bab 34

1.2K 51 5
                                    

1 bulan kemudian

Pov ryujin

"Sayang buka pintunya" panggilku tetapi tidak ada jawaban darinya.

"Sayang~"

"Mending pergi aja sana pamerin badan kamu ke cewek genit itu! jangan balik lagi ke sini!!" Teriak istriku di dalam kamar.

"Maafin aku yeddong aku hilaf" jawabku mengetuk pintu lagi.

Flashback on

"Ryuddaeng bangun" istriku mengguncangkan seluruh badanku.

"Hmm.." jawabku Kembali tidur

"Bangun.. temenin aku jalan keliling komplek" ucapnya tidak berhenti mengguncangkan badanku.

"Masih ngantuk yeddong"

"Cepetan~"

"30 menit lagi"

"Terlalu lama ryuddaeng" tapi aku mengabaikannya dan kembali tidur.

"Ryuddaeng aku hitung satu sampe lima kalau gak bangun aku siram"

"Satu..

Dua...

Tig-

"Iya, iya aku bangun" aku duduk tegak dan melihat dia tersenyum manis.

"Temenin jalan-jalan, kata dokter aku gak boleh diem di rumah mulu" yeji langsung menarikku keluar dari kamar kita.

"Aku belum ganti baju sayang, masa aku jalan-jalan pagi pake piyama" ucapku melepaskan tangannya dan hendak berbalik ke kamar tetapi di tarik kembali oleh yeji.

"Gak usah cari pesona, udah gini aja kamu kan cuman temenin aku doang"

"Tap-" yeji menarikku keluar tanpa mendengar perkataanku.

Aku mengikuti yeji dari belakang saat dia berjalan dan menyapa tetangga kita, terkadang ada wanita yang tersenyum ke arahku tetapi langsung terdiam saat yeji melirik ke arahnya.

"Jalannya cepetan jangan di belakang mulu, kamu mau cari pesona?" Aku langsung berjalan di sampingnnya.

Saat kita berpapasan dengan beberapa orang, yeji langsung melirik ke arahku, aku mengerutkan kening bertanya ada apa, tapi tiba-tiba dia menarik piayamaku untuk menutup dadaku.

"Kenapa pake piyama sih" keluh yeji yang masih memegang bajuku.

"Kan tadi aku bilang mau ganti tapi kamu ma-"

"Ohh jadi ini salah aku hah?! Ini mah kamunya aja pake baju beginian"

"Kan aku baru bangun tid-"

"Emang tidur harus pake piyama kan bisa pake kaos?!" Aku hanya menghela nafas dan mengangguk, ini jalan satu-satunya agar dia berhenti bicara.

"Tahan piyamanya jangan di lepas" ucap yeji, aku menuruti perkataannya dan memegang piyamaku.
.

.

.

"Aku pengen minum" yeji merengek mendorongku agar membelikannya minum, aku pergi dan membelinya.

Aku memegang dua botol di tanganku, berjalan ke arah istriku, saat aku berjalan aku melihat semua orang tersipu dan aku hanya mengangkat bahu dan terus berjalan.

"expose terus!! expose, mau sekalian aku fotoin gak?! biar kamu bisa upload" ucapnya yang membuatku mengerutkan kening.

"Suka ya kalau di liatin banyak orang apalagi sama cewek" yeji melirik ke arah dadaku.

i Meet My Girl [RYEJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang