Part10: Amarah Dan Benci

254 248 59
                                    

Part ini lanjutan part sebelumnya. Part kemarin aku potong karena kepanjangan.

Ok Heppy reading❤️

***
Saat ini sekolah SMA 2 MERPATI di buat heboh karena di labraknya si kanjeng bully, karena tidak sedikit orang tidak berani kepada, pasalnya jika ada yang mengganggunya maka kepala sekolah tidak segan-segan mengeluarkan murid tersebut. Orang tua Mauren cukup punya kuasa di sekolah, dan itu di manfaatkan oleh Mauren.

Di lain tempat, tepatnya di kelas XII bahasa 2 seorang siswi tengah melamun menunggu ke datangan kakaknya dan tiga sahabatnya.

Arlana duduk di kursinya sambil bermain ponsel miliknya. Dia sudah mendengar bahwa kakak dan ketiga sahabatnya secara terang-terangan melabrak Mauren, dan diapun senang karna hal itu. Andai tadi dia tidak di kuasa oleh rasa sakitnya, mungkin Mauren di pastikan sudah pincang karena di dorongnya.

Dari awal memang ia berniat mendorong Mauren dari tangga kalau dia berani macam-macam, tapi apa daya perkataan Mauren membuatnya sakit hati dan memilih pergi.

Saat enak-enak melamun Arlana di kejutkan oleh Varo.

"Na, kok lo gak ngelawan pas Mauren gangguin Lo?" Tanya Varo.

Arlana memutar bola matanya malas, "Males gue, Var." Jawab Arlana.

"Males apa, apa malas?" Ucap Lina.

"Udah-udah, ketimbang kalian banyak tanya sama Anna. Mending lo Na makan dulu." Gilang memberikan nasi kotak kepada Arlana.

"Gue tau lo belum makan," lanjut Gilang.

"Thanks yah, Lang." Kata Arlana.

"Sans, aja."

Arlana menikmati makanannya, sedangkan Gilang terus memperhatikan Arlana. Gilang tersenyum saat dia memperhatikan Arlana. Manis sekali sahabatnya ini. Batinnya.

"Napa lo senyam senyum sendiri?" Varo dari tadik memperhatikan Gilang.

Gilang hanya menoleh kepada Varo. Dia tersenyum dan terus memperhatikan Arlana.

"Arlana manis yah?" Kata Gilang secara terang-terangan.

"Makasih," jawab Arluna.

"Dih, kok lo yang nyaut, lun." Komentar Varo.

"Lo suka gue Lang?" Betul-betul bodoh Arlana bertanya seperti itu.

"Siapa sih yang gak suka sama lo,Na?" Jawab Gilang, "Jangan kan gue, gue yakin bahkan hampir seluruh siswa cowok di sini suka sama lo, Na." Lanjut Gilang.

Lo itu manis, cantik, pinter, ramah, pokoknya the best lah." Tambahnya.

Lina sendari memainkan posel miliknya langsung menatap Gilang. Hampir tidak percaya apa yang barusan Gilang katakan. Begitupun dengan Varo, dan Arluna yang menganga mendengar ucapan Gilang.

"Kenapa?" Tanya Gilang

Tiba-tiba Aldo datang membuat pembicaraan mereka terhenti.

"Hmm, Lun lo bisa gak pulang sekolah nanti belajar bareng gue?"

"Gimana, Na?" Tanya Luna.

"Kok lo nanya gue, terserah lo dong," jawab Anna.

"Yaudah Al nanti pulang sekolah yah," kata Arluna.

***

Caffe lovely, di situlah sekarang Arlana. Arlana ke caffe hanya untuk healing, dia ingin membuang rasa penatnya.

Arlana melihat sekitar, matanya berhenti saat tiga orang masuk ke dalam caffe. Arlana langsung membuang muka ke samping malas melihat tiga orang itu.

Tiga orang itu adalah Rana dan kedua temannya, anak tiri ayahnya, yang berarti kakak tirinya.

𝚂𝚃𝚄𝙲𝙺 𝙸𝙽 𝚃𝙷𝙴 𝙿𝙰𝚂𝚃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang