Berisik

4 0 0
                                    

"Berisik. Kepala gua berisik." Lirih perempuan itu berucap.

"Pelan-pelan, ya? Ada kita di sini."

Perempuan itu menggelengkan kepalanya. "Gak bisa, terlalu berisik. Suara kalian bertabrakan."

"Fokus ke suara kita. Jangan fokus sama yang ada di kepala."

Perempuan itu terdiam, menatap ke depan tanpa mampu untuk meraih mereka. Isi kepalanya kembali berisik di malam itu. Saling bersahutan, suara-suara tidak jelas, serta pikiran yang bercabang tanpa bisa dihentikan.

Untuk kesekian kalinya, perempuan itu dikendalikan oleh pikiran itu.

"Gimana mau fokus," ucapnya pelan.

Ia mampu merasakan tatapan-tatapan kasihan ke arahnya.

"Kalau kalian adalah penyebab kepala berisik. Dan kalian tidak nyata."

-END-

a/n : terkadang aku harus menyisipkan tanggal ditiap cerita pendek yang kubuat agar tidak menimbulkan kesalahpahaman... 

Random ThoughtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang