Setelah ryujin pergi untuk bekerja, yeji langsung memanggil taxi dan pergi ke rumah orang tua ryujin, saat yeji sampai di gerbang penjaga langsung membukakan gerbangnya dan memberi tahu nayeon bahwa menantunya ada di rumah.
"Menantu kesayang mamih" panggil nayeon langsung memeluk menantunya.
"Mah" ucap yeji balas memeluk ibu mertuanya.
"Kamu kenapa gak bilang mamih dulu kalau mau dateng ke rumah?" tanya nayeon, yeji tidak menjawab dia hanya memeluknya.
"Kenapa yeji? Apa ryujin melakukan hal buruk padamu?" Tanya nayeon lagi sambil menangkup pipi yeji.
"Ya ampun yeji jangan nangis, ayo masuk dulu terus bilang ada apa?" Ucap nayeon menarik yeji ke dalam.
"Ada apa?" Tanya nayeon lembut saat mereka sudah duduk di sofa.
"Ryujin mah" ucap yeji lemas.
"Ryujin kenapa?" Jawab nayeon.
"Ryujin sel-" sebelum yeji sempat bicara dia tiba-tiba pingsan.
.
.
.
"Ya ampun yeji kamu kenapa" ucap nayeon memegang tangan yeji yang belum sadarkan diri, saat ini mereka ada di rumah sakit karena nayeon sangat khawatir melihat keadaan menantunya.
Beberapa menit kemudian yeji akhirnya sadar, nayeon yang melihat itu pun langsung menghampiri dan memeluk menantunya dengan kasih sayang.
"Mah yeji dimana" ucap yeji mengamati ruangan.
"Kamu di rumah sakit, mamih khawatir banget pas liat kamu pingsan" jawab nayeon.
"Ryujin ngelakuin apa ke kamu, bilang ke mamih sekarang biar mamih marahi" tanya nayeon, yeji ragu untuk memberitahunya jadi dia hanya menggelengkan kepala dan tersenyum.
"Ryujin gak ngelakuin apa-apa kok mah" jawab yeji tersenyum paksa.
"Terus tadi pas kamu ngomong itu kenapa" tanya nayeon penasaran.
"Emm-" ucapan yeji terpotong oleh dokter yang menghampiri mereka.
"Annyeonghaseo" ucap dokter tersebut.
"Annyeonghaseo dok, dok apa yang terjadi sama menantu saya? Apa dia baik-baik saja atau engga dok?" Tanya nayeon bertubi-tubi, dokter hanya menggelengkan kepala.
"Nona yeji tidak menderita penyakit apa-apa bu, itu hanya gejala-gejala biasa aja" jawab dokter.
"Gejala biasa seperti apa?" Tanya nayeon
"Gejala kehamilan bu, nona yeji sudah hamil sekitar 2 minggu" ucap dokter yang membuat nayeon dan yeji menangis bahagia.
"Apa dok? Menantu saya hamil?" Tanya nayeon sambil memeluk menantunya erat-erat.
"Iya bu, selamat ya atas kehamilan menantu ibu, saya ijin keluar" ucap dokter.
"Terimakasih dok" ucap nayeon dan yeji berbarengan dokter membungkuk dan berjalan keluar.
.
.
.
Sekarang jam 7 malam, yeji memaksa ingin pulang tetapi mertuanya melarang karena mereka takut terjadi apa-apa di perjalanan.
Tapi yeji terus memaksa, dia ingin pulang dan bertemu dengan ryujin, mertuanya hanya mengalah dan membiarkan yeji pulang, asalkan dia di jemput oleh ryujin atau di temani oleh temannya.
Yeji meminta ryujin untuk menjemputnya tetapi ryujin bilang dia sibuk jadi yeji meminta sahabatnya untuk menjemput, selama perjalanna yeji serta 2 temannya tertawa dan berbahagia karena mendengar yeji akan menjadi seorang ibu.
Saat di tengah perjalanan, yena tiba-tiba mengajak yeji dan lia untuk pergi ke taman sebentar, saat mereka sampai di taman mereka dapat melihat banyak orang yang sedang berkencan atau berpacaran.
Mereka berbicara dan tertawa mendengar yena menceritakan sesuatu yang konyol, sampai tawa mereka berhenti saat yeji melihat orang yang familiar bersama seorang wanita.
"Yeji kenapa?" Tanya lia saat melihat yeji yang mengamati 2 orang di depan mereka sedang berpelukan.
"Itu ryujin?" Tanya lia yang mendapatkan anggukan dari yeji, sedangkan yena dia hanya berbicara dan tertawa sendiri tidak tahu bahwa yeji dan lia tidak mendengarkannya.
"Biar gue samperin tuh cewek bajingan" kata lia tetapi yeji menggelengkan kepala dan menahan tangan lia agar tidak pergi.
"Kita liat dulu li, gue pengen punya banyak bukti buat nanyain ini ke ryujin" jawab yeji sambil mengamati suaminya dan wanita tersebut.
Ryujin mengusap rambut wanita tersebut sebelum membawanya ke pelukannya lagi, hal itu membuat yeji mengepalkan tangan dan menahan amarahnya.
Lia yang sudah tidak bisa menahan emosinya pun melepaskan pegangan tangan yeji dan menghampiri 2 orang tersebut, lia tiba-tiba menampar wanita tersebut dan menampar ryujin juga, yeji yang melihat itupun hanya menangis dan membawa yena yang sedang berbicara sendiri pergi bersamnya.
"Li lu apa-apaan sih?!" Tanya ryujin terlihat marah kepada lia.
"Lu yang apa-apaan! Lu jelas-jelas selingkuh di belakang yeji!!" Jawab lia menampar lagi ryujin, "dan lu pelakor, lu gak pantes sama ryujin, kalian udah nyakitin temen gue" ucap lia menjambak rambut wanita tersebut.
Ryujin yang melihat itupun mengambil tangan lia dari rambut wanita tersebut, "apa-apaan sih lu li, datang-datang marah gak jelas, tadi lu bilang gue apa? selingkuh di belakang yeji?!" Ryujin tertawa, "lu sal-" lia memotong ucapan ryujin dan menamparnya sekali lagi.
"Dasar cowok berengsek, Dasar cowok gak punya perasaan! Berani-beraninya lu nyakitin sahabat gue!" ucap lia mendorong 2 orang tersebut dan pergi begitu aja, tapi sebelum pergi lia berbalik dan berteriak.
"DAN YA TADI YEJI UDAH LIAT KALIAN BERDUA PELUKAN, JADI SIAPIN MENTAL LU RYU" Teriak lia sebelum berlari pergi dari 2 orang tersebut.
.
.
.
Di sisi lain yena sedang bingung dan mencoba membuat yeji berhenti menangis. "Pada kenapa sih?"
Akhirnya lia pun datang dan ikut berpelukan, "anterin gue balik ke rumah orang tua ryujin" ucap yeji di sela tangisnya.
"Mending lu nginep di rumah gue aja" jawab lia yang mendapatkan gelengan dari yeji.
"Yaudah sekalian gue mau hubungin yuna buat dateng ke rumah orang tuanya" jawab lia dan berangkat dari taman tersebut menuju rumah mertuannya.
Saat mereka sampai dirumah mertuannya yeji dan lia mengetuk pintu dan masuk kedalam, sedangkan yena dia langsung pulang karena chaeryoung menjemputnya.
Mertuannya tuanya turun dan melihat para menantunya ada di rumahnya yang tidak biasanya.
"Kalian mau ngapain kesini, Ini udah malem loh gak baik buat orang yang lagi hamil muda kaya kalian, dan yeji kamu masih baru gak boleh keliaran jam segini" ibu mertuanya memarahi mereka.
"Papih liat-liat kamu abis nangis ya?" Tanya ayah mertuannya yang menunjuk ke arah yeji.
Lia yang gak bisa menahan melihat yeji dengan ke adaan gini pun akhirnya memberanikan diri memberitahu apa yang di lakukan anaknya terhadap yeji, yeji di sisi lain menangis di pelukan sang ibu mertua.
"Baru juga dapet berita bahagia tadi siang, malemnya berita buruk" ucap ayah mertuanya mengusap wajahnya.
"Yaudah mending sekarang kalian pergi tidur di kamar ryujin dan yuna" ucap ibu mertuannya yang mendapatkan anggukan dari keduannya.
Tidak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu dan muncullah yuna dengan senyum di wajahnya.
"Hai pih, mih" ucap yuna memeluk kedua orang tua nya.
"Masuk ke kamar kamu, istri kamu udah nunggu" ucap ibunya.
"Oke mih" jawab yuna meninggalkan orang tua nya.
Double nih😁
![](https://img.wattpad.com/cover/279811523-288-k38867.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
i Meet My Girl [RYEJI]
RomanceShin ryujin seorang playboy cap kakap yang selalu ganti cewek setiap kali dia bosan,dan apa jadinya jika cewek itu adalah Hwang yeji cewek paling baik,polos dan seksi.Apakah shin ryujin akan terus menjadi playboy???