32.

1.2K 325 36
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

2 minggu lisa di rawat, dan dalam waktu 2 Minggu itu para bidadara was-was karena dokter pribadi lisa ya itu. Si tibo tibo.

Eh yibo.

Untung ga jadi masalah besar.

Yaaa pada akhirnya lisa ga jadi kuliah, lisa mutusin di rumah aja sambil kerja. Cewe pinter ga harus kuliah kan? Tergantung lingkup aja sih.

Sekarang lisa lagi duduk diem di kasurnya, sesekali dia cemilin kurma dari bang haidar, di kasih 2 kardus sekaligus karena katanya keponakan bang haidar dateng ke indo.

Toh rezeki anak sholehah ya gini.

"Lis!" taheer dateng sambil nenteng tas kecil. Para bidadara sekarang udah bebas keluar masuk ke kamar lisa. Tapi...

Tentu lisa di jagain sama CCTV, ayah yang masang mendadak, terus mereka yang mau jenguk lisa harus di introgasi dulu sama si kembar.

Kayanya taheer lulus.

"Iya bang?" taheer duduk 1 meter dari lisa, dia taro tas kecil di meja punya lisa.

"Tadi gue beliin air kelapa ijo, siang gini enak."

"Makasih bang"

Taheer terdiam lisa pun ikut terdiam. Mereka ga tau mau ngomong apa.

"Lis"

"Hm?"

"Gue minta maaf ya"

Loh? Lisa bingung kok tiba-tiba taheer minta maaf?

"Lu jangan marah ya"

"Iya... Kenapa sih bang? Lu kan ga ada salah sama gue"

Taheer menghela nafas nya sebentar "waktu itu gue ga sengaja denger obrolan lu sama Jean di jendela"

"..."

"Gue tau gue salah tapi...sekali lagi gue minta maaf"

///////
Taheer baru aj keluar dari kamar mandi, dia baru pulang kerja. Jadi udah kebiasaan dia kalo mandi itu malem.

Taheer lagi ngeringin rambutnya dan ga sengaja denger ada yang berisik di luar.

"Hahahaha masa sih?"

"Jean?" gumam taheer.

Tumben Jean ketawa malem-malem gini, biasanya Jean tuh ga pernah keluar dari jendela.

Ya jendela kamar mereka ga terlalu jauh. Bahkan waktu kecil mereka berdua sering lompat ke kamar masing-masing.

Tapi kok tumben Jean telfonan sama orang malem-malem.

Taheer berdiri di ujung kamarnya sebelah jendela besar.

"Iya tau"

"Lisa?"

Ahh mereka lagi telfonan. Taheer duduk dan buka sedikit tirai jendela. Dan tampaklah lisa sedang duduk di depan balkon kamar dan tertawa.

Kayanya taheer ga pernah buat lisa ketawa serenyah ini.

Taheer terus menerus menatap lisa dari belakang jendela.

Dirinya sudah kalah. Haidar, orang pertama yang melamar lisa.

Jean yang membuat lisa tertawa bahagia.

Dan eric yang sudah menyatakan perasaannya.

Lalu taheer? Taheer hanya bisa terdiam.

Entahlah dirinya sudah menyerah.

"Haha, bodoh banget. Masa gara-gara cewe gue kek orang bloon" gumam taheer.

Taheer tersenyum miris saat Jean menyatakan perasaannya.

/////

"Gapapa bang santai aja"

"Gue juga ga bisa milih ah, jujur gue bingung" lisa meremat tangannya.

"Nah biar lu makin bingung"

Taheer ngeluarin kotak kecil dan bersimpuh di hadapan lisa

"Lisa will you marry me?"

Lisa bengong, wah nambah beban lagi ni orang.

'BUGH'

wajah taheer di hantam keras.

Siapa lagi kalo bukan lisa yang ngelempar bantalnya.

"GUE LAGI PUSING LU TAMBAHIN BEBAN PUSING GUE!!!!!"

"Hahahahahaha, simpen aja dulu" taheer lempar kotak kecil yang isinya cincin dan udah di ukir sama nama lisa. Ke tangan lisa.

"Suatu hari lu bakal tau semua kok"

"Dan di saat itu lu bisa milih"

Setelah itu taheer pergi meninggalkan pikiran lisa yang entah kemana.

"Bakal tau semua?"

"Emang ada apa...?"

?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















Yaaa mana saya tau.

(๑ ⁍̥̥̥᷅ ᴈ⁍̥̥̥᷅)人(⁌̥̥̥᷄ε ⁌̥̥̥᷄ ๑)ー

Edisi RamadanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang