บท ๓๒

1.9K 173 13
                                    

Kini mereka sudah berada di Mension milik mew tentunya, mereka kini sedang duduk di sofa menunggu kekasih mereka yang belum pulang.

" Kenapa mereka lama sekali?" Mew kini berdiri, berjalan mengitari sofa.

Sedangkan singto dan Joss kini berdiri berjalan menuju dapur, mungkin untuk mengambil minum. Karena setibanya mereka di Mension, mereka belum menyentuh apapun. Sedangkan bright, off dan Tay mereka kini menuju pintu Mension, mungkin mereka akan menunggu di halaman Mension yang terdapat bangku taman.








"Mew" pe datang dari lantai atas dengan piayama tidur yang tipis, sehingga memperlihatkan bagian badannya yang harus nya ditutupi itu.

Mew yang melihat itu hanya diam, mungkin fikiran nya sedang mencerna apa yang akan di lakukan wanita yang ada di depannya. Hingga pe tiba² duduk di atas pangkuan nya, dan kebetulan sekali buah dada pe tepat berada di depan mulut mew. Mew yang masih dalam keadaan linglung, pun hanya diam mematung hingga suara seseorang mengembalikan kewarasannya.

"Mew, apa yang kau lakukan hah?"
Teriakan seseorang yang berada di pintu masuk, dengan Hem hem mungkin seseorang yang akan menangis sebentar lagi.

Mew melihat kearah orang itu berteriak, hingga matanya bertemu dengan mata seorang pemuda yang dia anggap kekasih nya. Oh tunggu², apa dia masih pantas menyebutkan kata itu. Lihat sekarang, prianya sekarang sudah meneteskan air mata.

Kaget oh tentu saja, bahkan kini Mew merasa hawa panas berada di sekitarnya. Tanpa berpikir panjang Mew mendorong tubuh pe yang masih berad di pangkuan nya, hingga tubuh itu jatuh kelantai bahkan punggung nya terbentur meja.

Namun mew tidak memperdulikan itu, dia berjalan mendekati orang yang berada di depan sana. Berusaha menggapai tangannya, namun sebelum Mew memegang tangan itu, tangan mew lebih dulu di tepis oleh namtan. Namtan yang telah emosi, bahkan matanya telah memerah menandakan bahwa ia akan meledakkan emosi nya.

"Jangan sentuh kakak ku dengan tangan kotormu itu!"
Namtan berjalan menggandeng tangan gulf, menaiki anak tangga menuju lantai di mana kamar nya berada.

Gulf hanya diam, dengan air mata yang masih menetes di pipi cabi nya.










"Apa yang tadi kau lakukan mew?"
Singto kini mondar mandir kaya setrika, apalagi dengan mukanya yang udah kaya orang frustasi.

Dan yang di tanya malah diem, bikin yang liat tuh pengen tamblok pake sandal ama sepatu yang mereka pakai.

Disitu ga cuma ada singto dkk, tapi juga ada calon bojo mereka. Heheh maksudnya calon istri, mereka memandang Mew dengan pandangan mematikan. Niatnya minta penjelasan, malah yang di minta kaya patung yang ada di museum perempatan depan. Cuma diem, bedanya kalau patung di museum sama sekali ga bergerak, tapi yang ini bola mata bergerak kanan kiri atas bawah.

Mana badannya gerak kaya orang kena cacing lagi, ga bisa diem tapi mulut nutup rapet berasa ada lem altekonya. Karena merasa ada yang natep, tapi berasa kaya mau di bunuh akhirnya Mew pun akan bicara.

"Dia tiba² turun udah make kaya gitu, terus tiba² juga duduk di pangkuan saya dan pas panget tuh payudara ada di depan mulut. Karena saya masih dalam keadaan syok ya diem aja"
Mew berusaha memberikan penjelasan, yang mendapatkan anggukan dari yang ada di situ.



Jika kalian nanya dimana pupe berada, jawaban dia ada di situ juga. Tapi dalam kondisi udah terikat di kursi, mana mulut nya juga di lakban pula. Berasa kaya orang yang lagi di Sandra, tapi emang lagi di Sandra sih.

"Hem ..... Hemmm.....hemmmm.." pe berusaha mengeluarkan suara nya, walaupun itu percuma karena mereka ga akan ngelepasib begitu aja.

"Diem ga Lo jalang sialan, karena Lo adek kesayangan gue nangis!" Bentak Luke yang udah geram dia, karena selama mereka lagi interogasi Mew tuh cewek berisik Mulu. Jadilah tuh mulut kena sumpel, mana nyumpelnya pake kaos kaki milik papa j yang baru aja di pake lagi. Tapi mereka mah masa bodo, yang terpenting tuh mulut ga mangap lebar.

 Mafia and Bartender Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang