"Mohon maaf, Ibu Raisya tidak dapat diselamatkan lagi, kami sudah berusaha semaksimal mungkin namun hasilnya nihil." Ucap dokter itu dengan wajah melas.
Farel mendengarnya lemas lalu lari kedalam ruangan ICU. "MAMA INI SEMUA BOHONG KAN MAH?" Teriak Farel.
"Bangun ma!" Farel menggoyangkan badan mamanya namun tidak ada jawaban.
Kayla memeluk Nazwa lalu menangis kejer gimana tidak kejer baru saja ketemu lagi sekian lamanya sudah pergi.
Kayla menghampiri Farel yang dari tadi meluk orang yang ia cintai.
Kayla menghampiri Farel yang sedang memeluk Raisya erat. "Rel." Panggilnya lalu Farel memeluk Kayla.
"Katanya mama bakal sembuh! Mana Kay mana!?"
"Ini takdir rel."
Farel menundukkan kepalanya lalu ia menghapus air matanya dan tersenyum tipis, benar kata Kayla ini semua takdir tidak bisa diubah.
Kayla yang sudah menganggap Raisya ibu sendiri merasa tersentuh atas kepergian nya Raisya.
Setelah itu Kayla memeluk Raina erat sangat erat. "Maafin Kayla ya teh.. Kayla baru sempet main nemuin Tante Raisya."
"Gak papa maafin mama ya kalo mama ada salah sengaja atau tidak sengaja."
"Iya teh."
***
Setelah pulang dari pemakaman, papa Farel menatap sendu sisi ruangan sangat berbeda ketika istrinya sudah pergi.
Begitu juga Febby dan adiknya firdan ia masih menangis sesenggukan.
Sudah sepi tidak ada yang memasaki mereka lagi ia sungguh menyesal sudah jarang bersama istrinya karna sibuk bekerja.
Selama papa Farel bekerja di luar kota dan Raina bekerja sebagai dokter di Bandung, yang menjaga Raisya dan firdan adalah FAREL, adik-adiknya pun sekolah.
Jadi mau tidak mau ia yang menjaganya ia yang sudah tau semua yang dirasa dengan mamanya.
Sebenarnya Farel mengetahui Raisya sakit tapi tidak tahu sakit apanya, Raisya tidak pernah memberi tahunya.
Dan Raisya bilang. "Jangan kasih tau kakak dan papa kamu kalau mama sakit takut ganggu." Dan saat itu farel hanya bisa mengangguk saja.
Tapi saat Farel pulang dari Turki, Farel setiap dua Minggu sekali mengantarkan Raisya untuk kontrol dan masih saja Raisya tidak memberi tahu kepada siapapun termasuk suami sendiri.
Penyakit itu sudah dialami selama dua bulan yang lalu.
Farel sangat terkejut saat mendengar kalau mamanya ternyata mempunyai penyakit paru-paru, Farel saja terkejut bagaimana kakak dan papa nya? Sangat-sangat terkejut.
"Pa.." Panggil Farel kepada papa nya.
Papanya tidak menatap Farel sama sekali ia sungguh kecewa kepada Farel kenapa tidak mengasih taunya.
"Maaf pah."
"Maaf kamu bilang? KENAPA GAK KASIH TAU PAPA KALAU MAMA KAMU ITU SAKIT?" Farel menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLBK WITH EX
Teen FictionHai welcome back readers! Ini cerita aku yang ke 3. Dari cerita-cerita aku yang lain ini cerita tergabut sih karna bikinnya kalau lagi gabut wkwk ngga deng canda hehe. 🌻 I hope u like in my story 🌻 🍁 about romance and humor 🍁 Sinopsis : Ini ceri...