.
.
.
Yaaa semakin lama lisa dan dimas selalu dekat. Akhirnya mereka menjalin hubungan. Sampai suatu hari.
"Lisaa aku minta maaf, aku bakal kuliah di jakarta. Jiona dan aku masuk universitas di jakarta." disitu lisa hanya tersenyum hangat dan memeluk dimas
"Gapapa kok mas, pendidikan itu penting ya kan? Kalo aku ngelarang kamu ngejar pendidikan aku egois dong?" dimas tersenyum lembut
"Maaf"
"Gapapa, jangan lupa sholat ya"
Dimas tersenyum miris dia dan lisa berbeda namun dimas tidak bisa berhenti untuk mencintai lisa.
Dimas dan jiona pergi untuk menempuh pendidikan. Satu tahun berlalu dan lisa tidak pernah mendengar kabar dimas lagi.
Tanpa kepastian.
Hingga...
"Nak, kak jiona pulang terus dia mau nikah"
"Hah serius?" lisa jalan menghampiri bunda dan bunda langsung ngasih lisa kartu undangan
"Jiona maryasa dan Dimas prawojo. Ahh jadi ini dimas ga pernah hubungin gue sama sekali haha" lisa tertawa sinis.
Cih, seenggaknya kalo mau nikah kasih kepastian dulu gitu sama lisa. Putus kek apa kek lah ini muncul langsung nikah.
"Aku ga bisa dateng bund, banyak pesenan"
"Titip salam aja ya bund"
"Hmmm iya..." lisa melemparkan kartu undangan tersebut dan berjalan ke kamarnya.
"Sialan!" beberapa bulan yang lalu lisa dan keluarganya mengucapkan kalimat syahadat.
Ya mereka masuk kedalam islam.
"Sabar sabar sabar" gumam lisa namun setelah itu lisa menangis.
End~
Jiona menatap suaminya dengan sendu, ini juga salah jiona. Jiona tidak bisa memendam perasaannya terhadap dimas.
Jiona menyukai dimas!
"Sekarang lisa dimana?" tanya paman
"Lisa di kamar, dia masih syok" balas bunda
KAMU SEDANG MEMBACA
Edisi Ramadan
Teen FictionCuma kisah pendek lisa sama para imam komplek Calandra. "heh walaupun gue pindahan dari solo gue ga bisa bahasa gaul kaya lu pada ye!" "Astaghfirullah, taheer..." "ck, lu mau punya pacar sholeh? lah ga salah? lu lagi nyari babi tapi halal? gila k...