Di satu malam, Hyunja sedikit terkejut saat tiba-tiba ada kedua tangan yang melingkar di perutnya ketika ia sedang berdiri didepan lemari saat sedang membereskan pakaiannya.
Itu Yuandra.
Hyunja jelas tahu karena hanya Yuandra yang sangat suka memeluknya dari belakang.
Kemudian Hyunja hanya tersenyum dan mengusap tangan sang kekasih."Kau mengejutkanku".
"Habis kau sedang melamun sih, sampai aku masuk saja kau tidak menyadarinya" ucap Yuandra dengan manja.
Ia meletakkan kepalanya di perpotongan leher Hyunja.
Dan hal itu sukses membuat remang Hyunja timbul.
Ia memejam merasakan gesekan halus rambut Yuandra pada lehernya.Kemudian Hyunja perlahan memutar badannya untuk menghadap kepada sang kekasih.
Ia menangkup kedua pipi Yuandra dan mengecup singkat bibir tipis nan merah milik kekasihnya."Apakah sudah merindukanku?" tanya Hyunja dengan senyum manisnya.
Yuandra tentu merasakan pipinya sedikit memanas, ia tidak mampu menyembunyikan semburat merah itu.
Semenjak hari dimana mereka telah melebur menjadi satu, Hyunja meminta kepada Yuandra untuk tidak terlalu sering bertemu dengannya.
Entah karena Hyunja masih malu, atau ia takut jika ia dan Yuandra sering bertemu, akan menyebabkan Viagra mengetahui tentang hubungannya.Awalnya Yuandra menolak, sebab ia tidak bisa menahan diri untuk terlalu lama berjauhan dengan sang kekasih, tetapi karena Hyunja memohon dan berjanji bahwa mereka akan tetap bertemu walau tidak terlalu sering seperti sebelumnya, maka Yuandra pun menyetujuinya.
"Kau sudah pintar menggoda ya sekarang" Yuandra berucap seraya merengkuh pinggang Hyunja untuk merapat pada tubuhnya.
Hyunja sedikit tersentak, tetapi ia kemudian memasrahkan kepalanya ke dada sang kekasih.
Ia menghirup aroma tubuh yang sangat ia rindukan.
Padahal mereka hanya tidak bertemu selama beberapa hari, tetapi kerinduan diantara keduanya sudah cukup besar untuk segera bersua."Aku sangat merindukanmu Hyunja-ya" ucap Yuandra dengan manja seraya mengecupi puncak kepala Hyunja.
"Eeumm aku juga sangatttt merindukanmu" ucap Hyunja bersamaan dengan mengeratkan pelukan manjanya.
Keduanya berpelukan cukup lama.
Mungkin itu menandakan seberapa besar kerinduan yang mereka simpan beberapa hari ini.Yuandra sedikit melonggarkan pelukannya.
Kemudian menangkup kedua sisi wajah Hyunja."Jadi, apa yang bisa kita lakukan untuk menebus rasa rindu kita selama ini, hemm"? tanya Yuandra dengan sedikit menekan-nekan pipi Hyunja dengan gemas.
"Buguimunu uku busu munjuwubnyu juku supurtu unu" Hyunja berucap dengan bibir yang mengerucut karena penekanan dari kedua tangan Yuandra.
Yuandra tentu saja tertawa melihat itu, gadisnya benar-benar sangat menggemaskan.
Yang ditertawakan hanya mampu memasang wajah kesalnya.
Kemudian Hyunja menghempaskan kedua tangan Yuandra."Aihh kau membuatku terlihat seperti gadis bodoh, wajahku pasti sangat jelek tadi" gerutu Hyunja seraya menghentakan kakinya di lantai.
Yuandra kemudian meredakan tawanya.
Melihat gadisnya merajuk membuatnya semakin gemas.
Entah bagaimana bisa gadisku ini begitu menggeaskan, batinnya."Tidak sayangku, kau akan tetap cantik dimataku, walau nanti saat rambutmu sudah memutih, kau akan tetap menjadi wanita tercantik dalam hidupku" ucap Yuandra seraya mengusap kedua pipi sang kekasih.
"Huft rayuanmu benar-benar terdengar sangat romantis tuan Yuandra, pasti akan banyak wanita yang akan terbuai oleh rayuanmu itu" ucap Hyunja seraya berjalan meninggalkan Yuandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cessation of Love (SUDAH TERBIT)
RomanceCinta tidak bisa dipaksa kapan akan tumbuh, dimana akan mekar dan kepada siapa akan berlabuh. Terkadang yang tidak direncanakan akan terasa indah, tanpa adanya suatu paksaan. Seperti Viagra yang hanya mengharapkan Hyunja, namun hati Hyunja telah ber...