บท ๖

4.4K 300 5
                                    

Kini Mew dan singto telah sampai di bandara, saat ingin masuk ke dalam bandara mereka berpapasan dengan Tay dan off yang kebetulan akan memasuki bandara untuk mengantar mereka.

" Au... Kalian baru sampai?"
Off berjalan menuju Mew dan singto di ikuti Tay di belakangnya.

"Yah.... Kami baru saja sampai"

"Kalau begitu ayo masuk"

Mereka kini berjalan memasuki bandara bersama.

Dukk....
{Suara tabrakan gitu bukan sih}

"Maaf tuan saya tidak sengaja"
Suara seorang pria yang mengalun indah di pendengaran Mew.

"Mew kau tidak apa2 bukan"
Singto yang kebetulan berada di samping mew menepuk pundak Mew untuk menyadarkan nya.

"Aaahh..... Aku tidak apa2, apa kau terluka?"
Jawaban Mew kepada singto lalu bertanya kepada pemuda yang tadi menabrak nya.

" Saya tidak apa2 tuan, dan maaf akan kejadian ini saya terburu2 sehingga tidak memperhatikan sekitar"
Pemuda itu meminta maaf dan memberi wai kepada mew sebagai ucapan maaf.

"Tidak apa2, kalau boleh tau siapa namamu"

"Saya......"

"Dimohon kepada seluruh penumpang yang akan menuju Jepang segera masuk ke dalam pesawat karena pesawat akan segera berangkat sesuai dengan jadwal yang telah diberikan"
{ Gitu bukan sih yah}

"Mew ayo, pesawat akan segera terbang"
Singto berjalan dan menarik tangan Mew untuk bergegas karena pesawat mereka akan meluncur.

"Siapa tuan yang tadi?"
Pemuda itu bertanya entah kepada siapa.

"Hai... Apa yang kau lamunkan, ayo kembali kit dan yang lain telah menunggu kita di palkiran"

"Ahh... Baiklah ayo"

Sedangkan di dalam pesawat Mew masih memikirkan pemuda yang tadi menabrak nya.

" Sing apa tadi itu orangnya?"

"Siapa yang kau maksud Mew,kau bahkan tidak berpamitan kepada Tay dan off karena kau sibuk dengan lamunanmu itu"

Yah Mew terlalu banyak melamun sehingga tidak sempat berpamitan dan tidak sempat pula mendengar kan nama yang terucap dari pemuda yang menabraknya karena lamunannya.

"Setidaknya kau telah berpamitan bukan"

"Yah hanya aku yang berpamitan kepada mereka, apa kau sadar mereka menggerutu di belakang mu"

"Tidak...... Memang apa yang mereka bicarakan tentang ku?"

"Bukan apa2 lupakan, lebih baik kita istirahat karena perjalanan kita cukup memakan waktu"

"Hem ...."


Mereka akhirnya istirahat agar nantinya mereka tidak terlalu lelah menunggu pesawat dalam penerbangan nya.


"Mew apa kau lapar?"

"Yah, akun ingin memakan roti saja"

"Baiklah"

Mereka telah terbangun beberapa menit yang lalu karena merasa lapar.

Setelah mereka menghabiskan makannya kini mereka kembali berbincang mengenai perusahaan yang berada di Jepang yang kini terkena masalah.

"Apakah terlalu banyak persenjataan yang hilang sing"

"Hem.... Bright mengatakan seperti itu, dia juga mengatakan bahwa yang mengambil adalah musuh kita dalam persenjataan"

" Rupanya mereka belum puas bermain dengan kita, apa kita harus menghancurkan mereka sekarang juga?"

"Itu terserah pada mu Mew, tapi lebih cepat lebih baik bukan"

"Kalau begitu nanti kita membahas ini dengan bright dan jangan lupa telepon off dan Tay untuk membahas masalah ini!"

Mereka kini terdiam dan fokus dengan iPad yang berada di tangan mereka masing2, tentunya untuk mengurus pekerjaan mereka yang akan di bahas nanti nya.

"Kepada seluruh penumpang pesawat *** **** untuk segera mempersiapkan barang bawaan anda karena pesawat agan segera sampai"

Akhirnya perjalanan yang mereka tempuh kini telah usai dan kini pesawat yang mereka tumpangi akan mendarat di sebuah bandara.

"Sudah semua"

"Sudah"

"Tidak ada yang kau lupakan bukan?"
Mew bertanya untuk memastikan agar tidak ada barang yang tertinggal nantinya.

"Tidak semua beres, kita tidak membawa koper karena telah di bawah oleh orang yang bright suruh untuk menjemput kita"

"Dan seperti nya mereka telah di luar menunggu kita keluar"
Lanjut singto yang kini akan turun dan membawa iPad yang ia pegang sedari tadi.

"Selamat malam tuan mew dan tuan singto"
Sapa para bodyguard yang bright suruh untuk menjemput Mew dan singto.

"Malam, di mana tuanmu?"
Singto bertanya pada bodyguard tentang keberadaan bright yang belum muncul di hadapannya.

"Tuan bright sedang dalam perjalanan tuan, karena tadi terhambat meeting"

"Baiklah, jangan lupa ambil barang2nya"

"Siap tuan"

Mereka kini berjalan keluar bandara di ikuti oleh beberapa bodyguard yang akan mengawal mereka keluar dari bandara menuju apartemen yang telah bright sediakan.

"Mew sing"
Ucap seseorang dari kejauhan yang kini menghampiri mereka.

"Syukur lah kalian datang, aku terlalu pusing mengurus ini sendiri"

"Kau terlalu lemah BRI"

Singto berucap ketika mereka telah selesai melepaskan rindu.

"Apa kau tidak mengerti hah, aku disini mengurus nya sendiri sedangkan kalian"

Bright berucap dengan muka masam nya, yang membuat mew dan singto geli aka sikap bright yang seperti ini.

Bersambung..........

Terlalu malam buat up ga sih👀👀
Yang mau lanjut jangan lupa vote dan komentarnya yah😁😁

 Mafia and Bartender Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang