapikan rambut si manis yang berantakan.

"Kita akan keluar dari sini aku janji"

◆Out Of Control◆ [OhmNanon🔞|BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang