บท ๒๙

1.9K 161 3
                                    

Pagi hari yang cerah, namun tidak dalam sebuah rumah. Di dalam rumah itu terasa dingin, bahkan suasana canggung kini menyeruak.

Gulf, win, new, gun,Krist dan Luke hanya diam, melihat satu sama lainnya. Mereka tidak memusingkan akan hal ini, mereka makan dengan tenang. Mama dan papa Jong, beliau lebih memperhatikan menantu mereka.

Ahhhh.... Tunggu², apa mereka bisa bilang bahwa orang yang kini berada satu meja makan dengannya adalah menantu?. Sedangkan anak mereka sendiri kini sedang duduk bersama benalu pagi ini.

Gulf yang merasa selesai pun berdiri, hendak meninggalkan meja makan. Sebelum suara seseorang menghentikan langkahnya, dan berbalik untuk melihat kelanjutannya.

"Mew temani aku untuk membeli barang hari ini na" pe kini bergelayut manja di lengan kanan mew.

"Singkirkan tangan mu pe!"
Mew menekankan setiap katanya, ia tidak ingin gulfnya salah paham.

Eeee.... Tunggu, Gulfnya?. Apa kau tidak salah Mew, kau bahkan tidak duduk di samping Gulf untuk sarapan pagi ini. Dan apakah Gulf mau menerima mu?.

"Apa masalah nya Mew, dulu kita sering seperti ini bukan. Bahkan kau selalu merasa nyaman bila aku bertingkah seperti ini na"
Pe berucap tanpa malunya, dan mendekat buah dadanya yang terlihat dari balik baju.

"Dasar jalang, apa kau tidak sadar disini ada kami. Apa kau juga tidak punya malu hah, phi ku merasa risih saat kau ada disini. Lebih baik kau pergi dari mensionku, kau tidak di butuhkan disini" namtan yang merasa jengah dan kasihan terhadap kakak ipar tersayang nya pun akhirnya bertindak.

" Mew seharusnya kau ajarkan kepada adikmu itu untuk berbicara baik dan sopan kepada calon kakak iparnya ini, dan kau harusnya menghormati ku jalang "
Pe menuju wajah namtan dengan garpu yang berada di tangannya.

"Plakk.... Jaga ucapanmu nona dan lihatlah penampilanmu, pakaianmu saja menampakkan belahan dada yang rendah apa kau tidak memiliki uang untuk membeli pakaian. Sehingga kau menggunakan pakaian seperti ini, dan satu lagi jangan salahkan namtan karena menyebut mu  jalang karena pada kenyataannya kau memang seperti jalang nona. Apa kau tidak apa² sayang?"
Gulf menjawab perkataan pe dengan menekankan kata jalang, dan menghampiri namtan untuk memeluknya.

"Aku tidak apa² phi Gulf, pah kita lebih baik jalan² bukan. Apa yang lain ingin ikut?" Ajak namtan kepada yang lain.

"Tentu sayang, mommy dan Daddy akan ikut yang lain tentunya juga ikut. Dan Mew, apa kau tidak ingin pergi dengan kami?"
Jawab mama j kepada namtan, dan tidak lupa untuk mengajak anak laki²nya.

" Tentu mom, kemana kita akan pergi?"
Mew bangkit dari kursinya berjalan kearah namtan, Mew mengabaikan pe yang kini sedang memandang Gulf dan namtan dengan tatapan marahnya.







Mereka kini meninggalkan pe yang masih berada di meja makan, dia bahkan sampai meneriakkan nama Mew. Agar Mew tidak pergi meninggalkan nya, dia terus meneriakkan nama Mew hingga mereka keluar Mension.

"Mew..... Mew.... Tunggu kau harus pergi bersama ku, mewwwww"
Teriak kan pe di abaikan oleh mew dan yang lainnya, mereka kini memasuki mobil yang telah tersedia di depan Mension.








Mereka pergi meninggalkan Mension hanya menggunakan satu mobil, dengan singto yang menjadi supir dan Krist duduk di samping pengemudi.

Gulf duduk di dekat dengan namtan, sedangkan Mew huff jangan ditanya, dia duduk seorang diri. Oh tidak dia duduk si samping Luke yang kini sedang asik berduaan dengan Joss tentunya.

Dan jangan lupakan, muka Mew yang ditekuk bagai tikar. Mereka yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas, terlihat kekanakan memang tapi itulah Mew jika sedang bersama orang yang ia sayangi.












Tanpa mereka sadari, di belakang sana ada sebuah mobil yang mengikuti. Hingga saat Krist yang ingin melihat orang di belakangnya, malah teralihkan fokus nya akan mobil itu.

"Hem phi, sepertinya ada yang mengikuti kita!"
Mereka yang mendengar itu serempak mengalihkan pandangan mereka kebelakang.

Dan benar saja, mereka kini sedang di ikuti sebuah mobil Van hitam. Mew yang melihat itu tidak tinggal diam, ia langsung mengeluarkan benda pipih yang berada di kantong celananya untuk menghubungi bawahnya.

"Kalian tenang na, aku sudah menghubungi yang lain dan kau sing percepat lah"
Singto yang mendengar itu langsung mempercepat laju mobilnya. Hingga kini mereka sampai di sebuah villa yang cukup sejuk saat di pandang.

Mereka turun, dan melihat belakang mereka. Terdapat mobil bawahnya yang kini sedang mengepung sebuah mobil, yang tadi mengikutinya. Mereka mendekati mobil itu, mengetuk kaca mobil hingga beberapa orang keluar dengan pakaian hitam.

"Apa kalian ingin mengantar kan nyawa kalian?"
Joss berjalan mendekati kerumunan itu, di ikuti yang lain kecuali Gulf dkk, adik dan mama j, mereka memasuki villa dengan beberapa bodyguard yang mengikuti.

"Apa ini cara kalian menyambut seorang tamu?"
Tanya seorang pria yang baru saja keluar dari Van itu.

"Apa yang kau inginkan, dan jangan membuat waktu kami karena kami sangat sibuk untuk hari ini!" Tekan bright yang berdiri di samping off dan Tay.

"Kami hanya ingin memberikan tawaran, dan ku pikir kalian akan tertarik dengan tawaran kami!" Ucap orang itu, dengan senyuman smirknya.













Berasa gimn gitu.....

 Mafia and Bartender Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang