6. Suburb Of Manhattan

38.8K 1.9K 14
                                    

Ravika melepaskan jas yang melingkupi tubuhnya, wanita itu meletakkan dengan sembarang di sisi wastafel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ravika melepaskan jas yang melingkupi tubuhnya, wanita itu meletakkan dengan sembarang di sisi wastafel.

Nafas Ravika gusar dengan keringat yang menetes di pelipisnya.

Mata tajamnya menatap pantulan wajahnya di depan cermin. Merutuki sosok lemah yang haus akan kasih sayang jika sudah berhadapan dengan seorang Leionelle Archiles.

Pertanyaannya, mengapa?

Selama 25 tahun ia hidup bersama ibunya, tidak pernah Ravika mendamba siraman kasih sayang yang begitu dalam, walaupun memang ia tidak pernah mendapatkan perlakuan dari Alysse.

Tetapi baru beberapa kali di hadapkan oleh sosok itu, Ravika seolah haus oleh tatapan cinta, pelukan tulus penuh kasih sayang, dan juga rengkuhan hangat yang selalu membelainya.

Ravika tidak tahu apa yang terjadi padanya.

Jika beratus-ratus pria mencoba dengan penuh susah payah untuk mendobrak benteng yang telah ia bangun, maka Leionelle tidak memerlukan itu.

Hanya dengan tatapan saja, pria itu mampu meluluhkan Ravika secara perlahan.

Dan sialnya lagi, Ravika merasa amat sangat tidak asing dengan hal yang melekat dengan Leionelle.

Tetapi Ravika tidak bisa menemukan jawabannya hingga saat ini.

Masih teringat jelas di dalam ingatan Ravika, bagaimana cara pria itu merengkuh pinggangnya, bagaimana cara pria itu membuai bibirnya, dan bagaimana cara pria itu memperlakukan Ravika dengan sangat lembut.

Ravika menggelengkan kepalanya berulang kali. Berusaha mengenyahkan sisi terdalamnya, sosok Ravika Estelle yang lemah.

Mata wanita itu beralih menatap jas milik Leionelle di sisi wastafel.

Beberapa jam yang lalu setelah pertemuan mereka, setelah keduanya mereguk kehangatan dengan berbagi kecupan satu sama lain, pria itu membalut tubuh terbuka Ravika dengan jasnya, tentu saja dengan alasan bahwa pria itu tidak ingin Ravika kedinginan.

Ravika tertawa konyol di dalam hati. Ayolah, bahkan ia pernah berpakaian lebih terbuka daripada saat ini.

Tetapi, ketika Leionelle mengatakan hal seperti itu. Hati Ravika bergetar, karena untuk pertama kali dalam hidupnya, ia merasa bahwa masih ada orang yang memperdulikannya.

Walaupun hal itu berkali-kali dirinya tepis.

Ravika tidak ingin terlalu mudah menjatuhkan hati, walaupun tanpa sadar hal itu yang perlahan terjadi dalam dirinya.

Dengan tangan mencengkram jas Leionelle, Ravika menghembuskan nafasnya. Berusaha mengontrol pikirannya yang penuh dan sesak.

Setelah menenangkan diri selama 15 menit di dalam toilet, Ravika keluar dan matanya menangkap keberadaan Caitlyn yang tengah tertidur dengan kepala menelungkup di atas meja rias.

Wild Butterfly [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang