|45| Annyeong.

429 93 42
                                    

▩★▩

|45|
Annyeong.

"Kalian berantem lagi?"

"..."

Jay dan Ian sama sama tidak bersuara sama sekali. Teman-temannya bahkan sudah biasa atas pertengkaran antara Jay dan Ian yang selalu bertengkar layaknya author dengan readers, eh— ekhem.

Mereka juga males ngurusin tu dua anak karena paling paling lambat, besoknya mereka pasti udah baikan lagi.

Tapi sepertinya kali ini beda. Atmosfernya begitu dingin sampai sampai Heeseung harus menjadi penengah di antara mereka.

"Ga ada yang mau jawab nih?" Tanya Heeseung dengan keduanya masih sibuk dengan ponsel masing-masing.

Heeseung menghela nafasnya. Ia tau kalau dua bocah tengik ini ga bisa ditanya baik baik. Pasti memang ada sesuatu diantara mereka yang Heeseung tidak ketahui.

"Berantem nya kalian tuh ga bisa dihitung jari loh saking seringnya. Kalian bakal gini terus?" Kata Heeseung dengan mecoba bersabar.



"Gw lagi marah" Ucap Jay yang akhirnya membuka mulutnya.

Ian mendengus lucu dan menoleh ke arah Jay. "Marah? Atas dasar apa lo marah ke gw?"

Jay melirik ke arah Ian. "Lo bakal ninggalin gw untuk kesekian kalinya. Jadi gw marah" Ucapnya dengan wajah lempeng dan nadanya yang datar.

Seketika semua pandangan tertuju pada Ian. Ian menatap ke arah teman-temannya dan jujur saja ia tidak bisa mengelak dari perkataan yang dilontarkan oleh Jay.

Ian menghela nafasnya dan mematikan ponselnya.

"Gw bakal balik ke Gwangju"

"..."





"Tiba-tiba?" Tanya Jake yang merasa tak adil kalau Ian baru memberitahu mereka sekarang. Bahkan Jake yakin kalau temantemannya merasa apa yang ia rasakan juga.

"Lo terus aja gitu nun, capek gw" Ni-ki beranjak dari tempatnya dan menuju keluar. Ni-ki membanting pintu ketika menutupnya.

Sunoo yang terlihat bingung pun menoleh kesana kemari. Ian yang menyadarinya pun memanggil namanya.

"Noo, kalau lo masih inget, gw cewe yang ngajak lo ngobrol di Mudeungsan. Nama asli gw Baek Ianna"

"Ianna?"

Sunoo semakin terlihat bingung sedangkan Sunghoon menarik tangan Ian.

"Lo udah janji sama gw. L-lo.. Beneran bakal pergi?" Tanya Sunghoon berkaca-kaca.

Sunghoon benci ini. Ian terus menerus membuat janji yang membuatnya senang namun dengan tanpa rasa bersalah Ian selalu mengingkari janji itu. Apakah dia terlalu berharap padanya?

Annyeong. Kata yang bermakna sapaan dan juga ucapan selamat tinggal. Sunghoon begitu suka ketika itu menjadi kata sapaan, tapi tidak dengan ucapan selamat tinggal. Ia membecinya.

"Jujur aja, gw jadi benci sama lo bro" Sunghoon meninggalkan tempat itu.

▩★▩

"Gimana respon temen temen lu?"

"Hup!" Ian mengangkat kardus besar berisi peralatannya.

"Ga ada yang lancar bang" Lalu Ian menaruh kardus itu ke dalam mobil.

Hyun-Oh bersender kepada mobil dan menatap Ian yang sedang menyusun kardus kardusnya disana.

"Udah gw bilang, mereka tuh pada suka sama lo. Lo tuh sama anak Enhypen lagi diharemin sama para bujang tampan sis" Ucap Hyun-Oh dan pada akhirnya mulai membantu Ian menyusun kardus barang bawaan Ian di mobil.

My Secret | EnhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang