"Tidak bisakah aku menemanimu saja Hyunja-ya ?" ucap Yuandra dengan bergelayut manja di pundak kekasihnya.
Kini keduanya berada didalam kamar Hyunja.
Sejak sebelum fajar, Yuandra sudah berada disini.
Karena hari ini adalah hari keberangkatan Hyunja untuk pulang ke kampung halamannya."Tidak bisa sayangku..., kau harus tetap berada disini, lagipula banyak pekerjaan yang harus kau persiapkan bukan, mulai dari mencari kayu bakar, membersihkan seluruh aula, dan juga membantu para pelayan untuk menyiapkan barang-barang yang akan digunakan untuk pesta nanti" ucap Hyunja.
"Tidak peduli seberapa banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan, asal kau tetap berada di jangkauan pandangku, aku tidak akan merasakan lelah, tapi ini..aaahh aku tidak tahu nanti seberapa lelahnya aku nanti jika kau tidak terlihat oleh mataku Hyunja-yaaa...."
Yuandra benar-benar merengek seperti anak kecil.
Hyunja sampai gemas dibuatnya.
Maka perlahan Hyunja menangkup kedua pipi Yuandra."Sayang, aku hanya pergi sebentar, aku pasti akan kembali" ucap Hyunja seraya mengusap pipi kekasihnya dengan sayang.
Yuandra memejam merasakan hangatnya telapak tangan Hyunja.
"Bagimu hanya sebentar, tetapi bagiku tetap sangat lama. Bagaimana jika saat kau kembali kesini aku sudah mati karena terlalu lama merindukanmu?".
Plakkk..!!!
Suara tamparan yang cukup nyaring memekik memenuhi kamar Hyunja.
Yuandra sangat terkejut merasakan panas dan perih dipipinya, sedangkan Hyunja kini menatap telapak tangannya yang bergetar.
Ia tidak mampu menahan tangisnya, tubuhnya bergetar hebat.Yuandra masih memegangi pipinya, kemudian mengarahkan tatapan terkejutnya kepada sang kekasih.
"Hyunja-ya" panggil Yuandra seraya meletakkan kedua tangannya pada pundak Hyunja.
"Berhentiiii..!!!
Hyunja berteriak bersamaan dengan menghempaskan tangan Yuandra.
Entah mengapa kini Hyunja merasa sangat ketakutan.
Ia tidak bisa mengontrol perasaannya sendiri.
Ia juga tidak tahu mengapa ia sampai mengarahkan tamparan kepada Yuandra.
Yang ia tahu, ia sangat benci mendengar kata yang baru saja Yuandra lontarkan."Ap-apa yang telah aku lakukan. Ma-maaff maafkan aku" ucap Hyunja bersamaan dengan tubuhnya yang terduduk ke lantai dan dengan tangis yang semakin pecah.
Yuandra masih belum memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Ia kemudian ikut menyetarakan tubuhnya dihadapan Hyunja, merengkuh tubuh gemetar itu kedalam dekapannya."Aku tidak tahu apa yang mendasarimu melakukan hal tadi, tetapi aku pasti telah melakukan atau mengucapkan sesuatu yang menyakiti hatimu, maka maafkan aku atas kesalahan yang telah aku perbuat, maafkan aku" ucap Yuandra bersamaan dengan mengusap punggung sang kekasih.
Hyunja masih menangis dengan keras dalam dekapan Yuandra, ia benar-benar takut atas apa yang telah ia lakukan.
Ia takut jika Yuandra membencinya, karena ternyata ia adalah perempuan yang kasar."Seharusnya hari ini kita mengukir kenangan manis, karena kau akan meninggalkanku untuk beberapa hari kedepan, tetapi aku malah merusak semuanya" ucap Yuandra.
"Tidak, maafkan aku, aku yang merusak hari ini, maafkan aku. Dan maafkan atas kebodohan tanganku ini, ak-aku tidak bermaksud menamparmu, maafkan aku" ucap Hyunja bersamaan dengan memukul-mukulkan telapak tangannya ke lantai.
"Sayang berhentii !!, apa yang kau lakukan ? ucap Yuandra seraya menahan tangan Hyunja.
"Sungguh aku tidak sengaja, ak-aku tidak bermaksud untuk menyakitimu" ucap Hyunja dengan terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cessation of Love (SUDAH TERBIT)
RomanceCinta tidak bisa dipaksa kapan akan tumbuh, dimana akan mekar dan kepada siapa akan berlabuh. Terkadang yang tidak direncanakan akan terasa indah, tanpa adanya suatu paksaan. Seperti Viagra yang hanya mengharapkan Hyunja, namun hati Hyunja telah ber...