บท ๒๔

2.4K 183 10
                                    

Pagi hari yang cerah, kini mereka sedang menikmati sarapan pagi dengan tenang.

Beberapa menit mereka menghabiskan sarapan, kini mereka sedang menikmati secangkir teh, kopi dan cemilan yang telah berada di depannya. Mereka kini sedang memperhatikan sebuah tayangan pada benda berbentuk persegi yang terdapat di ruang keluarga.

Lebih tepatnya yang menonton hanya Gulf dan win, yang lain hanya memandang ekspresi dari keduanya. Mereka sedang melihat di mana dalam tayangan itu terdapat seekor kucing dan tikus yang bahkan tak pernah akur, mereka saling menjahili satu sama lainnya.

Hingga sebuah suara mengalihkan atensi mereka, dan mereka mematikan tayangan pada televisi itu.

"Ada yang ingin kami bicarakan"
Mew membuka map yang ia bawa dari ruang kerjanya.

Hem....
Mereka serempak mengangguk, karena mereka tau ini menuju kemana.

"Kalian tau bukan, bahwa kami bukan hanya seorang pengusaha?"
Singto memastikan.

"Hem... Kami tau, setelah phi menyuruh beberapa orang untuk menjaga kami"
New menjawab dengan tenang.

"Sebenarnya kami merasa tidak nyaman, dan sebenarnya siapa musuh kalian kenapa mereka juga menargetkan kami?"
Luke memandang kepada mew dan yang lain.

"Mereka merupakan musuh di dunia gelap kami, mereka mengincar kalian karena kalian merupakan kelemahan kami"
Off bersuara dengan tangan yang masih berselancar ria di atas benda pipih yang berada di genggamannya.

"Lalu apa yang akan kalian lakukan?"
Krist mengalihkan atensi nya kepada off.

"Kami akan melindungi kalian, oleh sebab itu kalian akan tinggal disini bersama kami. Karena menurut anak buah kami, mereka kini sudah bergerak. Kami tidak ingin kalian terluka, karena itu akan membuat kami lebih merasa sakit"
Joss menaruh iPad nya di atas meja, menunjukkan sebuah rekaman cctv dimana beberapa orang yang memakai pakaian serba hitam memasuki Mension milik gulf.

"Apa yang mereka lakukan di tempat kami?"
Gun melihat dengan jelas pada layar iPad itu. Disana sedang menampilkan dimana para maid dan menjaga yang menjaga Mension mereka tewas.

Win dan Gulf hanya menyimak pembicaraan mereka, namun wajah mereka menampilkan raut ketakutan yang sangat tertera di wajahnya.

"Apa mereka juga akan membunuh kami phi?"
Gulf bergetar melihat itu, atensi mereka teralihkan. Mereka yang sadar bahwa Gulf dan win merasa ketekunan pun mematikan iPad itu.

Mew dan bright kini berusaha menenangkan keduanya, membawa mereka dalam pelukannya yang hangat. Agar keduanya merasakan kenyamanan.

"Kita bahas ini nanti saja, aku dan bright harus menenangkan mereka berdua terlebih dahulu!"
Mew mengangkat tubuh Gulf, ikuti oleh bright yang kini mengangkat win.

Sementara Mew dan bright menenangkan Gulf dan win, kini mereka sedang melihat data yang di tampilkan di iPad yang tadi off pegang.

"Kenapa dia?"
New menyadari sesuatu, setelah dia melihat foto dan biodata itu.

"Apa kau mengenal nya new?"
Singto berusaha memastikan apa yang ia dengar barusan.

"Dia adalah orang yang dulu pernah menculik Gulf!"
Jelas Luke memberikan informasi.

"Apa"
Jawab singto, off, Tay dan joss secara bersamaan.

"Boleh kami mengetahui lebih detail nya?"
Tay bertanya setelah menghilangkan keterkejutan nya.

"Tunggu dulu lebih baik kalian bercerita nanti, setelah Mew dan bright kembali"
Saran singto.

"Hem... Itu benar, tapi sepertinya Gulf juga harus tau ini atau bagaimana?"
Off membenarkan saran singto, namun ia juga memberikan pertanyaan.

Beberapa jam telah berlalu, namun mew dan bright belum turun dari lantai atas. Dan kini jam telah menunjukkan 10:45, dimana mereka harus menyiapkan makanan untuk makan siang mereka.

Di Mension itu memang memiliki maid, tapi mereka lebih suka memasak makanan mereka sendiri. Terkecuali Mew, apabila ia tinggal sendiri ia akan tetap memasak untuknya dirinya sendiri, dan apabila ia sibuk barulah para maid yang akan membuat Kanya makanan.

Maid di sana memiliki tugas tersendiri, dan mereka juga di bebaskan untuk melakukan yang mereka mau. Bahkan mereka yang bekerja kepada mew sudah di anggap seperti keluarga, mereka sering menghabiskan waktu bersama apabila waktu luang ada.

Bahkan saat pertama kali Gulf dan yang lain datang mereka mendapatkan sambutan yang hangat, mereka berbincang dengan santai sambil mengerjakan apa yang sedang mereka lakukan.

Seperti sekarang ini, mereka sedang menyiapkan makanan bersama. Bercerita tentang hati2 mereka selama bekerja di hari ini.

Dan seperti makan siang ini sedikit ada kerusuhan, karena seseorang yang kini datang mengacaukan nya.

"Hallo semuaaaa ....."
Teriak seorang perempuan yang memasuki Mension dengan berpakaian sedikit tomboy.

"Bisakah tidak berteriak, kami akan tuli jika mendengar teriakanmu"
Singto memutar mata nya, karena merasa jengah melihat kelakuan perempuan itu yang sama sekali tidak seperti seorang perempuan.

Maid yang melihat itu hanya menggelengkan kepala mereka, sedang Krist dan yang lain memandang tidak mengerti akan apa yang sedang terjadi.

"Khoothon na phi sing, lalu dimana calon kakak ipar ku?"
Perempuan itu memandang kesegala penjuru.

"Sejak kapan kami mempunyai seorang adik seperti mu, namtan?"
Joss melenggang dari sana menuju lift, mungkin ia akan menyuruh mewgulf brightwin untuk turun.

"Kalian memang selalu bersikap kejam kepada ku, dan akan ku adukan kepada mommy dan Daddy nanti!"
Kesal namtan yang merasa di cuwekin.

"Apa mom and dad akan kesini?"
Bright keluar dari lift dengan win masih dalam gendongannya.

"Aaaaaaa..... Kenapa dia sangat imut"
Teriakan namtan membuat win terkejut dan menyembunyikan wajahnya di dada pidang bright. Gulf yang baru keluar dari lift pun demikian.

Mew yang mengetahui itu berjalan mendekati namtan dan menjewer telinga adik perempuannya itu, sehingga kini namtan mengadu kesakitan dan membuat yang lain tertawa akan hal itu.

"Ahhhhhh...... Sakit phi mew, nanti telinga ku bisa copot bila kau menarik seperti ini"
Adu namtan sambil berusaha melepaskan jeweran Mew di telinga nya. Hingga jeweran itu terlebas, namtan mengusap telinga nya yang terasa panas dan sudah memerah.

Luke yang merasa kasian pun akhirnya mendekati namtan, dan mengelus pelan telinga itu.

"Apakah terasa sangat sakit nong?"
Luke bertanya dengan nada halusnya.

"Ini terasa panas phi"
Adu namtan dan memeluk Luke.

"Yak... Adik kurang ajar, jangan mencoba untuk memeluk kekasih ku"
Joss menarik Luke dari hadapan namtan.

Luke yang kesal akan tingkah Joss pun mencubit pinggang Joss.

"Aww ... Sakit sayang"
Adu Joss dengan mata yang di buat sememelas mungkin.

"Bibi bisa teruskan memasaknya, kami akan duduk di ruang tamu"
Krist kini berjalan menggandeng tangan singto menuju ruang tamu, yang di ikuti yang lain di belakangnya.

"Baik tuan"
Jawab maid yang berada di dapur secara bersamaan.




Bersambung........





       🌞🌻🌞🌻🌞🌻💖💖🌞🌻🌞🌻🌞🌻



Hawa bikin ngantuk 😴😴😴
Pengen tidur tapi panas🔥🔥🔥








 Mafia and Bartender Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang