💚14❤

3.2K 225 17
                                    

"Hhah~"
Nanon menarik nafasnya panjang.

Kebiasaan baru yang sering ia lakukan belakangan ini.

Bukan-

Sekarang lebih tepatnya matanya sedang tertuju pada seseorang di bawah sana yang sedang berbincang dengan dua orang lainnya yang memakai setelan jas rapi khas bos sebuah perusahaan.

"Huft~"

Lagi- Nanon menghembuskan nafasnya berat.

Dari posisinya sekarang yang berada satu lantai lebih tinggi dari orang-orang dibawah sana yang dari tadi ia perhatikan dalam diam. sangatlah tidak bisa melihat dengan jelas wajah orang tersebut.

Nanon sedang memperhatikan sosok yang mempunyai kulit lebih gelap dibandingkan kedua orang lainnya.

siapa lagi kalau bukan orang yang mengendalikan dunianya, Ohm Pawat.

Entahlah-

Nanon juga tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya.

Hampir sudah dua minggu belakangan ini dia tidak pernah melihat Ohm di sekitarnya,
baik di kantor maupun di rumah ataupun saat mereka berangkat dan pulang bersama,
karena Dew sudah mengambil alih tugas tersebut selama dua minggu ini.

Seharusnya Nanon senang karena dengan begitu dia bisa terbebas dari segala siksaan Ohm.

Tapi yang Nanon tidak bisa mengerti, kenapa seolah dia menunggu agar sosok itu datang menghampirinya.
Bahkan kalaupun dirinya harus disiksa dengan berbagai hal yang membuatnya kesulitan, ia merasa itu lebih melegakan daripada Ohm menghilang dari hidupnya secara tiba-tiba.

Secara tidak sadar Nanon sudah terbiasa atau bahkan ketergantungan dengan hadirnya sosok Ohm di dekatnya, walaupun dengan segala kelakuan buruknya yang terus menyulitkan Nanon.

Saat Ohm tidak ada di sekitarnya membuatnya merasa ada yang hilang, tidak bisa ia pungkiri kalau dia juga merindukan sentuhan Ohm yang hampir setiap malam memasukkan dirinya pada tubuh Nanon.
Meskipun setelah itu Nanon akan kesakitan karena permainannya yang teramat kasar.

Gila memang.

Seolah tubuh Nanon juga merasa asing saat tidak bertemu dengan tubuh kekar lelaki yang yang paling banyak menyita pikirannya belakangan ini.

Itulah alasannya kenapa ia berakhir disini, berdiri di pembatas balkon lantai dimana dirinya sekarang berada.

Saat ia mendapat kabar dari Dew kalau hari ini Ohm sudah tiba di kantor.

ternyata lelaki yang hampir tidak pernah tersenyum itu baru kembali dari luar negeri dan mengunjungi beberapa tempat yang berhubungan dengan pekerjaannya.

Tanpa sadar Nanon langsung melangkahkan kakinya dengan cepat menuju tempat tersebut,
tapi Nanon tetaplah orang yang Ohm benci dan itu masih membuat dirinya untuk sadar dimana posisinya berada.

Dia hanya berani menatap orang yang tidak ia lihat dua minggu belakangan itu dari jauh.

"Ada apa denganku?"

Nanon buru-buru menghentikan senyumnya saat tanpa sadar bibirnya ikut mengembangkan senyum ketika Ohm dibawah sana melempar senyum tipisnya kepada dua kolega bisnisnya itu sebelum mereka terlihat berjabat tangan.

"Sadarlah Nanon"

Nanon sibuk memukul kecil kepalanya sejenak dan mengumpati dirinya sendiri.

Dan saat ia menoleh kembali ke tempat Ohm tadi

tempat tersebut sudah kosong dan dua orang lainnya juga sudah tidak terlihat disana.

"Apa dia akan pergi lagi?"
Gurat kecewa tidak bisa Nanon sembunyikan dari wajahnya.

◆Out Of Control◆ [OhmNanon🔞|BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang