- Bagian 12 [M] -

47 33 14
                                    

Hyunja terus menangis semalan karena Yuandra tetap tidak menampakkan diri dihadapannya.
Hingga ia merasa lelah dan tertidur dengan kepala diatas tempat tidur, dan badannya dilantai.

Akhirnya sebelum fajar datang, rombongan ratu Varindra telah tiba di istana.

"Terimakasih semuanya, sekarang kalian bisa beristirahat dan kembali ke pekerjaan masing-masing" titah ratu Varindra kepada para pengawalnya termasuk Yuandra.
Ratu Varindra terus menatap Yuandra dengan senyum yang tidak pernah memudar.

Setelah undur diri dari hadapan sang ratu, Yuandra segera menuju kamarnya untuk membersihkan diri.
Setelah selesai, ia pun merebahkan dirinya diatas tempat tidur.
Tiba-tiba ia teringat kepada kekasihnya, ia pun segera beranjak menuju kamar Hyunja.

Betapa terkejutnya Yuandra saat sampai diluar kamar Hyunja, ternyata jendela kamarnya dalam keadaan terbuka.
Yuandra pun segera masuk kedalam, setelah itu ia segera menutup jendela tersebut.

Yuandra semakin terkejut tatkala mendapati Hyunja tertidur di lantai.
Ia pun segera mendekat dan mengangkat tubuh Hyunja dan di letakkan diatas tempat tidur.
Tubuh Hyunja terasa sangat dingin, ia menggigil salam tidurnya.
Yuandra tentu saja merasa sangat khawatir dengan keadaan Hyunja.

Ia pun segera menyelimuti tubuh Hyunja dan memeluknya dengat sangat erat guna mengurangi dingin pada tubuh Hyunja.

Hyunja merasa mendapat sedikit kehangatan dalam tidurnya, ia pun semakin menempelkan tubuhnya ke sumber kehangatan itu tanpa membuka kedua matanya.
Yuandra mengeratkan pelukannya sembari mengusap-usap punggung sang kekasih.

Setelah beberapa saat, Hyunja perlahan membuka matanya, ia mendapati Yuandra tersenyum didepan matanya.

"Bahkan aku sampai memimpikanmu, cepatlah datang sialan" ucap Hyunja seraya memejamkan matanya kembali.

Yuandra yang merasa gemas dengan kekasihnya pun menguraikan sedikit pelukannya dan menunduk kebawah.
Ia mengecup dan menahan bibirnya pada bibir Hyunja.
Hyunja yang sudah sedikit sadar pun membuka kedua matanya, kali ini lebih lebar dari sebelumnya.

Ternyata ini bukan mimpi, batin Hyunja.

Yuandra melepaskan kecupannya.

"Siapa yang mengajarimu mengucapkan kata-kata seperti itu, eumm" ucap Yuandra dengam mencubit hidung Hyunja.

"Aaww sakittt" rintih Hyunja sembari melepaskan tangan Yuandra.

Yuandra terkekeh pelan.
Tetapi kekehannya perlahan memudar, saat melihat wanitanya terisak.

"Hei hei kau kenapa, kenapa malah menangis, aku tidak sekuat itu saat mencubit hidungmu" Yuandra memegang bahu Hyunja dan mencoba menatap wajah sang kekasih.

Hyunja malah semakin menangis saat Yuandra menatapnya dengan tatapan sangat khawatir.

"Kau pembohong, kau pembohong" ucap Hyunja dengan memukul-mukul dada Yuandra.

Yuandra tentu bingung dengan apa yang dikatakan Hyunja.
Ia pun membiarkan Hyunja melanjutkan tangisnya sampai ia tenang.

"Kau pembohong Yuandra, kau pembohong, pergi kau, pergii" kini Hyunja berusaha mendorong Yuandra supaya menjauh darinya.

Tetapi bukannya menjauh, kini Yuandra menahan kedua tangan Hyunja dan merengkuh tubuhnya.

"Lepass, lepaskan aku" Hyunja mencoba melepaskan diri dari pelukan Yuandra.

"Tenanglah Hyunja-ya, tenang, coba katakan padaku, apa yang terjadi ?" ucap Yuandra masih dengan mendekap erat tubuh Hyunja.

Hyunja masih menangis, dan Yuandra masih dengan sabar menunggu hingga Hyunja merasa tenang.
Saat tangis Hyunja sudah mereda dan hanya menyisakan isakan, Yuandra mengangkat dagu Hyunja agar tatapan mereka bisa bertemu.
Yuandra mengusap pipi Hyunja guna menghilangkan sisa-sisa air mata yang menetes.

Cessation of Love (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang