- Bagian 19 -

34 31 4
                                    

Pagi ini Hyunja mendapatkan tugas untuk menyiapkan jamuan di salah satu aula di sudut istana.
Ia bersama dengan para pelayan yang lain pun sedang menyiapkan makanan di dapur.

Sementara itu, didalam kamar Viagra.

Axyera bersusah payah untuk berjalan menuju kamar mandinya, pangkal pahanya terasa sangat perih dan nyeri.
Ia ingat, ia mengingat semua yang terjadi semalam.
Setiap mengingat itu, pipinya kembali memanas tanpa bisa ia kendalikan.

"Apa terjadi sesuatu?" tanya Viagra saat mendapati Axyera meringis ketika hendak berdiri.

Axyera sedikit terkejut saat tiba-tiba Viagra keluar dari kamar mandi.
Ia pun berusaha untuk terlihat biasa saja saat diperhatikan oleh Viagra.

"Tidak, tidak ada apa-apa" jawab Axyera.

"Kalau kakimu sakit, aku bisa membantumu untuk ke kamar mandi" ucap Viagra seraya menyurai rambutnya yang setengah basah.

Sial. Mengapa ia terlihat lebih tampan sekarang, umpat Axyera dalam hati.

Axyera tampak menghela nafasnya.
Ia berusaha untuk mencoba berdiri sendiri, tetapi hasilnya tetap nihil, rasanya sangat perih.
Kini memang hanya Viagra yang bisa membantunya,ia tidak mungkin meminta bantuan kepada pelayan, ia begitu malu untuk melakukan hal itu.
Apalagi ia harus segera mempersiapkan diri, karena ia dan Viagra diundang oleh ratu Varindra, atau lebih tepatnya adalah ibu mertuanya sekarang, untuk berkumpul bersama di aula kerajaan.
Sepertinya akan ada hal penting yang akan disampaikan oleh ratu Varindra.

"Kau terlalu lama berfikir, aku yakin ibu sudah menunggu. Jangan buat ia menunggu lebih lama lagi" ucap Viagra bersamaan dengan mengangkat tubuh istrinya ke kamar mandi.

Sebenarnya Axyera ingin memberontak, tetapi itu hanya akan memperlambat pertemuan mereka, alhasil kini Axyera hanya mampu mengalungkan kedua tangannya pada leher sang suami.

"Mau aku bantu untuk mandi sekalian?" tanya Viagra dengan wajah tanpa dosanya.

Axyera hanya menyipitkan pandangan dengan tatapan tajamnya.

"Iya iya baiklah, jika sudah selesai dan butuh bantuan, panggil saja aku, aku ada di depan pintu kamar mandi" ucap Viagra seraya berjalan keluar.

"Tunggu sebentar" Axyera tampak mencerna kalimat yang baru saja Viagra lontarkan.

Viagra pun berhenti dan menoleh menatap sang istri.

"Ada apa lagi?".

"Kenapa kau harus menunggu di depan pintu, kau hendak mengintipku?" tanya Axyera dengan wajah kesalnya.

Bukannya menjawab, kini Viagra malah terkekeh pelan.

"Untuk apa aku mengintipmu, aku sudah menyentuh semuanya tadi malam" ucap Viagra seraya mengedipkan sebelah matanya.

Axyera pun melemparkan handuk ke arah Viagra, pipinya seperti sudah terbakar sekarang.

"Keluar kau pria mesum!!!! teriak Axyera.

Viagra pun menutup pintu kamar mandi dengan tawa yang semakin kencang kali ini.

.

"Hyunja, antarkan ini terlebih dahulu" perintah kepala pelayan kepada Hyunja.

"Baiklah bibi" jawab Hyunja bersamaan dengan menerima sebuah nampan berisi makanan.

Hyunja berjalan ke arah aula tempat pertemuan ratu Varindra bersama dengan keluarganya.

Ia membuka pintu itu tanpa mengetuk terlebih dahulu, karena ia fikir belum ada orang di dalam. Tetapi ternyata ratu Varindra sudah berada di sana.

Hyunja masih belum menyadari keberadaan ratu Varindra, sebab ratu Varindra berada di sudut ruangan.
Ia berjalan ke arah meja dan meletakkan nampan yang ia bawa.

Cessation of Love (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang