I - KDN

559 60 5
                                    


Kang Daniel

Agustus, 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agustus, 2021




"Saya ucapkan selamat bergabung di Konnect Entertainment, Yuju-ssi. Tidak ada peraturan khusus tentang diet, dating dan hal-hal tabu lain. Untuk dorm, staff akan menyiapkannya dalam tiga hari. Ada yang ingin kau tanyakan?"

Kang Daniel ada di sana. Duduk di belakang meja dengan papan nama CEO Konnect. Yuju merasa kecil, mereka hanya terpaut satu tahun, namun perbedaan nasib begitu terlihat. Saat ini Yuju berhadap dengan atasannya. Orang penting yang akan berkontribusi besar dalam karirnya ke depan.



"Tidak ada. Saya tipikal orang yang akan mengerti setelah menjalani, jadi saat ini saya tidak memiliki pertanyaan apapun."




Pria Busan itu mengangguk, berdiri secara tiba-tiba membuat Yuju melakukan hal serupa. "Karena sudah jam makan siang, mau makan bersama? Hitung-hitung traktiran sebagai keluarga baru Konnect."

Yuju benar-benar ingin mengangguk. Bahkan dengan batin yang terus menyebut nama Dokyeom, Yuju hampir terpikat pada daya tarik Daniel yang tidak main-main.



"Saya rasa mungkin lain kali saja. Ada yang menunggu saya di mobil, kami punya rencana makan siang bersama juga." Tolak Yuju tidak enak hati. Takut membuat kesan buruk pada CEO nya itu.


"Dengan pacarmu?"

Pertanyaan Daniel membuat Yuju lemas, 'Yah, dia tahu ternyata aku punya pacar.'

Perempuan itu menggeleng, "Dengan Eunbi."

Entah Yuju menyadarinya atau tidak, wajah Daniel berubah kaku. Well, dari sekian banyak Eunbi yang lahir di tahun 90-an, hanya ada dua Eunbi yang dekat dengan Yuju.



Ragu-ragu Daniel bertanya, "Which Eunbi?"

"Hwang Eunbi, Sinb Sinb."


Tidak seperti sebelumnya, kali ini Yuju dapat melihat dengan jelas perubahan Daniel. Telinga pria itu merah dan matanya berkedip beberapa kali dengan lucu. Berbanding terbalik dengan badannya yang besar. Yuju tidak cukup bodoh untuk menyimpulkan reaksi tersebut.



"Ajak dia bergabung saja dengan kita. Ya, itu pun kalau dia mau. " Daniel melipat bibirnya gugup. Berusaha semaksimal mungkin untuk terlihat biasa saja meski sekarang menarik nafas saja terasa berat. Dadanya seperti akan meledak.



"Baik, saya hubungi dia dulu." Yuju bergerak menjauh, menelpon Sinb dengan suara kecil agar tidak terdengar Daniel.



🍑🍑🍑



Mereka benar-benar berakhir di cafe Konnect. Untuk orang-orang dengan MBTI E seperti Daniel dan Yuju, makan dengan orang yang baru dikenal mungkin tidak begitu buruk. Malah makin ramai, makin menyenangkan.



Namun untuk perempuan ISTJ bermarga Hwang, makan dengan orang asing yang bahkan sebelumnya tak pernah saling sapa meski berada di satu event, keadaan ini sangat awkward. Jadi yang Sinb lakukan hanya menunduk dan makan.

Padahal perempuan itu bisa menolak ajakan Yuju di awal, tapi ia terlalu percaya diri. Menyakinkan diri bahwa ia tidak seintrovert itu dan ternyata Sinb gagal.



Sementara itu, Daniel dan Yuju berbincang tentang kontrak dan sebagainya. Sampai ada jeda yang Sinb rasa digunakan keduanya untuk menelan. Tiba-tiba semua kartu nama dengan dominan warna hitam di dorong ke arahnya.

Sinb mendongak, masih dengan tarikan mie di mulut, ia bertanya lewat mimik wajah.


"Aku dengar dari Yuju, kau belum menentukan pilihan untuk agensimu. Jika kau tertarik bergabung dengan kami, aku pasti akan senang."

Tarikan mie Sinb sudah habis, tapi bibirnya masih mengerucut tanpa disadari. Daniel yang melihat itu berusaha keras untuk menahan ujung bibirnya agar tidak lebih naik ke atas.

'Oh, dude! Come on. Mohon kerja samanya. Aku sedang dalam mode CEO saat ini.' Batin Daniel setelahnya cukup mampu mengendalikan wajah.


Sinb merasa dejavu untuk beberapa saat. Senyum yang terlihat seperti emoticon peach itu, juga bagaimana telinga Daniel memerah membuat Sinb teringat—


"Maaf lama, macet menahanku." Lamunan Sinb mendadak hilang saat seseorang memeluk lehernya dari belakang, kemudian sedikit menunduk untuk mengecup puncak kepalanya. 

—kekasihnya.

Seharusnya Jung Jaehyun tidak seperti ini. Kafetaria Konnect sedang penuh karena sekarang waktu makan siang, jelas meja mereka menjadi pusat perhatian seketika. Belum lagi reaksi Daniel dan Yuju yang demi tuhan, Sinb tidak sanggup menebaknya.

Sinb menoleh ke belakang, mendongak menatap kekasihnya. "Bagaimana tadi kalau salah orang?"

Jaehyun menggeleng, "Mana mungkin aku salah mengenali perempuanku, hm. Bahkan dari depan pintu masuk saja aku tahu itu kau, bub."



"Duduklah. " Sinb menawarkan tempat duduk di samping Daniel yang menjadi satu-satunya kursi Kosong.



Pria itu melirik tempat yang Sinb tunjuk walau sekilas. Bergeser melihat sosok di samping kursi kosong tersebut dengan smirk kecil. Kemudian secara tiba-tiba menarik dua lembar tisu di meja lalu mengusap noda di bibir Sinb lembut.



"Kau sudah selesai makan, kan? Ayo kita pergi. Katanya mau lihat danau, kita pergi jauh sekalian. Mau ke Gwangju?" Sinb mengangguk semangat. Tidak mau menyia-nyiakan hari free Jaehyun sebelum pria itu sibuk dengan semua comeback NCT.

Begitu keduanya menjauh dan hilang, mata Daniel masih tak bergerak kemanapun. Yuju yang melihat itu hanya menarik nafas penuh prihatin. Well, ini pemandangan yang biasa. Ia akui adiknya itu tidak begitu cantik namun kharismanya, jangan ditanya. Bahkan lihat, sudah punya pacar pun, yang mengantri masih banyak.

Untuk mengembalikan perhatian Daniel, Yuju dengan sengaja mengadu garpu dan sendoknya hingga dua benda tersebut mengeluarkan denting yang cukup mengganggu.

"Aku tidak tahu kalau Oppa suka sesuatu yang melanggar norma seperti... menyukai pacar orang." Daniel yang meminta Yuju untuk bersikap biasa saja jika bukan di jam kerja atau bertemu di luar.



"Kau menyadarinya?" pertanyaan bodoh yang diangguki malas oleh Yuju.

"Terlalu kentara, bahkan mungkin Jaehyun yang baru datang saja menyadarinya. Makanya dia langsung membawa Sinb pergi."

Yuju hanya bercanda tapi Daniel langsung overthinking. "Aku tidak bisa menyalahkan reaksi alami tubuhku yang ingin selalu menatapnya, bahkan jika ada kekasihnya sekalipun."


Perempuan itu terkekeh, memasukan potongan Kimchi terakhir ke mulutnya sebelum membuka suara. "Sejak kapan Oppa menyukai Eunbi?"

Daniel yang memang sejak tadi sudah selesai makan, memilih menyandarkan punggung pada kursi. Matanya menerawang jauh, bergerak ke tahun-tahun di mana dia terus kehilangan kesempatan untuk mendekati gadis itu. Lelah menunggu hingga berlabuh sementara ke lain hati kemudian ketika hubungan itu berakhir, perasaannya pada Sinb seperti kembali.


Bagaimana Daniel menyebut ini, seperti menemui Cinta pertama yang gagal dan harapan untuk kembali. Tapi apa bisa? 



🐱🐱🐱

Tubthumping : SinB ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang