💢 Don't upset him

1.4K 163 8
                                    

"Ma! Mama...!"

"Ma...!"

Seorang wanita berwajah cantik bak bidadari meski sudah berkepala tiga itu bergegas keluar dari kamarnya kala ia mendengar teriakan yang begitu memekakkan telinga, namun juga membuatnya khawatir. Takut terjadi sesuatu.

Ia pun segera menuju ruang tengah, dan mendapati salah satu si kembar yang kini sedang melemparkan tasnya ke atas sofa, disusul dengan anaknya yang langsung merebahkan tubuhnya yang nampak begitu kelelahan. Wanita itu tidak tau apa saja yang dilakukan anaknya di sekolah sehingga terlihat seperti ini.

"Ada apa?"

"Nana-nya, tuh."

"Nana kenapa?"

Jaemin yang baru masuk pun menjawabnya dengan singkat, "Gapapa." sembari berjalan menuju sofa lainnya.

"Bohong, Ma."

"Na..."

"Emang gak ada apa-apa, Ma."

"Inget, Ma. Sejak kapan dia jujur?"

"Sayang..."

Melihat saudara kembarnya yang sepertinya tidak akan pernah berniat untuk menceritakan yang terjadi disekolah mereka kepada sang Ibu, Haechan pun memilih untuk melakukannya dengan suka rela.

"Aku aja yang cerita. Jadi, gini, Ma."

"..."

"..."

"Gini apa, Chan?" tanya Nyonya Lee kala anaknya itu malah diam saja.

"Bentar, aku haus. Mau minum dulu." Haechan buru-buru berlari untuk menuntaskan dahaganya, hal itu pun membuat sang Ibu merasa kesal karena sudah membuatnya penasaran setelah menggantung ceritanya begitu saja.

Nyonya Lee menoleh kepada anak kembarnya yang lain, yang kini masih duduk diam seolah tak terjadi apapun. "Gak mau kamu aja yang cerita?"

"Gak ada yang perlu diceritain."

"Tuh, 'kan, Ma? Udah, aku yang cerita. Nih, minum." Sebelum memulainya, Haechan yang baru kembali pun langsung menyodorkan segelas air putih kepada saudaranya, mematuhi apa kata sang dokter.

Setelah itu, Haechan pun segera menceritakan semua yang terjadi di sekolahnya tadi, tanpa dikurangi sama sekali. Hanya saja, ia sedikit melebih-lebihkannya agar sang Ibu terprovokasi. Ya, inilah kelebihan Haechan. Ia hebat jika masalah mempengaruhi orang lain.

Nyonya Lee pun menatap Jaemin dengan sangat dalam dan penuh teliti, bahkan gurat khawatir pun begitu jelas terlihat. "Terus sekarang gimana? Kamu gapapa, Sayang? Masih sakit?"

"Gak, Ma."

"Bohong dia."

"Na..."

"Serius."

Nyonya Lee menghela nafas panjangnya. Meski Haechan tidak menceritakan secara langsung bahwa saudaranya itu mengalami kejadian buruk di sekolah, tetap saja, kata-kata provokator yang Haechan lontarkan sangat mengganggu pikirannya.

"Aku mau ke kamar." ujar Jaemin, yang langsung pergi begitu saja.

Bahkan ketika biasanya kedua orang itu akan memaksanya untuk menjawab segala pertanyaan yang mereka lontarkan, anehnya sekarang mereka hanya terdiam, membiarkan ia pergi begitu saja seolah masalah ini sudah berakhir begitu cepat. Ya, Jaemin tidak peduli tentunya, ia masih melanjutkan langkahnya untuk ke kamar saat ini.

Setelah melihat saudara kembarnya menghilang dari pandangannya, Haechan segera bangkit dari duduknya untuk berpindah ke samping sang Ibu.

"Ma, aku mau bicarain sesuatu yang penting."

I.P.U || HyuckNaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang