"Yang tak penting, tak perlu di jelaskan."
-Gilang Bramasta-•••Happy reading•••
Saat ini Arluna sedang berada di mini market dekat rumahnya. Atas keinginan sang adik tercinta, dia rela meninggalkan pekerjaannya untuk membelikan Arlana toppoki. Arluna mencari rak yang berisi toppoki. Dia memilih apa yang Arlana pesan, yaitu rasa keju.
Arluna terus tersenyum kenangan semalam bersama adik, dan sahabatnya masih melekat di ingatannya. Malam itu akan menjadi malam yang sangat berharga baginya.
Setelah mendapatkan apa yang ia cari Arlana bergegas menuju kasir untuk membayarnya.
Menunggu antre di kasir Arluna di kagetkan di dengan kedatangan Aldo di belakangnya.
"Haii, ibu waketos. Lagi ngapain nih."
Arluna terjolak kaget, "Aldo?"
Aldo terkekeh, "Lagi ngapain?" Ulangnya dengan begitu lembut.
"Lagi mulung, mas." Canda Arluna terkekeh.
Aldo tertawa mendengar jawaban dari Arlana. "Mulung apaan di minimarket kaya gini?" Candanya
"Yah mulung apa aja gitu," jawab Arluna
"Mulung kasih sayang ku, mau?" Tanya Aldo
Keduanya tertawa, hingga saat sang kasir memanggil mereka. Baru keduanya sadar bahwa gilirannya.
Setelah di luar mini market Arluna pamit kepada Aldo. "Gue duluan yah, Al?" Ucap Arluna.
"Yahh, padahal gue masih kangen." Katanya dengan becanda.
Arluna tertawa, Aldo selalu bisa membuatnya tertawa walaupun hanya kata kata biasa saja.
"Byee, Al." Arluna memasuki mobilnya. Melambaikan tangan kepada Aldo yang di balas senyuman dan anggukan dari Aldo.
Saat enak enak menyetir mobilnya yang hanya beberapa meter dari rumahnya Ponsel Arluna berbunyi dia menghentikan mobilnya dan mengambil ponselnya. Tertera nama 'Bu susi' di layarnya.
Buk susih(BK)
Arluna bisa ke sekolah sekarang? Di sekolah lagi gaduh, anak musik sama paskibra lagi ribut. Ibu lagi di luar gak bisa datang. Ibu udah nyuruh Aldo kesana. Kamu juga harus ikut.
Arluna mengelah nafas berat, dia harus bertengkar dulu kepada Arlana lagi saat ini. Karna mengatasi anak esktra kulikuler musik harus berhadapan langsung dengan adiknya.
You: baik bu, saya kesana sekarang.
"Pasti Anna udah di sana." Arluna mengelah nafas.
***
"Ohyah? Kenapa kalo gue gak mau? Lo mau maksa gue?" Teriak meta di depan wajah Arlana.
Arlana yang sejak tadi geram dengan Meta yang mempersulit keadaan pun maju. Varo sudah ketar ketir di tempat.
Menatap Meta dari atas sampai bawa,
Bughh....
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚂𝚃𝚄𝙲𝙺 𝙸𝙽 𝚃𝙷𝙴 𝙿𝙰𝚂𝚃
Teen Fiction[Follow sebelum membaca!!] Hanya penulis amatir yang berharap bisa sukses dengan karya pikiran nya sendiri. ---- "Tersenyum untuk terluka, adalah hal sangat luar biasa sakitnya." "Terkadang kita harus bahagia, untuk menutupi luka."--- Arlana. "Dan t...