II - JYH

629 56 0
                                    


🔞


Sementara dilain sisi, Sinb tengah menyalakan shower. Air membasahi tubuhnya perlahan. Sabun yang ia pakai, tempat di mana dia berdiri membersihkan diri, semuanya adalah yang Yunho juga pakai dan lakukan. Harumnya persis seperti tubuh dan rambut Yunho. Rasanya seperti dipeluk.

Wajah Sinb memerah seketika. Tidak seharusnya ia memikirkan hal seperti itu. Tapi ini begitu sulit. Setiap dia memejamkan mata, membiarkan air mengalir di kulitnya rasanya seperti Yunho yang memeluknya.

"Aku pasti sudah gila."












Keadaan Yunho pastinya tidak kalah gila. Dengan posisi setengah berbaring di kasur, satu kaki ditekuk, memaksa kedua mata tertutup dengan lengan berototnya. Berusaha mengeyahkan pikiran apapun yang sedari tadi lalu Lalang.



Suara gemercik air di mana Sinb sedang mandi, harusnya tidak senyaring ini, tapi Yunho dapat mendengarnya jelas. Bayangan air sedang membasahi kulit Sinb begitu mengganggu. Bahkan rasanya harum gadis itu terhirup dari luar.


"Sialan, terdengar mesum sekali. Menjauhlah pikiran kotor!" Yunho bergumam seperti tidak waras seraya mengacak-acak rambutnya asal.

Pintu kamar mandi terdengar terbuka, Yunho segera menoleh dengan panik seolah dia baru saja melakukan sesuatu yang buruk. Maniknya dan Sinb bertemu. Yunho menelan salivanya secara paksa. Sungguh, dia tak melakukan sesuatu yang aneh tapi kenapa rasanya seperti sedang tertangkap basah.

"C-cantik." Rapal Yunho tergagap sambil memuja visual Sinb yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Sinb hanya tersenyum namun langkahnya semakin mendekati sang pria. Hingga saat gadis itu sudah berdiri tepat dihadapan Yunho, dalam balutan bathrope putih yang cukup pendek.


Jemari Yunho bergerak mengusap pipi hingga bibir Sinb, "Mau ke pangkuanku?"

Ketika tangan Yunho masuk menelusup di balik bathropenya, Sinb tahu mereka akan menuju apa yang disebut orang-orang sebagai surga dunia.



"Yunho!" Pekik Sinb saat pria itu mengangkat tubuhnya lalu merebahkannya dipermukaan ranjang.




Tanpa menunggu lama, Yunho sudah melancarkan serangannya. Di mulai dari si kembar yang ukurannya cukup mengejutkan Yunho. Pria itu memejamkan mata, menikmati seberapa lembut kekasihnya.




Sementara Sinb sendiri mati-matian menahan desahannya. Walaupun ia tahu Yunho tinggal sendiri di apart ini, tapi tetap saja rasanya tidak pantas desahannya menggelegar di seluruh ruangan.

"Menahan desahanmu, hm?" tanya Yunho seraya kembali ke posisi kepala setara dengan Sinb untuk menggapai bibir yang sejak tadi gadis itu gigit sendiri.



"Jangan menggigitnya, okay? Itu milikku." Bisik Yunho, disusul dengan lumatan panas dibibir kecil Sinb.


Lumatan pria itu turun begitu lihai, kembali menuju puting merah muda yang minta sekali dimasukan ke dalam mulut. Dan Yunho tentu akan melakukannya dengan senang hati, tangannya bekerja di puting yang lain sementara di bawah sana, gerakan Yunho tak kalah handal.


Bahkan Sinb tak menyadari sejak kapan pria itu ikut polos seperti dirinya. Sinb tidak menyangka pria yang beberapa saat lalu ia anggap menggemaskan kini berubah menjadi sosok paling seksi di matanya.

"Yun-ho Ahnn..."


Kerja otak Sinb semakin melemah saat Yunho tidak memberinya ampun di bawah sana. Terus menggeseknya tanpa dimasukan, benar-benar berhasil membuat Sinb frustasi.

Tubthumping : SinB ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang