Di dalam mobil mew hanya ada keheningan, karena orang yang berada satu mobil dengan nya tertidur dengan lelapnya. Mew yang melihat itu tersenyum dan merasa gemas, karena Gulf tertidur dengan bibir yang sedikit terbuka.
"Kau sangat menggemaskan nong, phi berharap phi bisa memiliki mu hanya untuk phi"
"Engg"
Gulf sedikit terusik akan perlakuan Mew, namun Gulf hanya melengkuh dalam tidurnya."Kau memang sangat manis nong"
Kini mereka telah sampai di depan sebuah Mension namun tidak sebesar Mension mew.
Brightwin dkk telah turun dari mobil masing2, kini mereka hanya menunggu dua orang yang belum keluar dari mobilnya.
"Apa Gulf tertidur?"
"Mungkin, kalau begitu biar phi saya yang mengambil nya"
Namun sebelum Luke melangkah mendekati mobil mew, tangannya telah di pengang oleh Joss.
"Tidak perlu nong, percaya lah padaku bahwa mew yang akan mengangkat Gulf nanti"
"Benar, kita tunggu saja mereka disini"
Sedang di dalam mobil, Mew masih sibuk memandang wajah seseorang yang ada di kursi samping pengemudi.
"Seperti nya kau sangat lelah nong, phi tidak tega bila harus membangunkanmu"
Mew keluar dari mobil, dan Mew berjalan kesamping pintu dimana Gulf yang kini sedang tertidur.
Membuka pintu secara berlahan dan melepaskan sabuk pengaman, Mew mengangkat badan Gulf dengan hati2 agar tidak terganggu dalam tidurnya.
Mew berjalan mendekati teman2nya yang lain.
"Maaf karena telah merepotkan mu phi"
"Tidak apa, dan kenapa masih disini?"
"Kami menunggu mu Mew"
"Kalau begitu ayo masuk, udara sangat dingin malam ini dan mungkin akan turun hujan"
"Apa kau tidak apa membawa Gulf dalam gendongan mu phi, jika phi merasa berat berikan Gulf padaku"
"Tidak apa Luke, Gulf sama sekali tidak berat bahkan ia sangat ringan
Ayo masuk udara malam tidak baik jika kita berlama2 di luar dan kasihan Gulf juga""Ah... Baiklah mari masuk"
Mereka kini memasuki tempat tinggal Gulf dkk dengan Gulf yang masih terlelap dalam gendongan Mew, bahkan Gulf tidak terganggu sedikit pun dan menyamankan posisi nya di dalam gendongan Mew .
"Phi mew kalau boleh meminta tolong antara kan Gulf kekamarnya na, biar phi tidak pegal karena telah menggendong nya dan biar Gulf juga nyaman dalam tidurnya"
"Baiklah, dimana kamarnya"
"Phi naiklah ke lantai tiga dengan lift, kamar Gulf tepat di depan pintu lift saat terbuka"
"Baiklah kalau begitu aku permisi"
"Hem... Terima kasih na phi"
"Sama2"
Mew kini berjalan menuju lift untuk menuju kamar Gulf dan meletakkan Gulf agar tidur nyenyak.
Sedang kan di ruang tengah, singto dkk masih menunggu Mew untuk turun dan mengobrol dengan Krist dan yang lainnya.
"Terima kasih phi, karena telah membantu kami dan membuat anak2 panti bahagia"
"Sama2 nong, kami juga senang melihat mereka tersenyum bahagia"
"Hem apa kalian sering berkunjung ke panti itu?"
"Hem kami datang kesana setiap sebulan sekali phi"
"Apakah besok kami boleh ikut kembali?"
"Tentu jika itu tidak membuat kalian repot na"
"Tentu tidak Nong, tidak sama sekali"
Lama mereka berbincang kini Mew telah turun dan duduk di sofa single yang berada di sebelah singto.
"Apa kalian akan pulang phi"
"Hem, seperti iya"
"Tapi sepertinya di luar telah hujan, apa tidak sebaiknya kalian menginap disini saja"
"Apa tidak merepotkan?"
"Tentu tidak phi, menginap lah disini dari pada nanti di jalan terjadi sesuatu"
"Baiklah kami akan menginap"
Di karena kan malam ini hujan beserta angin kencang dan sebuah petir yang menyambar, mereka akhirnya menginap di mansion para bartender manis itu.
"Phi mew"
"Hem ya, ada apa"
"Bisakah kau tidur dengan Gulf, kami takut jika ia mendengar suara petir yang kencang ia akan terbangun dan menangis karena takut"
"Hem ya, baiklah kalau begitu aku naik na"
Mew melangkah kan kakinya menuju pintu lift, namun sebuah suara menghentikan langkahnya.
"Mew jangan kau makan anak orang na"singto
"Dan jangan kau mengambil kesempatan dalam sebuah kesempitan na mew" tambah Tay
"Aku bukan orang seperti itu, bukankah kalian tau itu"
"Kami percaya, tapi seseorang bisa saja hilaf bukan" off kini bersuara
"Betul apa yang mereka katakan Mew, kau harus bertahan agar tidak menerkam anak orang Mew" bright menambah i.
Tanpa mendengar omongan teman2nya kini Mew kembali berjalan menuju lift dan menekan tombol, setelah pintu lift terbuka Mew masuk kedalam untuk menuju kamar Gulf.
Bersambung.....
Panas🔥🔥
banget beberapa Minggu ini
Minum es aja ga berasa esnya😵
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia and Bartender
De TodoMew Suppasit atau yang kerap di panggil dengan Mew merupakan seorang mafia yang bengis dan kejam ia tidak akan pandang buluh jika dalam menghadapi musuh namun setelah bertemu dengan seorang bartender di sebuah club, sifat mew sedikit berubah mew men...