I - CYJ

763 73 0
                                    


TXT — Yeonjun

Tiktok merupakan aplikasi paling Berjaya di lima tahun terakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiktok merupakan aplikasi paling Berjaya di lima tahun terakhir. Ketenaran perangkat tersebut bahkan sampai ke ranah selebriti dunia termasuk Korea Selatan. Namun dari tahun ke tahun, tidak pernah ada yang benar-benar menyelami aplikasi tersebut dengan intens hingga bertitel Seleb Tiktok. Idol-idol hanya sekedar promosi lagu dengan dance challenge bersama artis lain.

Sampai datanglah Choi Yeonjun. Pria dengan julukan it boy gen 4 itu, dikenal seluruh penduduk tiktok sebagai 'suhu' DC. Bahkan video DC Yeonjun selalu digunakan penggemar manapun untuk fanservice kepada idol mereka masing-masing.

Pokoknya, sekali Yeonjun mengupload tiktok DC baru, maka habislah semua idol. Mereka mau tidak mau harus berlatih gerakan itu juga.

"Bukan, bukan seperti itu, Eonnie. Tapi begini. "

Baru ditinggal ke toilet, Room Practice Viviz sudah beralih fungsi menjadi tempat konten anak-anak Kep1er melakukan PS5 Challenge. Sinb menghela nafas Lelah, meminta banyak kesabaran untuk menghadapi gadis-gadis ini.

"Ini cukup sulit, memang yang paling benar adalah menikmati wajah tampan Yeonjun Sunbae saja. Tidak perlu mempersulit hidup dengan mengikuti challengenya segala."

Xiaoting mulai mengeluh menggunakan Bahasa Korea namun masih tak mampu menghilangkan aksen mandarinnya.

Dayeon mengangguk, namun tidak berhenti memperbaiki gerakan tangan Xiaoting yang masih keliru. "Kita tahu menatapnya dari jauh saja tidak cukup, Eonnie. Maka dari itu kita harus melakukan Challenge ini, siapa tahu dinotice. "

Xiaoting tertawa angun dengan tangan menutup mulut, "Lalu setelahnya kita akan kembali membuat video From this to this, seperti couple-couple di Tiktok."

Entah mengapa Sinb tersenyum mendengar celotehan dua hoobaenya itu. Well, pemandangan ini bukan yang pertama kali, tentu saja. Yeonjun menjelma menjadi pria paling diinginkan para gadis abad ini. Selain sosoknya yang memang tampan dan bertalenta, Yeonjun juga dikenal sebagai Ace di grupnya. Rap, Dance, Vocal, pria Choi itu menguasai semuanya.

Hal lain yang pria itu tekuni adalah menulis lirik dan modeling. Dengan semua itu, Choi Yeonjun tetap rendah hati. Itulah mengapa sosoknya dijadikan panutan oleh grup-grup gen 4 yang lain.

"Cukup untuk Dance Challenge nya, sekarang kita harus berlatih Purr. " Ucap Sinb membubarkan gadis-gadis itu.

"Maaf, Sunbaenim."

Sinb hanya mengangguk, sekilas melirik Umji dan menemukan temannya itu berusaha menahan tawa.












"Hari ini sampai sini dulu. Sesuai jadwal yang sudah dibuat, kita latihan lagi hari Jumat-Sabtu. See you next time, girls!"

Itu kalimat paling membahagiakan yang selalu lima gadis itu tunggu-tunggu. Begitu mereka membungkuk, coach pun pergi. Sinb dan Umji langsung berbaring di lantai sementara gadis-gadis Kep1er duduk dengan malu-malu. Mereka bertiga saling dorong seperti ingin mengatakan sesuatu tapi mungkin masih malu.

Ah, Sinb tidak suka adegan semacam ini. Entah bagaimana ia sudah mendapatkan gambaran scene selanjutnya.

"Sinb sunbaenim, aku ingin bertanya. Mungkin ini bisa jadi pertanyaan sensitive tapi aku tidak bermaksud demikian. "

Mendengar pembukaan yang amat bertele-tele dari Hikaru, Sinb pun duduk dengan malas. Di sampingnya, Umji melakukan hal serupa.

"Tanyakan saja." Sebisa mungkin Sinb tersenyum, memasang poker face saat ini bukanlah pilihan yang tepat.

"Apa sunbae punya kontak Yeonjun Sunbae?"

Ada keheningan selama tiga detik, sampai suara tulang Dayeon terdengar karena gadis itu melakukan peregangan leher tiba-tiba.

"Aku tidak punya. Kami tidak cukup dekat untuk saling menyimpan kontak satu sama lain, meski pernah berada di satu label yang sama."

Xiaoting menoleh ke arah Umji. Belum gadis China itu bersuara, Umji lebih dulu menggeleng. "Kalau Eunbi saja tidak punya, apalagi aku. Aku lebih banyak teman wanita."

Tiga orang itu mengangguk lemas, tidak berapa lama langsung berkemas lalu berpamitan untuk pulang. Menyisakan Sinb dan Umji yang juga bersiap-siap untuk pulang ke dorm.

"Taksi atau bus?"

Tanya Umji ketika mereka sudah sampai di depan gedung BPM. Sinb akan menjawab tapi sebuah motor besar tiba-tiba berhenti di depan mereka. Helm fullface itu dilepas dan nampaklah wajah tampan yang sejak tadi tersembunyi.

Bak gerakan Slow motion, pria itu menyisir rambut blondenya. Mereka akui, itu seksi.

"Sialan, kau minta jemput?" Umji jarang mengumpat tapi sekalinya kesal maka itu tidak dapat dikontrol.

Sinb menggeleng, menoleh pada Yeonjun yang sudah melepaskan Hoodie lalu memberikan padanya.

"Aku spam chat, tapi tidak dibalas. Jadi langsung ke sini saja." Yeonjun yang tidak ingin disalahkan langsung mencari alasan.

Mendengar hal itu, Sinb langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Dan benar saja, Yeonjun dan serangan chat spam.

Kalau sudah seperti ini kan Sinb jadi salah dua arah sekaligus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau sudah seperti ini kan Sinb jadi salah dua arah sekaligus. Seraya memasang Hoodie Yeonjun, Sinb memasang wajah memelas pada Umji. "Chagi—"

Panggilan itu membuat Yeonjun dan Umji menoleh bersamaan. Sinb yang sering kali memanggil Umji dengan panggilan itu, melotot pada Yeonjun. "Choi Yeonjun, untuk apa kau menoleh? Memang pernah aku memanggilmu begitu?"

"Ya kan, siapa tahu noona sedang dalam mood clingy." Yeonjun memasangkan helm ke kepala Sinb lalu memberi jarak untuk dua sahabat itu berbicara.

"Chagi, maaf ya. Aku tidak tahu kalau akan dijemput. Kau mau apa? Nanti aku belikan saat pulang."

Meski memasang wajah kesal, Umji tetap menjawab. "Kiwi Waffle, minumnya Tiramisu Frappuccino dan satu lagi."

"Kau sepertinya berencana membuatku bangkrut." Sinb berucap dengan wajah datar, membuat Umji terkekeh.

Gadis Kim itu mengelurkan sesuatu dari saku sakitnya. Meletakkan hot pack di tangan Sinb. "Hati-hati, katakan pada Yeonjun jangan terlalu cepat karena tidak ada yang tahu ia mahir atau tidak mengendari motor besar itu. "

Sinb mengangguk, semakin berjalan menjauh dari Umji untuk menghampiri Yeonjun dan motor milik orang itu. "Aku tidak akan pulang larut, serius!"

Yeonjun menoleh ke belakang begitu Sinb sudah duduk. "Lah? Aku bahkan memiliki rencana untuk reservasi kamar hotel untuk kita."

"Choi Yeonjun, yang benar saja!" habis sudah punggung kakak tertua TXT itu. Pasti merah-merah karena Sinb memukulnya dengan kekuatan penuh.


🦊🦊🦊

See u next week!!

Tubthumping : SinB ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang