note : bab ini belum di revisi
Selamat membaca :)
.
.
.
Kenzo masih memeluk perut buncit Asya. memberi kehangatan untuk Asya dan babynya.
"Asyaa.." gumam Kenzo.
"hm?"
"aku tahu kamu berat meninggalkan Athar karena anak. Aku juga bisa merasakan kalau kamu mulai mencintai dia. Aku berusaha memahami dan mengalah Sya demi kebahagiaan kamu," Kenzo berbicara dengan masih dalam posisi memeluk nyaman Asya, suaranya tidak keras, tapi bisa terdengar jelas di telinga Asya.
"tapi.. tolong katakan padaku kalau kamu sudah tidak kuat berada disana. Aku akan membawamu ke tempat dimana kamu tidak akan merasakan sesak seperti sekarang. Aku janji,"
Airmata Asya tiba tiba jatuh begitu saja mendengar kata demi kata yang di ucapkan laki laki itu. Hatinya menghangat. Asya memejamkan matanya, dia ingin seperti ini sebentaaar saja.
Laki laki ini, bagaimana bisa dia begitu baik padanya? Kenapa harus berubah menjadi Kenzo yang sangat peduli tentangnya? Asya tidak ingin terjebak dalam perasaan membingungkan ini. dia masih berharap kalau Kenzo bisa mendapatkan wanita yang lebih baik, bukan malah seperti ini padanya yang hidupnya sudah kacau karena terjerat ke dalam hidup seorang calon Raja.
Berada di dekat Kenzo membuat Asya merasa seperti terjaga dalam sebuah rumah, bukan tertahan dalam sangkar emas.
.
Tiba tiba pelukan Kenzo menjauh seperti tertarik.
BUG!
Asya reflek membuka matanya setelah mendengar suara itu.
DEG!
"bajingan sialan.. jangan harap kau bisa membawa Asyaku!" suara penekanan itu di ucapkan oleh Pangeran Athar yang masih memukul Kenzo tanpa henti. Wajahnya benar benar merah dan terlihat sangat marah.
Kenzo yang tidak siap dengan serangan Athar tidak bisa menghindari pukulan pukulan pria yang sudah seperti binatang buas itu hingga tubuhnya tercebur ke dalam kolam.
Melihat lawannya jatuh ke dalam kolam, Pangeran Athar beralih menatap Asya yang masih duduk kaku di kursi kolam. Wanita hamil itu terlihat sangat shock.
"sekarang giliranmu istri nakal" ucap Athar sembari berjalan cepat mendekat kearah Asya. membuat wanita hamil itu semakin ketakutan.
Dengan cepat Athar menggendong tubuh Asya yang terbalut handuk kimono. Dan berjalan cepat kearah pintu gedung. Sebelum benar benar keluar Pangeran Athar menghentikan langkahnya di samping Sekertaris Duta dan beberapa anak buahnya yang lain.
"habisi Kenzo!"
DEG!
Asya menggeleng keras, "NO! aku mohon Pangeran jangaaan.. PANGERAN!"
Pangeran menulikan telinganya mendengar teriakan memohon Asya. rahangnya semakin mengeras karena wanita yang di cintainya membela laki laki lain.
Asya di masukkan ke dalam mobil. Dengan segera mobil itu berjalan menjauhi gedung.
"Pangeran aku mohon, ini bukan salah Kenzo, aku yang memintanya menjemputku." Asya menangis histeris dan terus memohon.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mengandung Anak Pangeran | END
Romansamenikah dengan pria yang dunianya berbeda denganku . aku hanya rakyat biasa sedangkan dia seorang penerus Raja . aku sangat tahu diri , tapi kenyataan membuatku harus berada di sisinya walaupun sulit karena satu hal . aku mengandung darah dagingnya...