Viagra masih berdiri dihadapan makanan-makanan yang tadi sempat dibuka oleh Axyera, makanan itu benar-benar belum disentuh sama sekali.
"Dasar gadis bodoh, kau bilang tadi lapar, kenapa kau malah pergi dan tidak memakannya sama sekali" ucap Viagra guna sedikit menghilangkan rasa bersalahnya.
Entah apa yang membuat Viagra begitu merasa bersalah akan perkataannya tadi.
Kini Viagra membereskan semuanya, dan berlalu untuk pulang.Sedangkan di lain tempat, saat Yuandra membuka mata, ia sudah tidak mendapati Rean berada disebelahnya lagi.
Jika dilihat dari sinar surya, waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 3 sore.Yuandra berjalan menuju kearah dapur tempat mereka beristirahat, ia hendak membasahi tenggorokannya yang sudah terasa kering sejak tadi.
Ia berpapasan dengan ratu Varindra yang sedang dibantu berjalan oleh Rean.
Ia pun menunduk sopan."Yuandra, bisakah aku berbicara sebentar denganmu setelah ini ?" ucap sang ratu.
"Tentu Yang Mulia, segera setelah saya minum, saya akan masuk ke ruang peristirahatan Yang Mulia" jawab Yunadra dengan sopan.
"Baiklah, aku menunggumu" ucap sang ratu seraya menjauh dengan kaki yang sedikit pincang untuk berjalan.
Yuandra ingin membantu, tetapi sudah ada Rean disebelah sang ratu.
Setelah selesai melakukan apa yang ia butuhkan, Yuandra berjalan menuju tempat peristirahatan ratu Varindra.Ia dengan sopan mengetuk pintu ruangan tersebut.
Rean membuka pintu itu, kemudian ia mempersilahkan Yuandra untuk masuk."Yang Mulia, saya undur diri" pamit Rean.
"Baiklah Rean, terima kasih" jawab sang ratu.
"Duduklah, aku hanya ingin bertanya beberapa hal kepadamu" perintah ratu Varindra kepada Yuandra.
"Baik Yang Mulia" Yuandra mendudukkan dirinya.
Ratu Varindra hanya ingin memastikan, apakah pemuda ini, pemuda yang memiliki tanda lahir disiku kanannya adalah benar putranya atau bukan.
Iya, beliau memiliki putra sebelum pangeran Viagra lahir. Ia juga merupakan putra dari raja Wiarga, tetapi itu terjadi sebelum mereka resmi menikah, jadi untuk menghindari gagalnya raja Wiarga saat itu, mereka berdua menitipkan putranya ini kepada salah satu pengawal kepercayaan raja Wiarga.
Ratu Varindra saat itu merasa mempunyai hati yang jahat atas apa yang mereka lakukan, tetapi sang raja kembali menjelaskan, bahwa ini semua demi keamanan kerajaan dan kedudukannya sebagai calon raja saat itu.
Tetapi mereka berdua tetap sering mengunjungi rumah pengawalnya tersebut guna melihat putra kesayangan mereka berdua.Sampai suatu hari, saat mereka mendatangi rumah pengawal tersebut, mereka berdua dikejutkan dengan keadaan rumah pengawal yang sudah sangat hancur.
Raja Wiarga dan ratu Varindra segera masuk kerumah dan mencari keberadaan pengawal tersebut dan putranya tentu saja, Giandra.
Giandra adalah nama putra mereka.Ratu Varindra sudah meraung dengan keras tatkala mendapati pengawal itu sudah tewas bersimbah darah.
Tetapi ia tidak menemukan dimana putranya berada."Anakku raja anakku dimanaa" tangis ratu Varindra benar-benar menyayat raja Wiarga pada saat itu.
"Tenanglah istriku, para pengawal sedang mencarinya disekitar sini" ucap Raja Wiarga kepada istrinya.
Para pengawal menyisir seluruh tempat disekitaran rumah sang pengawal, tetapi mereka kembali tidak dengan membawa Giandra.
Ratu Varindra terus menangis dalam dekapan raja Wiarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cessation of Love (SUDAH TERBIT)
RomanceCinta tidak bisa dipaksa kapan akan tumbuh, dimana akan mekar dan kepada siapa akan berlabuh. Terkadang yang tidak direncanakan akan terasa indah, tanpa adanya suatu paksaan. Seperti Viagra yang hanya mengharapkan Hyunja, namun hati Hyunja telah ber...