Part14: Kembali?

72 32 12
                                    

"Setiap janji pasti ada kata ingkar,
Dan setiap kesalahan pasti ada kata
Perbaikan"

•••Happy Reading•••

Pukul 20.14, Arluna sedang duduk di sofa sendirian menunggu kepulangan saudari kembarnya. Dia tidak tenang sejak pulang sekolah tadi Arlana belum kelihatan sama sekali.

Arluna berdiri menatap pintu yang tak ada pergerakannya sama sekali, lalu kemudian dia duduk tak lama kemudian dia berdiri lagi, berjalan ke arah dapur mengambil air putih dan meminumnya hingga habis.

Krekkk..

Suara pintu terbuka mengalihkan pandangan Arluna. Ia melihat ke arah pintu melihat dua gadis sedang berdiri di sana. Tanpa pikir panjang Arluna berjalan mendekati ke duanya.

"Kalian pulang bareng?" Tanya Arluna dengan pelan. Yang di balas anggukkan kepala dari Lina.

Tak ingin berlama-lama Arlana langsung masuk menuju kamarnya. Melewati Arluna begitu saja. Arluna yang di perlakukan seperti itu hanya mengelah nafas. 'kapan lo balik kaya dulu lagi, Na?' batin Arluna.

Lina memegang bahu Arluna, "Lo orang yang paling mengenal Arlana, Lun. Jadi percaya Arlana gak akan pernah ninggalin lo hanya karena masalah kaya gini." Kata Lina. "Arlana hanya dikuasai oleh egonya. Gue yakin setelah ini lo sama dia akan baik-baik aja." Lanjut Lina.

Arluna menunduk, "Masih banyak kebohongan yang gue tutupin dari Arlana, Lin. Gue takut kalau dia tau, dia bisa pergi dari gue." Lirihnya.

"Gue malah takut kalau lo yang bakalan ninggalin dia." Gumam Lina tak sadar.

Arluna menyengit "Apa, Lin? Gak kedengaran," tanya

"Ha? Gak. Gue gak ngomong apa-apa."

•••

Arluna berjalan ke arah kamar Arlana melihat pintunya tak tertutup, dia memutuskan melihat apa yang di lakukan sang adik. Arluna melihat Arlana yang sedang bermain game di ponselnya, dengan emosi.

Tangan Arluna ter'ulur menyentuh bahu sang adik. Dengan gerakan reflek Arlana menghempaskan tangan Arluna. Perlakukan Arlana membuat Arluna kaget bukan main. Respon yang di berikan Arlana padanya membuat Arluna sedih, tanpa dia sadari air matanya terjatuh.

Arlana yang kaget dengan apa yang di lakukan langsung membalikkan tubuhnya mendapati Arluna yang sudah menundukkan kepalanya terisak. Arlana berdiri dan langsung memeluk sang kakak tanpa dia sadari.

Ada perasaan senang di hatinya, tapi tanpa di ketahui hatinya begitu hancur mendapatkan perlakuan seperti itu dari sang adik. Arluna mungkin salah tapi tak seharusnya Arlana seperti ini bukan?

"Gue tau, gue salah, Na. Tapi gak gini cara lo balasnya, Na." Lirih Arluna.

Arlana melepaskan pelukannya, "Gue gak sengaja. Maaf." Kata Arlana dengan penyesalan.

Arluna mendongak melihat ke arah Arlana yang yang juga sedang menatapnya. "Lo tau, Na? Hari ini gue rasanya hancur Na. Lo marah sama gue, sama kaya gue di pukul seribu cambukan, Na." Lirih Arluna.

Arlana diam tak bersuara, "gue juga gak mau kaya gini Lun. Tapi yang lo lakuin yang buat kaya gini." Batin Arlana.

"Jangan diemin gue, Na. Lo mau pukul gue? Pukul Na. Tapi jangan diemin gue." Lanjut Arluna.

𝚂𝚃𝚄𝙲𝙺 𝙸𝙽 𝚃𝙷𝙴 𝙿𝙰𝚂𝚃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang