1 bulan kemudian
Yuna dan lia akhirnya menikah, ya walaupun yuna masih sekolah dia harus tetap bertanggung jawab atas perbuatannya.
Sementara itu chaeryoung dan yena, hubungan mereka selalu baik-baik saja, dan mereka pun sudah bertunangan.
Taehyung dan jimin pun sama seperti chaeryoung dan yena, mereka sudah bertunangan dengan pasangannya masing-masing, seperti taehyung menemukan jungkook dan jimin menemukan suga.
Dan disisi lain, ryujin sangat tertekan oleh yeji yang selalu posesif dan pemarah tentang hal sepele, seperti halnya saat ryujin hendak pergi bekerja, dia tidak sengaja memakai parfum di depan istrinya, yang otomatis membuat istrinya marah dan menyuruh untuk mengganti pakaiannya.
"Sayang ini cuman parfum loh, bentar juga ilang baunya, gak perlu ganti pakaian ya" ucap ryujin memberi yeji tatapan memohon.
"GAK... Cepet ganti sana" ucap yeji dengan nada marah, ryujin hanya menghela nafas dan menuruti kemauan istrinya.
"SAYANG SARAPAN UDAH SIAP, CEPETAN TURUN" Teriak yeji dari arah dapur yang hanya ada keheningan.
"Bener-bener gak ngehargain istri" ucap yeji berjalan ke arah kamarnya, setelah di depan pintu yeji tidak langsung masuk melainkan menguping terlebih dahulu karena dia mendengar ryujin sedang berbicara di telponnya.
"Aku sangat merindukan mu" ucap ryujin yang membuat yeji menutup mulutnya dan menahan air matanya agar tidak keluar.
"Aku juga merindukan mu" jawab orang tersebut dan mematikan panggilan, yeji dapat menebak bahwa si penelpon adalah seorang wanita.
Saat yeji hendak berbalik, pintu terbuka dan memperlihatkan wajah suaminya yang tersenyum cerah.
"Eh ada kamu sayang, maaf ya nunggu lama" ucap ryujin memeluk yeji.
"Iya gak papa, ayo turun kita sarapan" ucap yeji melepaskan pelukan yang membuat ryujin mengerutkan alis.
Hanya ada keheningan saat mereka sarapan, ryujin yang menyadari itu langsung berbicara.
"Sayang kenapa? Kamu sakit" ucap ryujin bangun dari duduknya dan menghampiri istrinya, yeji hanya menggelengkan kepala dan melanjutkan makan.
"Oh iya sayang, malem ini aku pulang agak larut, kamu tidak usah menungguku" ucap ryujin sambil mengelus rambut panjang yeji.
"Dan aku sudah menelpon yuna agar lia datang ke sini dan menemanimu" lanjut ryujin yang mendapatkan anggukan dari yeji.
"Kalau begitu aku berangkat dulu" ucap ryujin mencium bibir yeji lebih lama tetapi tidak mendapatkan respon, ryujin menatapnya bingun dan berjalan pergi meninggalkan yeji.
Saat ryujin sudah tidak terlihat yeji langsung menangis dan memikirkan tentang percakan ryujin dan wanita tersebut, dan di saat itu pula yeji merasakan kepalanya pusing dan rasa mual, yeji langsung bergegas ke arah toilet dan memuntahkan semua yang ada di perutnya.
"Ya ampun yeji lu kenapa?" Ucap lia yang terlihat khawatir.
"Gak tau nih tiba-tiba aja mual" balas yeji menyeka bibirnya dan meminum segela air.
"Gue kesini disur-"
"Di suruh ryujin kan" jawab yeji memotong ucapan lia.
"Sukur deh kalau lu tau, yaudah mending kita nonton film aja" saran lia.
"Gak mau... gue lagi gak mood" jawab yeji berjalan ke arah sofa dan duduk yang di ikuti oleh lia.
"Lu kenapa sih gak biasanya?" Tanya lia penasaran.
Akhirnya yeji pun menceritakan semua yang dia dengar tadi ke lia, lia hanya mengangguk dan memeluk sahabatnya, yeji yang tidak bisa menahan perasaan itu pun dia langsung menangis dan berpelukan dengan lia.
"Udah deh gak usah nangis gue jadi ikut nangis nih" ucap lia yang memanyunkan bibirnya masih memeluk yeji.
"Gue harus gimana li, gue gak mau dia pindah ke orang lain" ucap yeji memeluk sahabatnya itu.
"Tenang aja nanti gue bantu cari wanita tersebut, sekarang lu gak usah nangis" balas lia, yeji tiba-tiba berlari ke arah toilet dan muntah lagi.
"Kita ke dokter yeji, gye khawatir lu kenapa-napa" ucap lia yang mendapatkan gelengan kepala dari yeji.
"Ga usah li, paling juga gue masuk angin" balas yeji kembali ke sofa tadi.
.
.
.
Sekarang sudah jam 11 malam dan yeji masih setia menunggu ryujin di sofa rumahnya, lia pulang sekitar jam 5 sore karena dia mau menyiapkan kebutuhan yuna, sekitar 10 menit pintu terbukan dan menampilakan ryujin dengan wajah lesuk seperti kecapean, yeji menghampiri ryujin dan memeluknya.
"Ya ampun sayang, aku udah bilang jangan tunggu aku pulang" ucap ryujin membalas pelukan yeji lebih erat, yeji tidak menjawab dia hanya memeluk dan membenamkan kepalanya di leher ryujin.
Ryujin yang melihat istrinya seperti ini hanya tersenyum dan mengangkat yeji lalu menggendongnya sebelum mengunci pintu, membawa istrinya kekamarnya.
Setelah sampai di kamar ryujin mencoba menurunkan yeji tetapi tidak bisa karena yeji mengeratkan pelukannya.
"Sayang aku harus mandi loh, aku bau kamu kan gak suka kalau aku bau" ucap ryujin menepuk-nepuk punggung yeji yang ada di gendongannya.
"Kamu gak bau, kamu wangi" ucap yeji makin membenamkan kepalanya di leher ryujin.
Sekitar beberapa menit ryujin mendengar nafas yeji yang stabil yang menandakan istrinya tertidur di gendongannya, ryujin pun menurunkan yeji dan memberinya ciuman di kening sebelum menutup badan yeji dengan selimut.
Saat ryujin hendak bangun tiba-tiba yeji menarik kemejanya dan dia berguman. "Jangan tinggalin aku" gumam yeji dengan mata tertutup dan meneteskan air mata, ryujin yang mendengar itu hanya mengerutkan kening.
"Jangan tinggalin aku ryu~" guman yeji lagi yang membuat ryujin tersenyum, "aku tidak akan pernah meninggalkan mu sayang" balas ryujin mengusap air mata istrinya, dan akhirnya ryujin bisa melepaskan cengkraman yeji dari kemejanya.
"Selamat malam istriku tercinta, aku heran gak kaya biasanya sikap kamu kaya gini" ucap ryujin memberikan ciuman di bibir yeji sebelum bergegas ke kamar mandi.
.
.
.
Keesokan pagi
Saat yeji bangun dia meraba-raba tempat tidur untuk mencari suaminya tetapi dia tidak menemukannya, yeji membuka mata dan melirik ke samping yang ternyata sudah kosong, yeji segera bangun dan mengecek ke mana suaminya pergi.
Yeji berjalan turun hendak mencari ryujin di dapur, tetapi dia terhenti ketika dia melihat ryujin yang sedang memasak sambil berbicara dengan seseorang yang ada di telepon.
"Jemput aku setelah kamu pulang kerja oke" ucap seseorang tersebut.
"Jangan khawatir aku akan menjemputmu" jawab ryujin, yeji merasa hatinya seperti akan meledak mendengar suaminya dan orang tersebut berbicara.
"Aku mengandalkanmu, bye ryuddaeng anak manja" ucap seseorang tersebut dan ryujin mengakhiri panggilan.
"Ryuddaeng... itu nama panggilan yang aku berikan untuknya kenapa ada orang yang memanggilnya seperti itu" gumam yeji menahan sakit hatinya.
Saat yeji sibuk dengan pikirannya dia tidak menyadari bahwa ryujin sudah di depannya.
"Selamat pagi sayang" ucap ryujin memeluk yeji dan menciumnya, "aku membuat sarapan untuk kita" lanjut ryujin dan berbalik melakukan aktivitasnya.
"Kamu bersikap baik padaku setelah apa yang kamu lakukan, memang luar biasa aktingmu ryu" gumam yeji mengamati ryujin dari belakang, "aku akan memberi tahu mamah nayeon"
HAI balik lagi nih😁
![](https://img.wattpad.com/cover/279811523-288-k38867.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
i Meet My Girl [RYEJI]
RomanceShin ryujin seorang playboy cap kakap yang selalu ganti cewek setiap kali dia bosan,dan apa jadinya jika cewek itu adalah Hwang yeji cewek paling baik,polos dan seksi.Apakah shin ryujin akan terus menjadi playboy???