💚12❤

3.1K 202 7
                                    

"Bunda, apa Nanon juga punya ayah seperti mereka?"

Nanon kecil yang berada dipelukan bundanya memperhatikan teman-temannya yang sedang merayakan kelulusan SD mereka dengan berfoto bersama.

seperti teman sebangkunya misalnya, yang sedang digendong oleh ayah dan ibunya yang berada disebelahnya. lalu mereka tertawa bersama menghadap ke arah photografer yang sudah siap mengabadikan moment bahagia mereka, begitu juga dengan anak-anak lainnya.

Sedangkan Nanon-

Ia hanya mengambil foto sendiri bersama dengan bundanya.

"Umm- tentu, bunda kan sudah pernah bilang kalau Ayah Nanon sedang mencari uang, nanti pasti ayah akan menggendong Nanon seperti itu di kelulusan selanjutnya"

setelah sempat terdiam mendengar pertanyaan putra kecilnya, akhirnya lelaki manis itu mengikuti arah pandang putranya dan menjawab dengan senyum meyakinkan.

lelaki? lalu kenapa Nanon malah memanggilnya bunda?
Ya karena memang dialah yang melahirkan Nanon,
Putranya yang sangat ia sayangi.

Walaupun dia berbeda dengan kebanyakan lelaki di dunia ini, yaitu dia memiliki rahim.
Sangat langka memang, tapi itu lah kenyataannya.

Lelaki dengan kulit putih itu tidak pernah menyesali keputusannya karena merawat buah hatinya sejak tumbuh di rahimnya sampai sudah se besar sekarang.

Nanon tumbuh menjadi anak yang manis dan menggemaskan.
bagaimana mungkin ia menganggap keistimewaannya ini adalah suatu kesialan.

Meskipun begitu banyak cercaan dan cobaan yang harus ia hadapi setiap harinya karena keadaannya yang tidak biasa ini dan juga
karena dibalik semua itu, dia harus memikul beban ini sendiri.

Termasuk di buang oleh keluarganya sendiri karena saat dia memiliki Nanon di dalam perutnya, dia sudah dianggap mencoreng nama keluarga.

Wajar karena harapan orangtuanya dia menikah dengan wanita kolega bisnis pilihan orangtuanya dan menjadi penerus perusahaan mereka nantinya, namun semuanya selesai setelah dia lebih memilih merawat janin dalam perutnya.

Apalagi lelaki yang menjadi penyebab kehamilannya sudah berstatus sebagai suami orang lain.
Betapa bodohnya dirinya saat itu dibutakan oleh cinta dan nafsu.
Namun sekali lagi ia tetap bersyukur karena sekarang dengan melihat senyum Nanon saja sudah cukup baginya.

Itulah alasan dia memilih mengganti kewarganegaraannya dan pindah jauh ke tempat terpencil ini untuk menghindari berbagai hujatan dan kemungkinan buruk lainnya.
kalau untuknya sendiri itu masih bisa dia terima, tapi tidak dengan Nanon.
Tidak akan ia biarkan semangat hidupnya ini mendapat perlakuan buruk.

mungkin kalau saja lelaki lainnya kini berjalan bersamanya pasti akan mengurangi sedikit bebannya.

Namun disinilah ia sekarang,
memperjuangkan hidupnya sendiri
demi Nanon yang menjadi satu satunya alasan dia kuat dan bertahan sampai sekarang.

.

"Benarkah? Kapan ayah akan pulang bun?"
Nanon yang tadinya sempat murung mulai bersemangat lagi dan menatap antusias pada bundanya.

"Nanti sayang, bersabarlah sebentar lagi ya?"
Nanon menanggukkan kepalanya dengan cepat dan bersemangat saat bundanya mengelus kepalanya dengan sayang.

"Ayah akan membawa boneka Iron Man yang besar kan bun?"

"Pasti sayang, boneka yang sangat besar"
lelaki bermarga Thitipoom itu menahan sesuatu yang memaksa lolos dari kedua manik matanya.

◆Out Of Control◆ [OhmNanon🔞|BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang