Wawancara (Johnny Ver.)

8 1 0
                                    

"Oh, Dokter Mia! Senang bertemu denganmu lagi," Sapa pria dengan rambut coklat gelap itu saat perempuan dengan jas putih masuk ke dalam ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, Dokter Mia! Senang bertemu denganmu lagi," Sapa pria dengan rambut coklat gelap itu saat perempuan dengan jas putih masuk ke dalam ruangan.

Senyum pria itu manis, membuat siapapun yang menatapnya akan luluh. Tidak akan ada yang percaya jika pria ini adalah seorang pembunuh kalau hanya melihat dari parasnya.

"Hai, John. Gimana hari-harimu?" Sapa Mia-perempuan yang sama yang mendatangi ruangan Jaehyun dan Haechan. Dia mengambil tempat duduk di sebrang Johnny.

"Seperti biasa. Tidak ada yang berubah."

"Kau bahagia hari ini?"

Lagi, Johnny tersenyum, "Aku bahagia karena dokter datang. Terima kasih."

Mia tersenyum sembari membuka berkas berisikan data Johnny. Ia mengambil selembar kertas dan pulpennya lalu menatap pria itu dengan lekat.

"Mari kita mulai," Mia berdeham, "Aku masih penasaran, apa motifmu yang sebenarnya melakukan itu?"

Johnny menyandarkan tubuhnya ke kursi sementara tangan kanannya terjulur ke meja. Mengetuk-ngetuk permukaan meja yang terbuat dari plastik itu, membuat irama pasti yang menggema ke seluruh ruangan.

"Balas dendam? Entah. Dokter membicarakan yang mana?"

"Yang terakhir tentunya," Kening Mia mengerut. "Bukannya terakhir kau bilang karena ketidaksengajaan? Yang benar yang mana?"

Johnny terkekeh pelan, "Oh, salah berarti. Yang balas dendam yang pertama, yang terakhir ketidaksengajaan."

"Tapi kau menikmatinya?"

Seringaian pria itu melebar. "Tentu, berawal dari ketidaksengajaan, tapi aku jelas menikmatinya. Toh, pada akhirnya mereka pantas mendapatkan ganjarannya."

Mia menulis beberapa poin penting di kertas selembar itu sebelum kembali menatap Johnny. "Motif awal tetap balas dendam, I see. Mau beritahu apa yang telah mereka lakukan sampai kau melakukan perbuatan itu?"

Johnny melipat kedua lengannya, matanya menatap langit-langit ruangan sebelum membalas, "Karena mereka menggangguku."

Mia menghela nafas panjang, nyaris menepuk jidatnya sendiri saat mendengar jawaban Johnny yang kelewat santai. Dia berdeham sebelum melanjutkan ucapannya.

Dari tiga pasien yang telah ia temui, hanya Johnny yang bisa diajak mengobrol santai. Walaupun tetap harus pintar dan teliti saat mendengar ucapannya. Karena Johnny pintar membolak-balikkan kata.

Di sisi lain, Mia beruntung Johnny tidak perlu menaruh berbagai macam aturan seperti Jaehyun saat diminta menjawab pertanyaannya atau seperti Haechan dengan berbagai syarat yang diinginkan serta pandai membujuk.

Setidaknya satu beban di pundaknya menjadi sedikit ringan. Iya, sedikit sekali.

-tbc-

a/n : Kia, Anita, Mia. Terus aja gonta-ganti...

Random ThoughtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang