Kini mereka telah kembali ke Mension, bahkan mereka telah membersihkan diri dan berganti pakaian.
Mereka telah menghabisi wanita² jalang itu terutama Gulf, dia seperti biasanya menghabisi para jalang itu dengan sadis.
Mereka sudah terbiasa melihat itu, bahkan setelah mereka melakukan hal itu mereka tertawa seperti telah mendapatkan hadiah menarik. Mereka kini duduk di sofa ruang keluarga, mereka sedang melakukan video call dengan mama dan papa Jong.
Papa dan mama Jong sedang memberikan wejangan kepada anak², karena mereka tidak becus menjaga menantu manisnya. Bahkan orang tua dari Gulf pun ikut melakukan panggilan video tersebut, mereka mendapatkan kabar dari anak buah mereka yang bertugas menjaga sang anak. Anak buahnya mengabarkan bahwa sang tuan muda, lebih tepatnya anak bungsuhnya menerima luka tusukan dari salah satu jalang yang sedang menjadi pelanggan di bar milik sang anak.
Setelah tiga bulan dari kejadian di bar, kini mereka sedang menikmati liburan mereka.
Sebenarnya pada saat atau setelah kejadian itu, bunda dan ayah Gulf akan menjemput Gulf untuk kembali. Namun mew memohon agar Gulf tetap berada disampingnya, Mew juga berjanji akan menjaga Gulf lebih baik lagi. Tidak akan membiarkan orang lain menyentuh apalagi menyakiti yang terkasih.
Selain itu bukan hanya Mew saja, namun teman Mew pun terkena imbasnya. Mereka juga akan di jemput oleh orang tua Gulf, mereka khawatir bila kejadian itu terulang kembali dan menyakiti anak² mereka.
Namun mew dengan yang lain berusaha menyakinkan, bahwa mereka akan menjaga kekasih mereka dengan baik dan tidak akan lalai seperti kemarin.Bahkan Mew dan yang lain bahkan melarang Gulf dan teman² kembali menjaga bar, dan bar itu di pasrahkan kepada kakak kelas Gulf saat Senior High School yang bernama apo.
Dan selama beberapa hari ini mereka bahkan sering berkunjung, mereka hanya mengecek bagaimana kondisi bar mereka.
Entah dunia yang sempit atau memang alur pertemanan mereka yang sempit. Apo yang merupakan kakak kelas dari Gulf merupakan kekasih dari teman sedunia gelap dari Mew, bahkan kekasih apo yang bernama mile merupakan teman Mew pada saat dia masih Junior high school .
Alur di percepat..........
Sudah genap satu bulan sejak mereka meninggalkan bar, lebih tepatnya mereka hanya memantau saja.
Kini singto dan Krist telah menikah, mungkin sudah 15 hari mereka menikah. Dan untuk taynew, josluke, brightwin dan offgun, mereka baru saja melangsungkan pertunangan mereka. Mereka bertunangan bertepatan dengan hari pernikahan Singkit, berbeda dengan mewgulf mereka belum bertunangan apalagi menikah.
Bahkan beberapa hari ini Gulf seperti menghindari Mew, setelah kejadian beberapa hari lalu di saat Gulf berkunjung kekantor Mew. Gulf melihat Mew yang sedang duduk dengan seorang wanita, dan Mew hanya diam disaat wanita itu dengan lancangnya duduk dipangkuannya.
Gulf yang melihat itupun geram, membuka pintu dengan kencang setelahnya menaruh bekal yang ia bawa lalu pergi tanpa panit setelahnya. Mew yang melihat itu kalang kabut, dan disaat ia akan mengejar pergerakan Mew tertahan oleh wanita itu yang memeluknya dari belakang. Bright dan singto yang melihat itu merasa geram, mereka menghampiri Mew dan tanpa bertanya langsung memukul wajah Mew tepat mengenai bagian hidungnya.
Sementara Joss yang melihat Gulf berlari keluar dari ruangan mew dengan menangis pun berusaha mengejarnya. Joss menghubungi Luke dan yang lain untuk membawa Gulf dan menenangkannya, sementara Joss dan yang lain akan keruangan Mew menyusul singto dan bright yang telah di dalam.
"Apa yang telah kau lakukan mew?" Joss kini duduk di sofa yang berada di ruangan mew menghadap Mew yang kini sedang duduk di kursi kebesarannya.
"Aku tidak melakukan apapun, sungguh" Mew menjawab dengan memegang pangkal hidungnya.
"Benarkah?, Lalu apa yang di lakukan jalang itu?" Off bertanya, berjalan mendekati seorang wanita yang duduk di sofa dengan bright dan singto di sampingnya. Bahkan tangan wanita itu terikat kebelakang dengan mulut yang telah tersumpal sebuah kain.
"Aku tidak tau kalau dia akan datang, saat aku mengerjakan dokumen yang kalian berikan padaku. Dan tiba² dia datang dan duduk di pangkuanku, sebelum aku menghindar Gulf lebih dulu datang membuka pintu dengan keras dan menaruh ini di atas meja lalu keluar seperti yang kalian lihat" jelas Mew kepada teman²nya.
"Begitu rupanya, dan kau kembali apabila aku melihatmu mengacau lagi maka ucapkan selamat tinggal pada hidupmu" tekan Tay dan setelahnya melepaskan ikatan pada tangan dan mulut wanita itu.
Wanita itu pergi dari ruangan mew dengan mendengus kesal, rencanan sedikit gagal pikirnya dan dia berpikir akan membuat rencana yang lain.
Di lain tempat Gulf dkk sedang duduk di sebuah cafe, mereka sedang menikmati makanan dan minuman yang telah mereka pesan.
"Apa yang akan kau lakukan selanjutnya Gulf?" Krist bertanya setelah meminum jusnya.
"Mengikuti alur yang telah mereka buat" jawab Gulf dengan santainya.
"Apa kita harus memberi tahukan ini kepada phi mew dan yang lain juga?" Win bertanya dengan tangan yang sibuk memotong steak yang ia pesan.
"Tidak perlu, mereka bukan orang bodoh. Dan mungkin sekarang mereka sedang menyiapkan sesuatu
Yang mungkin akan mengejutkan nantinya"
"Hah kau benar, mereka bahkan dengan mudahnya mendapatkan informasi bukan. Tapi mereka tidak akan pernah tau informasi kita yang sebenarnya hahahahahaha" jawab new dengan diakhiri tawa.
"Kau benar, karena orang tua kita tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Dan lebih baik kita bersenang-senang, dan mari kunjungi bar untuk hari ini" ajak gun kepada yang lain.
"Kemana mereka pergi, kenapa mereka tidak mengangkat panggilan dan membalas chat kita kirimkan" ucap mew frustasi.
" Mungkin mereka sedang merilekskan diri mereka Mew, kau tenang saja mereka tidak akan macam² dan pergi jauh" jawab singto yang kini duduk di sofa ruangan mew.
Yah mereka masih berada di ruangan mew, setelah mereka mengusir wanita itu mereka mendudukkan diri dengan secangkir kopi dan biskuit yang telah di sediakan oleh OB. Namun tidak dengan Mew, ia bagaikan alat setrika yang tidak berguna. Yang hanya berbolak balik tanpa membuat rapi pakaiannya, malah sebaliknya pakaian itu terlihat bertambah kusut.
"Kalian harus membantuku mengurus masalah ini!" Tekan Mew kepada sahabatnya.
" Tanpa kau Minta pun kami sudah tau Mew" jawab Joss yang kini memberikan tabletnya ketangan Mew.
"Ternyata kau bergerak lebih cepat" ujar Mew setelah memegang benda pipih itu.
"Tentu karena kami tidak ingin terkena imbasnya" jawab bright yang kini menyesap kopi miliknya yang telah dingin.
Mew membaca apa yang ada dalam benda pipih itu, dengan alis yang berkerut dan menukik seakan berfikir akan suatu hal. Sedangkan yang lain hanya melihat dengan mulut mereka yang menguyah.
"Apa data ini benar?" Tanya mew setelah membaca dengan teliti.
"Tentu saja, lalu apa yang akan kau lakukan?" Jawab jos yang mengambil kembali tablet itu.
"Membereskannya tentu saja, sebelum Gulf bertambah salah paham lagi" jelas Mew dengan muka yang tertekuk masam.
"Kapan akan terlaksana?" Tanya Tay yang kini mulai berdiri dari duduknya.
"Lebih baik tunggu mereka bertindak saja" saran off kepada yang lain.
"Ide bagus" jawab bright yang di beri anggukan yang lain. Namun tidak dengan Mew, ia sepertinya masih berfikir bagaimana meluluhkan Gulf agar percaya kepadanya.
🌞🌻🌞🌻🌞🌻🌞🌻🌞🌞🌻🌞🌻🌞🌻🌞
Kembali lagi
Maaf jarang update
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia and Bartender
AcakMew Suppasit atau yang kerap di panggil dengan Mew merupakan seorang mafia yang bengis dan kejam ia tidak akan pandang buluh jika dalam menghadapi musuh namun setelah bertemu dengan seorang bartender di sebuah club, sifat mew sedikit berubah mew men...