💚17❤

3.6K 231 21
                                    

"Kita tidak boleh melewatkan yang ini, ayo-"

Nanon menariknya lagi untuk kesekian kalinya,
sampai akhirnya ia berhenti tepat beberapa meter dari hamparan air laut yang kini terlihat ombaknya saling berkejaran.

"Sebentar lagi mataharinya akan terbenam"
Nanon mendudukkan dirinya disana tidak perduli kalau celananya yang basah akan kotor karena pasir pantai yang ia duduki.

Ohm tidak menjawab, dia ikut mendudukkan dirinya di dekat Nanon dan mengikuti arah pandangnya.

Setengah dari matahari besar di ujung laut sana sudah tenggelam,

Tepat di depan mata mereka.

Angin sepoi yang berhembus menerpa rambutnya membuat Ohm sejenak memejamkan matanya.
Menikmati suasana yang begitu tenang dan nyaman.

Ohm merasa bebannya seolah lepas dan hilang saat ini.

Ohm berdecak kagum, kenapa ia tidak pernah tahu kalau ada tempat seindah ini?

Apakah Ohm harus membeli tempat ini?

"Indah kan?"

Ohm membuka matanya ketika suara lembut itu menyapa pendengarannya.

Nanon melebarkan senyumnya disana.

Ohm mengalihkan pandangannya dari matahari yang sudah hampir terbenam sempurna disana.

Ditatapnya wajah Nanon.
Rambut halusnya tertiup angin pantai sebagian menyentuh dahi dan telinganya.

Wajahnya terlihat begitu manis diterpa sinar senja yang terlihat seperti malaikat.

Entah sudah sejak kapan Ohm mengagumi hal tersebut dan baru sekarang ia mulai menyadarinya.

'iya memang sangat indah'

Senyumnya sangat tulus dan polos.
Lesung di pipinya terlihat jelas saat senyumnya semakin lebar.

Ohm memperhatikannya yang kini sejenak memejamkan mata dan menumpukan tangannya ke belakang sama seperti posisi Ohm.

Sentuhan jemari keduanya tanpa sengaja membuat perasaan hangat menjalar ke dada masing-masing.

Ohm tidak menjauhkannya, membiarkan tangan mereka bersentuhan dalam diam.

Ohm tidak melepaskan pandangannya dari wajah Nanon seolah itu jauh lebih menarik dari hamparan laut luas tertiup angin di hadapannya kini.

Kenapa Ohm harus membenci sosok se menggemaskan ini?

Tes

Ohm mengerutkan keningnya,

Hari semakin gelap tepat setelah sepenuhnya matahari itu sudah tenggelam di seberang sana.

tapi Ohm yakin dia tidak salah lihat kalau Nanon baru saja meneteskan air matanya dengan senyum yang masih mengembang di bibirnya.

"Hiks aku benar-benar minta maaf-"

Nanon mengalihkan pandangannya pada Ohm dan pandangan mereka bertemu.

"Aku menyesal dengan semua yang telah terjadi di masa lalu"

Ohm masih menatapnya

"Kalau saja aku tahu, aku tidak akan pernah membiarkan bunda melakukan dosa sebesar itu pada keluargamu"

Ohm mandengarkannya dalam diam.
Nanon berucap lirih disana menatapnya sendu

"Aku lebih memilih tidak di lahirkan ke dunia ini kalau hanya menjadi penyebab kehancuran di keluargamu"

◆Out Of Control◆ [OhmNanon🔞|BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang