Ravika tersenyum saat Leionelle merengkuh tubuhnya ke dalam pelukan pria itu. Ia membalas pelukan hangat Leionelle, menyenderkan kepalanya di atas bahu tegap pria itu.
"Hai." Suara serak nan berat Leionelle menyapa indera pendengaran Ravika.
Bolehkah ia jujur? Ia merindukan pria ini setelah tidak bertemu selama 5 hari karena kesibukan mereka masing-masing.
"Hai." Balas Ravika.
Pelukan mereka belum terlepas. Justru semakin erat, seolah tidak ingin ada jarak sedikitpun.
Suara tawa Ravika mengalun pelan. "Lei, lepas.. Ingat kita masih di depan cafe, aku malu."
Dengan terpaksa Leionelle melepaskan tubuh Ravika. Ia menangkup pipi wanitanya dan mendaratkan kecupan manis di kening Ravika.
"Aku merindukanmu."
"Aku juga, Lei."
Wajah Leionelle berbinar senang. "Benarkah?"
Ravika mengangguk. "Ya. Bisakah kita pergi dari sini?"
"Tentu, ayo."
Leionelle menggenggam tangan Ravika. Menuntun wanita itu masuk ke dalam mobilnya.
"Boleh aku memelukmu lagi? Aku masih merindukanmu."
Belum sempat Ravika menjawab, Leionelle sudah membawa wanita itu ke dalam pelukannya lagi. Mengecup puncak kepala Ravika seraya mengelus pundak wanitanya.
Ah, betapa Leionelle merindukan aroma harum Ravika, senyuman Ravika, suara Ravika, tubuh hangat Ravika. Segala hal menyangkut Ravika Estelle.
"Tolong katakan bahwa kau juga merindukan ku."
Ravika mendongak dengan senyuman kecil di wajahnya. "Aku juga merindukanmu, Lei."
Perkataan Ravika mampu membuat wajah Leionelle semakin berbinar. Ia mengeratkan pelukan mereka sampai rasanya Ravika sulit bernafas dengan baik.
Wanita berusia 25 tahun itu terdiam di dalam pelukan hangat Leionelle. Meresapi kenyamanan dan kasih sayang yang ada.
Setelah mengenal Leionelle dalam hidupnya, dada Ravika nyaris pecah karena hujaman kasih sayang yang pria itu curahkan.
Ravika tidak tahu sejenis apa hubungan mereka hingga saat ini. Apakah mereka hanya sepasang manusia yang terlibat kontrak atau ada hal lain yang mereka rasakan?
Tetapi jika boleh jujur, Ravika menyayangi Leionelle, ia nyaman berada di sekitar pria itu.
Dari sini, bolehkah Ravika berharap lebih?
"Bagaimana pekerjaan mu hari ini?"
"Baik, seperti biasa." Ravika menjawab tanpa melepaskan pelukan mereka. "Bagaimana denganmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Butterfly [End]
RomansaRavika Estelle berpapasan dengan Leionelle Archiles di gang pertokoan yang kumuh. Hanya tatapan beberapa detik yang terjadi di antara mereka. Namun hal tersebut membuat kobaran obsesi dan gairah terpendam di dalam diri Leionelle muncul. Untuk perta...