SEMESTA [end]

11 1 0
                                    

!Trigger Warning!

Terdapat kekerasan , menyebutkan darah , tubuh terluka , perilaku bunuh diri , dan berbagai hal lainnya yang tidak patut dibaca oleh anak di bawah umur.

Jika tidak kuat membacanya, harap meninggalkan lapak ini. Terima kasih.

!Trigger Warning!

Semesta punya caranya sendiri untuk mengatur anak-anaknya. Dari cara mengatur bagaimana mereka akan lahir ke bumi, hidup di sana, bertemu dengan orang-orang yang berarti di hidup mereka sampai mengatur bagaimana mereka akan kembali ke tempat semula. Semesta sudah mengaturnya sedemikian rupa dan serapi mungkin.

Tiap insan Semesta dikaruniai berkah yang berbeda. Tiap insan Semesta juga mempunyai utusan dari Langit sebagai saksi kehidupannya. Utusan inilah yang akan menemani mereka ketika bumi telah mencapai umur akhirnya.

Sayangnya, utusan Langit bisa menjadi saksi lebih dari satu insan Semesta di hidupnya. Berbeda dengan insan Semesta yang hanya punya satu utusan Langit di hidupnya. Maka dari itu, utusan Langit sudah terbiasa menemani para insan Semesta dari mereka lahir ke bumi sampai kembali lagi ke pelukan Semesta.

Langit Bintang adalah salah satu utusan Langit yang telah ribuan kali menjadi saksi insan Semesta. Tugasnya mudah, hanya menjadi saksi, seperti pengawal yang setia menemani Tuannya dari hidup sampai umur Tuannya habis.

Bagi Langit Bintang, terkadang cara Semesta yang bermain dengan anak-anaknya terlalu kejam. Padahal Langit sudah berusaha untuk membicarakan hal ini pada Semesta. Berbicara sekaligus meminta, agar tidak mengambil salah satu anak Semesta yang menjadi teman hidupnya saat ini. Tapi tidak ada respon yang berarti, mereka bilang kalau Langit tetap mempertahankan sikapnya yang membangkang itu, ia akan melangkahi jalan takdirnya. Karena sudah begitu seharusnya bagaimana Ratu meninggalkan dunia dan kembali ke pelukan Semesta.

 Karena sudah begitu seharusnya bagaimana Ratu meninggalkan dunia dan kembali ke pelukan Semesta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit meraih tubuh dingin itu ke dalam pelukannya. Membiarkan kaosnya basah karena darah yang tidak berhenti mengucur dari leher Ratu. Memeluknya begitu erat, enggan memberi izin pada semesta untuk mengambil tubuh Ratu dari sisinya.

"Sekarang Ratu sudah kembali ke pelukan Semesta, 'kan? Ratu senang berada di sana?" Dicium kening Ratu yang sudah dingin.

Untuk pertama kalinya, seorang utusan Langit, menangisi kepergian salah satu insan Semesta.

Ditutup mata Ratu yang masih terbuka. Dielus pipinya yang tak lagi terasa hangat. Lama sekali, berusaha untuk menghangatkan pipi itu kembali dengan elusan pelan walaupun Langit tahu hal itu percuma.

Dengan tangan bergetar, dipeluk tubuh Ratu dengan erat. Menangis di bahu kecil Ratu dengan banyak doa harapan di dalam hatinya. Berharap doanya terkabul oleh siapapun yang sedang mendengarnya.

Tangisannya kian mengencang saat merasakan dadanya berdenyut sakit. Hatinya yang terasa hancur atas keputusan Ratu yang berakhir seperti ini. Perasaannya yang dikhianati oleh Semesta memperparah kondisinya.

Langit Bintang telah jatuh terlalu dalam pada Ratu-nya Semesta.

"Aku telat mengatakan ini pada Ratu..."

Langit tahu jika mengatakan ini sekarang tidak akan berarti apa-apa. Tidak akan mengubah yang telah terjadi sekarang. Tapi Langit berharap jika kata-katanya didengar oleh angin yang akan menyampaikan ini ke Ratu di manapun Ratu berada sekarang.

"Aku sayang Ratu Semesta. Sayang banget."

-?END?-

a/n : Terjawab kah semua pertanyaan mengenai Langit, Ratu, dan Semesta? Terjawablah ya. Dan dengan ini, cerita SEMESTA selesai. Oh, nanti Langit mau berbicara mengenai banyak hal. Mungkin ada yang ingin kalian tanyakan? 

Silahkan tinggalkan pertanyaan kalian di sini. Terima kasih!

Random ThoughtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang