Jangan lupa tinggalkan jejak
•••happy reading•••
Saat ini Arlana sedang duduk di halte dekat sekolah'nya untuk menunggu bus yang sering ia tumpangi.
Rintikan hujan dan semilirnya angin mulai menerpa nya pelan pelan. Arlana mendongak menatap langit yang gelap. Menghela nafas lalu mengeluarkan ponsel, Arlana menghubungi seseorang.
Dritt...
"Hollo, sayang ada apa? Maaf yah mama lagi sibuk, kamu telfon sekretaris mama aja. Ma---"Tutr....
Arlana mematikan telfon begitu saja, rasa kesalnya kian membara ketika sang ibu tak bisa di andalkan.Arlana mencoba menghubungi sang ayah kembali tapi jawabnya sama seperti ibu. Arlana mengelah nafas kasar, dan menendang kaleng bekas yang ada di hadapannya.
Dukk...
Kaleng itu mengenai mobil yang hendak melintas. Arlana membulatkan matanya terkejut lantaran kaleng yang ia tendang mengenai mobil mewah nan mahal.Brakk..
Pintu mobil di buka dan di tutup secara kasar oleh sang pemilik."Lo punya mata gak?" Maki seorang tersebut.
"Di samping lo ada tempat sampah, kenapa harus lo buang sembarangan?" Tanya'nya pemuda itu lagi.
Arlana mengikuti arah tunjuk pemuda itu dan menemukan tempat sampah pas di dekat kaki kirinya.
"Gue gak sengaja nendang itu, gue gak tau kalau di situ ada tempat sampah." Kata Arlana dengan malas.
"Selain gak tau cara minta maaf, Lo juga ternyata buta!!" Katanya dengan sinis.
"Biar gue kasi tau lagi yah sama lo. Yang pertama, Lo udah nabrak gue pake mobil butut lo itu, dan pergi gitu aja. Kedua. Lo udah nabrak gue di koridor sekolah, dan gak mau maaf malah nyolot ke gu. Dan yang ketiga," jedanya menatap mobilnya yang lecet karna kaleng itu.
"Lo tau kan kesalahan lo?" Katanya dengan pelan namun sangat mencekam
Arlana berdiri dari duduknya, menatap lelaki itu dengan penuh emosi,"Lo siapa sih? Kenapa lo se'ngeselin ini?" Kata Arlana pura pura tak tau, dengan emosi.
Andy tersenyum remeh,"Lo anak kembar yang selalu buat keributan itu kan?" Tanyanya dengan tersenyum miring, meremehkan Arlana.
Arlana memejamkan matanya geram, "Buat keributan yah?" Tanyanya, dan di balas dengan nada menyebalkan dari Andy. "Apa kabar lo yang taunya cuman bolos, ngerokok di kantin, dan malak'in adek kelasnya?" Kini giliran Arlana yang tersenyum miring.
Arlana berjinjit sampai ke leher Andy karena tingginya yang sangat jauh dari Arlana, "Kalau mau nge'rendahin orang, liat dulu siapa lawan lo!! Jelas gue lebih tau siapa lo, dibanding lo yang tau gue." Kata Arlana pelan dan meninggalkan Andy yang mematung.
"Oh, yah, lupa." Kata Arlana menghentikan langkahnya, "Perlu lo tau, gue gak pernah nabrak lo pake mobil butut gue, dan gue udah minta maaf atas semuanya, tapi lonya yang pikun." Katanya sebelum menghentikan taksi yang lewat.
"Sialan!! Ini pertama kali ada cewe yang berani sama gue, padahal dia tau siapa gue." Gumamnya dengan sangat kesal.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚂𝚃𝚄𝙲𝙺 𝙸𝙽 𝚃𝙷𝙴 𝙿𝙰𝚂𝚃
Teen Fiction[Follow sebelum membaca!!] Hanya penulis amatir yang berharap bisa sukses dengan karya pikiran nya sendiri. ---- "Tersenyum untuk terluka, adalah hal sangat luar biasa sakitnya." "Terkadang kita harus bahagia, untuk menutupi luka."--- Arlana. "Dan t...