Ravika sudah memikirkan dan mempertimbangkan semuanya dengan baik.
Dan ia rasa inilah keputusan yang tepat. Menjadi penari polo pribadi Leionelle Archiles.
"Kau yakin?" Leionelle bertanya setelah lama terdiam dengan tubuh yang menegang.
"Ya, aku yakin." Jawab Ravika tegas.
Leionelle meneguk segelas air untuk membasahi tenggorokannya yang tiba-tiba terasa kering.
Pria itu kembali menatap mata Ravika dengan lekat, "Kenapa?"
Ravika tahu apa maksud pertanyaan Leionelle.
"Kau tidak akan tahu seberapa keras kehidupan yang aku alami--,"
"Kalau begitu ceritakan," Potong Leionelle dengan nada suara yang sedikit meninggi.
Ravika mengernyitkan dahi, mencobe mencerna perkataan Leionelle, "Apa maksudmu?"
"Aku tidak akan tahu seberapa keras kehidupanmu jika kau tidak menceritakannya, Ravika."
"Tunggu," Ravika menyela dengan nada yang begitu tegas, "Untuk apa?" Wanita itu menggelengkan kepalanya bingung, "Hal seperti itu bukan urusanmu sama sekali, Tuan Leionelle! Bukan poin itu yang aku maksud,"
Leionelle memijit pangkal hidungnya, wajah pria itu terlihat sangat frustasi dan jujur saja hal itu semakin membuat Ravika bingung.
"Maafkan aku,"
Setelah beberapa menit di telan oleh keheningan, Leionelle kembali bersuara. Pria itu menunduk dengan kedua tangan memegang kepalanya.
Ravika yang melihat hal itu pun sangat merasa bersalah, ia terlalu keras kepada sosok pria yang berbaik hati mau menampungnya.
"Aku juga minta maaf,"
Kembali hening beberapa saat sebelum Leionelle berdeham, berusaha untuk menghilangkan kobaran api yang membakar dadanya.
"Aku hanya ingin tahu alasanmu berubah pikiran dan menerima perjanjian ini, Ravika."
Ravika menggelengkan kepala, "Jalan keluar yang bisa aku pilih memang hanya seperti ini, Leionelle." Wanita itu menatap pria di hadapannya dengan dalam, "Tidak mudah untuk mendapatkan uang ketika aku tidak bekerja sebagai penari polo. Sedangkan yang sangat aku butuhkan saat ini adalah uang,"
"Ibumu?"
"Ya, salah satu faktornya."
Meski tahu bahwa menjadi penari polo pribadi Leionelle bukanlah jalan pintas yang bisa Ravika tempuh, tetapi setidaknya hal itu adalah pilihan terbaik dari pilihan lainnya.
Alasannya bukan hanya karena uang semata. Tetapi di balik semua itu, Ravika tidak mau sang ibu bertambah kasar kepadanya.
Semua uang yang ia dapat dari pekerjaannya akan jatuh ke tangan Alysse. Itu pun tidak pernah terlewatkan ibunya akan memukulnya karena memberikan uang dalam nominal yang sedikit, Ravika tahu resiko seperti apa yang ia terima jika ia berhenti dari pekerjaannya sebagai penari polo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Butterfly [End]
RomanceRavika Estelle berpapasan dengan Leionelle Archiles di gang pertokoan yang kumuh. Hanya tatapan beberapa detik yang terjadi di antara mereka. Namun hal tersebut membuat kobaran obsesi dan gairah terpendam di dalam diri Leionelle muncul. Untuk perta...