52. Forbidden Bond

9.9K 488 56
                                    

Ketika membuka mata Ravika mendapati Leionelle tertidur di sisi ranjangnya, beralaskan tangan dan tubuh pria itu membungkuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika membuka mata Ravika mendapati Leionelle tertidur di sisi ranjangnya, beralaskan tangan dan tubuh pria itu membungkuk.

Mata Ravika mengedar ke ruangan bertema putih itu, mencari dimana letak jam. Ketika menemukannya Ravika mendesah, pukul tujuh malam. Entah sudah berapa lama ia tertidur dan tak sadarkan diri.

Dengan tangannya yang gemetar, Ravika mengusap rambut lebat Leionelle penuh kasih sayang. Kekasih sekaligus kakaknya. Ravika masih tidak mempercayai kenyataan itu, tetapi semua hal di sekitarnya menunjukkan bahwa memang ia adalah Ella Asteria Archiles.

Entah apa yang terjadi, Ravika tidak mengerti dan tidak mengetahui hal apapun mengenai fakta itu. Walaupun merasa ada ikatan yang begitu kuat dengan keluarga Archiles, tetapi Ravika belum pernah mengenal mereka sebelumnya.

Tangan Ravika berhenti bergerak saat sentuhan ringan ia rasakan, mata Leionelle sudah terbuka dan menatap nya penuh cinta.

"Hai," Sapa pria itu. Ravika bisa melihat dengan jelas lingkaran hitam di bawah mata prianya. Masih pantas kah Ravika menyebut Leionelle seperti itu sedangkan pria itu adalah kakaknya?

Ravika merasa hina jika mengingat semua malam panas yang mereka lalui bersama, terlebih darah yang sama mengalir deras antaranya dan Leionelle.

"Hai," Balas Ravika. Ia memejamkan mata begitu kecupan lembut hadir di keningnya.

"Apa yang kau rasakan, sayang?" Tanya Leionelle. Pria itu membantu Ravika meminum segelas air, untuk membasahi tenggorokan Ravika.

Ravika berusaha mengulas senyum. "Jauh lebih baik." Suaranya yang begitu lirih mengalun di udara, hal itu mampu membuat Leionelle bernafas lega setelah mendengar suara Ravika.

Leionelle mengusap pelipis Ravika. "Istirahatlah. Kau masih membutuhkan pemulihan."

"Lei,"

Pergerakan Leionelle yang tengah menyelimuti Ravika terhenti begitu wanita itu menahan lengannya.

Mata Ravika terlihat sendu dan sekejap mata Leionelle menundukkan kepalanya.

"Jadi Asteria belum meninggal?" Tanya Ravika dengan suara bergetar. Masih tidak sanggup menerima fakta itu dengan lapang dada.

Ia menatap Leionelle yang terus menundukkan kepala. Dengan gerakan pelan Ravika bangun dari tidurnya, dan Leionelle sigap menaikkan brankar agar Ravika bisa bersandar dengan nyaman.

Mata mereka beradu. Leionelle penuh dengan ketakutan dan Ravika seperti orang yang tersesat.

"Aku mohon, jawab aku, Lei." Lirih Ravika.

Leionelle menatap wanita yang begitu ia cintai dengan mata berkaca-kaca. Tangannya terangkat menyentuh pipi tirus itu. "Asteria belum meninggal."

"Dan aku adalah Ella mu? Aku adalah adikmu?"

Wild Butterfly [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang