💚18❤🔞

8.3K 283 27
                                    

"Sekarang giliranku yang menyentuhmu"

Tanpa memberi kesempatan untuk menjawab
Ohm kembali menyatukan bibir mereka.

Mencium bibir Nanon dengan penuh napsu dan tidak sabaran.

Ohm memindahkan sebelah tangannya untuk melepaskan kotak yang masih di pegang Nanon seiring dengan lumatan kasar namun memabukkan ia berikan di bibir Nanon.

Nanon tidak bisa menolak, tangannya terasa lemas menerima perlakuan Ohm dan dengan satu tarikan, kotak itu sudah lepas dari tangan Nanon yang membuat sebagian isinya berceceran di lantai.

Tanpa di suruh tangan kecil Nanon sudah berpindah melingkar di leher si dominan.

lehernya ia tegakkan dan itu membuat yang lebih tinggi semakin leluasa menikmati bibir merahnya.

Nanon meremas bahu tegap yang terekspos bebas disana menyalurkan perasaan lain yang membuncah dalam dirinya.

Ohm melumat bibir Nanon tanpa celah, tidak perduli kalau bibir itu akan bengkak karena kelakuannya,
Ohm tidak bisa menahannya.

Ohm menyesap bibir atas dan bawah Nanon bergantian, matanya tidak terlepas dari wajah Nanon yang sudah memerah sempurna.

"Hnghh~"

Satu desahan meluncur dari bibir bengkak Nanon saat Ohm secara sengaja kembali merapatkan tubuhnya dengan Nanon yang membuat milik mereka bersentuhan di bawah sana.

Ohm menggeram tertahan dan tidak membuang kesempatan

saat mulut itu terbuka Ohm langsung melesakkan lidahnya disana, mengabsen semua isi mulut Nanon dan mulai mengajak lidahnya berperang di dalam sana untuk mencari siapa pemenangnya.

yang tentu saja tanpa menunggu lama yang kalah sudah memukul kecil dada si dominan meminta untuk diberi kesempatan mengisi paru parunya yang sudah tidak mempunyai pasokan udara.

Ohm melepasnya setelah dirasa pergerakan Nanon melemah, ada benang saliva yang entah milik siapa mengalir di sudut bibir Nanon yang mulai bengkak.

Ohm menatapnya yang sedang mengisi pasokan udara dalam dadanya.

Dadanya naik turun dan napasnya berantakan.

Jangan lupakan baju tidurnya yang kebesaran kini sebelah lengannya sudah melorot menperlihatkan bahu mulus Nanon tanpa penghalang. Pemandangan yang sangat indah.

"Nghh~"

Belum sempat napas Nanon kembali normal
Ohm sudah berpindah mengerjai lehernya,
menghisapnya tanpa permisi dan meninggalkan banyak jejak disana.

"U-ugh perih"

Nanon meremas pelan rambut Ohm yang kini sedang menggigit kuat di perpotongan leher Nanon.

perih rasanya tapi Nanon juga tidak bisa memungkiri sensasi nikmat dari perbuatan Ohm ini.

"Shh~ kenapa hanya pada tubuhmu aku bisa terangsang seperti ini"

Ohm menggeram tertahan ditengah kegiatannya menandai leher Nanon.

Tidak sengaja milik mereka bergesekan dibawah sana karena Nanon bergerak dengan gelisah setiap kali Ohm meninggalkan tanda baru di perpotongan lehernya.
Itu salah satu titik sensitif Nanon.

"Akhh- Janganh"

Nanon mencoba menahan tangan Ohm yang sudah berpindah ke pusat paling panas pada tubuh Nanon, menggenggamnya dengan erat menggoda Nanon yang sudah mulai terangsang.

"Masih sama hm? Kau masih saja munafik Nanon"
Rahang Ohm mengeras.

Ditatapnya Nanon dengan tajam sebelum kembali meremas milik Nanon dibawah sana.

◆Out Of Control◆ [OhmNanon🔞|BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang