9.

1.9K 441 38
                                    

.

.

.

Di perjalanan begitu senyap, tidak ada yang membuka pembicaraan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di perjalanan begitu senyap, tidak ada yang membuka pembicaraan. Mereka berdua sama-sama bungkam.

Entah mereka bingung atau gugup satu sama lain.

Saat sudah masuk kedalam blok komplek tempat mereka berada. Lisa di kejutkan oleh ke-empat pria yang sudah berdiri tepat di halaman depan rumahnya.

Ke-empat pria tersebut memandang lisa dengan sedikit kesal dan haidar dengan tatapan entah apa itu.

Setelah haidar memberhentikan kendaraannya. Lisa buru-buru turun dan bertanya "kalian ngapain?" tanya lisa. Kedua tangannya penuh dengan berbagai macam takjil

Mereka saling melirik, kedua tangan mereka juga membawakan makanan yang sudah mereka bawa dari rumah. Tentu sang ibu yang menyuruh mereka untuk memberikan nya kepada lisa.

Hm,sulit sekali. Ibu pihak pria sepertinya suka dengan lisa. ( ̄ヘ ̄)ᴴᴹᴹ

Lisa tersenyum canggung duh gimana ya kali makan sebanyak ini.

"Mba mama ga masak, kompornya rus-"

Hendra keluar dan melihat kakaknya sepertinya sangat kesulitan.

"Wihhhh kayanya abang bawa makanan berat ya?" celetuk mahen

"Iya nih, mami masak gulai." jean memberikan bungkus kotak tersebut kepada mahen

"Mama baru aja buat rendang nih" taheer menumpuknya di atas makanan jean.

"Ibu buat telur balado" disusul dengan eric

Jason terdiam dengan canggung dia menumpuk nya dan berkata "mommy buat steak wahyu, eh wagyu"

Haaaaahh! Ini lisa disuruh makan kalori,lemak,protein, magnesium, kalsium dan yang lainnya?!

Makanannya terlalu berat tolongggg!!!!

Setelah itu mereka semua pamit pergi, mereka tersenyum singkat kepada lisa.

Namun di tengah jalan eric berteriak "LIS JAN LUPA LUSA SORE KITA KENCAN!!!"

WHAT APA?! TUNGGU?! INI SEMUANYA GA SALAH DENGER?! KENNNCANNNNNN?!

"iya" balas lisa seadanya. Dia lagi stress ini ga ada sayur buat makan berat.

Mereka semakin tercengang, eric dengan tampannya menyisir rambutnya dan berjalan riang menuju pintu rumahnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Edisi RamadanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang