28.

1.3K 364 14
                                    

.

.

.

"Mba gila!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mba gila!"

"POKOKNYA MBA GILA! MAHEN GA MAU NGOMONG LAGI SAMA MBA!"

mahen langsung pergi begitu saja meninggalkan seluruh keluarganya menuju kamar.

Sementara lisa hanya bisa terdiam memandangi mahen pergi menjauh.

"Hendra?" Hendra yang merasa terpanggil segera mengalihkan pandangannya.

"Hendra ga setuju"

Lagi dan lagi lisa menghela nafas lelah, mereka kenapa sih?

"Ayah bunda?"

"Sebenernya kita juga ga setuju nak, kamu jauh dari kita. Apalagi itu negeri orang"

"Bunda tau banget kamu mau kuliah, tapi kalo harus ke luar negri bunda ga rela..."

"Tapi mau gimana lagi bunda, lisa dapet beasiswa penuh. Asrama dan universitas sana paling bagus"

"Apa ga ada pilihan lain selain di London hem?"

Oke lisa tidak boleh egois. Lagi pula ga masalah toh dia ga kuliah. Tapi... Suatu hari sertifikat kuliah pasti berguna apalagi lisa mendapatkan beasiswa penuh dari london. Dia pasti semakin sukses.

"Lisa ke kamar dulu"

.

Lisa memandang langit dengan tenang, Bintang nya ga terlalu banyak. Mungkin karena ini jakarta ya? Polusi udara nya membuat bintang tertutup. Beda banget sama di solo. Kadang lisa bisa nemuin bintang zodiak.

"Apa iya gue ga harus kuliah? Tapi gue mau memperbaiki keluarga gue"

"Gue mau ngajak ayah sama bunda umroh..."

"Lis!" lisa ngeliat ada Jean di balkon kamarnya sambil dadah ke lisa

"KOK SEDIH?! KENAPA NIH?!" yaaaa ga usah teriak juga kali bang.

"Gapapa kok bang!"

"Ouh Oke"

Oke untuk saat ini Jean tidak ingin ikut campur. Mungkin lisa memiliki privasi sendiri.

Lisa mengambil ponselnya dan menelfon jean.

"Bang jadi lu yakin ga mau hapus tatto?"

Edisi RamadanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang